"Selamat karena sudah kembali jatuh, dan kembali mendapat rasa sakit."
-kanaraJangan lupa tekan vote...
***
Setelah melepaskan helm di kepalanya, Kana berniat ingin langsung masuk ke dalam rumah. Namun suara Algie lebih dulu menginterupsi langkahnya,"Tunggu!"
Algie menghampiri Kana lalu mengambil tangannya dan menggenggamnya dengan erat. "Gue mau minta maaf karena gak bisa jemput lo kemarin Na. Luna, dia kemarin beneran sakit dan orang tuanya lagi pada diluar negeri, jadi gue yang jagain dia." Untuk sesaat Kana terdiam.
"Gue harap lo mau mengerti, Na." ucap Algie meminta pengertian. Sejak tadi tatapannya tidak terlepas dari Kana. Sorot matanya seolah tengah mengatakannya kejujuran. Namun gadis itu masih enggan merespon. Ia justru mengalihkan pandangannya kearah lain. "Lo sadar gak?" Kana menghela napas pelan sebelum kembali berucap. "lo itu udah terlalu sering bikin gue kecewa Al, sampai gue bingung harus maafin lo untuk kesalahan yang mana." ucap Kana lalu menepis tangan Algie dari pergelangan tangannya. "Gue emang salah karena berharap lo prioritaskan, tapi apa gak ada sedikitpun gue di pikiran lo? Kenapa yang selalu lo inget itu cuman Luna? Gue nya kapan Al?" Gadis itu mengepalkan kedua telapak tangannya berusaha menahan sesak yang tiba-tiba terasa menghimpit dada. "asal lo tau Al, gue juga pengen kayak Luna yang setiap saat selalu ada dalam pikiran lo!"
Algie masih terdiam sambil terus mendengarkan setiap kata yang Kana lontarkan padanya. Apa dia sejahat itu?
"Salah gak sih kalau gue minta di perhatian sama pacar sendiri?" ucap Kana yang di sertai isakan kecil diakhiri kalimatnya."apa jangan-jangan lo emang gak pernah anggap gue ada ya, Al?" pertanyaan spontan dari Kana langsung mendapat gelengan keras dari Algie.
"Jangan ngomong gitu Na!" Algie langsung meraih tangan Kana dan kembali menggenggamnya. Satu tangannya ia gunakan untuk menghapus jejak air mata yang tersisa di pipi gadisnya. Algie menatap Kana dengan perasaan bersalah.
"Aku jahat ya Na? Sampai buat kamu nangis kayak gini." Jujur ini adalah kali pertama Algie melihat Kana menangis di depannya. Sejauh yang Algie tahu Kana adalah sosok gadis yang selalu ceria dan mudah tertawa. Namun kali ini kenapa? Algie justru menjadi penyebab gadisnya menangis.
"Menangis lah Na, jika memang membuatmu lebih tenang." ucap Algie sambil mengelus lembut rambut Kana. "Dan maaf jika aku menjadi salah satu penyebab air mata ini jatuh sia-sia."
"KANA?! Ngapain kamu disana?!"
Bentakan dari seseorang berhasil mengalihkan atensi keduanya.
"Ngapain masih disana? CEPAT MASUK!"
Tepat di depan pintu, Kinar sudah menyilangkan kedua tangannya sembari menatap sinis kearah dua remaja yang masih saling berpegangan tangan tersebut. "Ini bukan jalan raya, mau sampai kapan kalian pegangan tangan?" Sindiran Kinar membuat Kana segera melepaskan tangan Algie.
"M-maaf Al, gue masuk duluan." Kana langsung bergegas masuk kedalam rumah.
Algie yang masih bingung mencoba menebak situasi yang terjadi saat ini. Kenapa Kana pergi dengan terburu-buru, dan siapa perempuan yang berada di depannya saat ini?
Sebelum pertanyaan dikepalanya terjawab, Kinar sudah lebih dulu menghampiri nya.
"Siapa kamu?"
"Algie, pacarnya Kana." Meski bingung Algie tetep menjawabnya.
Sambil bersedekap dada Kinar menelisik Algie dari ujung kaki sampai kepala. Dia berdecak sebal. Cukup keras sampai membuat Algie mengernyitkan dahi.
"Pergi, jauhi Kana!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kanara'z
Teen Fiction___USAHAKAN FOLLOW DAN VOTE⭐___ Ini kisah tentang Kanara zivana Arendra. Sosok perempuan yang selalu menyembunyikan lukanya. Kana yang selalu tersenyum seolah-olah dunianya baik baik saja. Kana yang selalu berhasil membuat orang-orang percaya dengan...