2. PINDAH RUMAH

455 30 22
                                    

HAPPY READING

.

.

.

.

.

    

         Malam itu sebuah mobil civic Turbo melaju menyusuri jalanan raya yang panjang. Mobil berisi satu supir dan satu penumpang itu adalah sebuah keluarga yang hendak pindah rumah. Mereka melaju cukup cepat mendahului kendaraan lain.

        "Maafin bunda ya Jes, bunda tau kamu pasti sedih karena kita harus pindah." ucap wanita yang mengemudi mobil itu

         Di sampingnya ada gadis cantik bernama Jesslyne, putrinya. Gadis berambut hitam pekat dan panjang. Dia tidak menatap bundanya, melainkan pandangannya menatap ke luar jendela.

        "Ngga masalah juga bun." ucapnya, singkat

         Ada ekspresi kecewa pada sang bunda karena jawaban putrinya. Ia juga merasa bersalah karena harus pindah rumah padahal putrinya sudah sangat nyaman di kediaman sebelumnya.

        "Jess ga marah sama bunda kan? kamu pasti sedih karena kita jadi jauh dari sahabat kamu si Zean. tapi bunda janji bakal anterin jess buat ketemuan sama si Zean." ucapnya

        Tak lama kemudian, gadis itu menengok dan menatap bundanya. Ia pun menampilkan senyuman kecilnya.

        "Ihh.. bunda, Jess ga marah tenang aja. Dan soal jauh dari Zean itu juga ga terlalu masalah. Yang bikin Jess sedih soalnya kan Jess udah suka banget sama rumah itu, udah dari kecil jadi sayang aja harus ninggalinnya." jawab Jesslyne

         Sang bunda pun ikut tersenyum mendengar penjelasan putrinya. Salah satu tangannya bergerak untuk mengelus rambut Jesslyne.

        "Bunda sebenarnya juga sayang rumah itu. Tapi gimana ya nak, bunda pindah cabang perusahaan dan harus cari rumah yang lebih deket.  Jesslyne bisa maklumin kan? nanti bunda janji bakal buat kamar Jess seperti di rumah sebelumnya." jawab bundanya

         Jesslyne pun langsung tersenyum. Senyuman lebarnya membuat suasana hangat di antara mereka. Bunda Jesslyne, Fani Raquella senang melihat putrinya yang selalu ceria. Satu-satunya penyemangat hidup Fani sebagai ibu tunggal, tentu ialah putrinya.

        "Janji ya bu..." ucapan Jesslyne mendapat angukan dari bundanya

        "Oh iya! nanti jadi masak daging kan bun? ya? ya.. ? sebagai pesta rumah baru! sekaligus bunda kan naik pangkat, hehe.. ya..?" sambung gadis itu

         Fani mengangguk dengan senyuman. Jesslyne pun langsung gembira. Ia sangat menyukai daging sejak kecil, karena itu dia selalu antusias saat hendak menyantap daging.

         Mobil pun terus melaju hingga telah sampai pada perumahan yang akan mereka tempati. Tepatnya pukul 18.00, Jesslyne dan Ibundanya sampai di rumah baru mereka. Keduanya segera keluar dari mobil. Ibundanya menyuruh Jesslyne untuk membawa barang-barangnya masuk, tapi Jesslyne malah menatapi pemandangan rumahnya terlebih dahulu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MY TUTOR IS MY BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang