Ps: book ini tidak ada hubungannya dengan cerita di book To My First. Cerita ini original, alias karangan oneshot terbaru. So, enjoy~
*Biasakan Vote terlebih dulu sebelum membaca ^^
*****
(Name) sudah membayangkan bagaimana empuknya kasur di rumahnya saat ini. Setelah seharian penuh ia di hadapi oleh 4 mata kuliah yang berisi tentang hitungan.
Otaknya seperti terbakar, dan kepalanya terlihat mengepul mengeluarkan asap dari sana.
Ia menyesal telah mengambil jurusan ini, karena ikut-ikutan oleh temannya yang juga tetangga rumahnya, Nagi Seishiro.
Karena Nagi termasuk mahasiswa pintar, terbukti saat mereka masih SMA dulu, walau sering tertidur di kelas, Nagi nyatanya cukup pandai dalam urusan akademik. Bahkan saat di minta bermain sepak bola, hanya melihat orang-orang bermain di lapangan, dalam sehari pun ia bisa menguasai permainan sepak bola.
Maka dari itu, selama (Name) selalu bersama-sama dengan Nagi, nilainya pasti aman dan di pastikan lulus. Karena Nagi adalah sosok yang terlahir sebagai seorang genius.
Namun siapa sangka? Laki-laki yang terlihat dari luar bagaikan orang yang kurang tidur dan pemalas itu, nyatanya mempunyai sisi lain yang hanya di ketahui oleh (Name), serta satu orang lain yang juga merupakan tetangga mereka.
***
"Mou~ Nagi.. Aku sudah tidak sanggup lagi, kepalaku rasanya mau meledak sekarang.."
Seperti di awal tadi, (Name) sudah membayangkan ingin membaringkan tubuhnya di atas kasur miliknya. Namun pada kenyataannya, setelah ia pulang dari Kampus, Dosennya meminta agar tugas yang belum sempat di selesaikan oleh mahasiswa, harus di kumpulkan hari ini juga melalui e-mail sang Dosen.
(Name) yang dari awal malas mengikuti mata kuliah sang Dosen, meminta Nagi untuk membantunya. Namun setelah di bantu oleh Nagi, nyatanya tingkat kemalasan (Name) bertambah.
"Kau ini merepotkan, (Name). Kau yang memintaku kesini untuk membantumu, tapi kau malah bermalas-malasan."
"Jangan samakan otakku dengan otakmu, Nagi! Kau sudah genius dari lahir, aku yang remahan ini bisa apa, sialan!"
*TUK
Nagi memukul pelan kepala (Name) dengan buku.
"Kalau kau menyelesaikan tugas ini sebelum jam makan malam, aku akan memberikan hadiah untukmu."
"Apa dulu hadiahnya?"
"Aku bakal penuhi rahimmu dengan spermaku."
"Orang gila! Engga ada seks, aku capek Nagi!"
Sisi lain dari Nagi yang banyak orang tidak tahu adalah, ia adalah laki-laki mesum. Gadis yang ia renggut mahkotanya, tapi (Name) juga yang mengambil keperjakaan Nagi.
Mereka pertama kali melakukan seks ketika keduanya baru lulus SMA, dan di ajak minum oleh Reo. Padahal umur mereka saat itu belum di izinkan untuk mencicipi minuman terlarang itu. Dan karena di bawah pengaruh alkohol, baik Nagi dan (Name) tak bisa mengendalikan diri mereka dan berakhir dengan hubungan panas di atas ranjang.
Ada satu orang lagi, yaitu Itoshi Rin yang mengetahui rahasia (Name) dan Nagi. Rumah (Name) berada di tengah-tengah antara Nagi dan Rin. Saat Nagi tengah berhubungan seks dengan (Name), Rin tak sengaja melihat bayangan mereka di balik gorden kamar milik (Name). Karena penasaran, Rin masuk dari kamar (Name) yang memang jarang di tutup oleh sang pemilik kamar.
