11. munculnya perasaan aneh

194 22 3
                                    

~happy reading~

🧡🧡🧡

"Gelapnye." Ying berujar ketika gelap menyapa mereka di dalam bangunan piramida.

"Bebola cahaye!" Boboiboy solar kemudian menggunakan kuasanya sebagai penerangan.

"Aduh ... siku aku." Lirih (name) pelan sambil mengusap dengan hati-hati luka itu, sepuluh detik berikutnya luka itu lenyap seperti tak pernah tergores sama sekali. (Name) kemudian menyimpulkan senyumnya kala melihat boboiboy duri yang masih terbaring, wajahnya tenang terlelap dalam mimpi.

"Selamat pagi." Sapa boboiboy duri kepada (name) dan ying yang duduk bersebelahan. Kedua perempuan itu menatap bingung satu sama lain.

"Eh alamak! Kite dah lambat nak pergi sekolah!" Boboiboy duri langsung bangun dari duduknya sambil berseru panik.

"Sekolah ape pulak ni? Kite ni dekat ... eee." Boboiboy solar ikut bingung.

"Dekat mane ye ahmeng?" Boboiboy solar bertanya pada ying, ingatan mereka sudah mulai melemah.

"Ahmeng?" Ying dan (name) berseru heran tapi setelahnya (name) tertawa terjungkal-jungkal sambil memegangi perutnya, "masih macam dulu rupenye, si ahmeng."

Ying hanya menatapnya malas.

Boboiboy duri pun menghampiri ying dan mendorong (name) agar menjauh, "weh ini bukan ehmeng lah, ini yaya!"

"Yaya?" Gumam (name), "nasib baik kau cume sebut yaya, kalo perempuan yang lain ... betol-betol aku akan remas kau duri!" (Name) kemudian mendengus sebal.

(Name) berdiri, meraih tabletnya, wajah datarnya menatap benda gepeng tersebut sambil terus mengotak-atiknya. Cara paling ampuh mengalihkan perhatiannya dan mengabaikan perasaannya yang terbakar.

"Haya mereke dah mulai lupe. Macam mane ni (name)?!" Ying bertanya panik, sedangkan orang yang ditanya hanya mengangkat bahunya acuh.

'(Name) pasti cemburu sebab duri sebut yaya, adoi duri kau buat kerje lagi! Tapi sebetolnye boboiboy ni sukekan siape? Yaya ke (name)? Ish tak kesahlah siape, mereke yang punye cerite aku yang pening.' Ying bertengkar dengan batinnya sendiri.

Mereka kemudian berjalan menyusuri jalan piramida yang berliku-liku dan berbelok-belok.

"Alamak. Mane satu jalan kite ni?" Ying bertanya bingung dihadapkan 2 pilihan, jalan yang kanan atau kiri.

(Name) lagi-lagi hanya mengangkat bahunya acuh, tabletnya menjadi priorotas utama sekarang sampai suasana hatinya membaik.

"Hm, ikut hati aku kite ke kiri." Sahut boboiboy duri.

"Ikut hati? Kite kene ikut logiclah." Senggah boboiboy solar tak sependapat dengan boboiboy duri.

"Mari ikut aku ahmeng, (name)." Ajak boboiboy solar.

"Haih, name (name) kau ingat pulak." Gumam ying yang masih terdengar oleh (name).

"Kite ke kanan." Boboiboy solar mulai memimpin jalan. Ying, (name), dan duri dengan wajah sebalnya mengikuti dari belakang.

"Ahmeng pun ahmeng lah, janji jumpe jalan." Ying berucap pasrah.

"Ha oke, dari kanan kite ke kiri, kemudian terus, kiri, kanan, kiri, ha oke ke kiri- ke kiri, kiri lagi! Ha! Dah sampai!" Instruksi solar mengomando jalan.

"Ini macam tempat tadi je. Logik ape kau pakai ni?!" Tanya boboiboy duri.

"Logik akal lah!"

"Kau pasti ke bukan logik lutut?!" Ucap boboiboy duri menjahili boboiboy solar.

kita masih bersama disini (boboiboy soriXreader) [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang