Ness baru saja selesai peregangan sehabis latihan futsal bersama teman-teman kampusnya. Sosoknya yang murah senyum ini, selalu menjadi incaran para kaum hawa yang tergila-gila dengan senyumannya.
Ness, adalah teman masa kecil (Name). Mereka kembali dekat akhir-akhir ini sejak keduanya kembali bertemu di bangku kuliah.
(Name) tidak pernah melihat Ness sebagai seorang yang lebih dari teman. Sampai ketika ia salah fokus memperhatikan bagian bawah milik Ness yang menurut perkiraannya memiliki ukuran yang besar.
"Kau sedang melihat apa (Name)?"
Tiba-tiba saja Ness berjalan menghampirinya.
"Yang jelas bukan dirimu sialan!"
* Satu jam yang lalu
(Name) ingin berangkat kuliah bersama dengan Ness. Untuk itu ia terlebih dulu menghampiri rumahnya.
"Woy Ness! Cepat buka pintunya, kau tidak ingin kita terlambat bukan?!"
"Sabar (Name)! Kau cerewet sekali!"
"Huh.. Apa yang sedang kau lakukan sih hingga lama seperti ini? Aku sudah sejam menunggumu di luar sialan!"
"Yayaya sebentar lagi selesai.."
"Argh.. Kalau begitu aku ma..suk.. Eh?"
"AAAAAAAAAA.."
*BRAAAKKKKK
"Sudah ku katakan untuk menunggu bukan? Aku masih memakai pakaian dasar cewe mesum!"
"Apa yang baru saja kulihat tadi? Mengapa miliknya besar sekali.."
Dengan wajah memerah, Ness pun akhirnya keluar dari rumahnya.
"Maafkan aku Ness.. Aku tidak sengaja.."
"Ah ya.. Umm.. Tak apa.. Ayo pergi.."
Semenjak kejadian satu jam yang lalu, saat itu juga pandangan (Name) terhadap Ness mulai berubah. Ness yang dulu ia lihat sebagai teman masa kecilnya, kini menjadi sosok laki-laki pada umumnya.
Padahal (Name) sudah memiliki kekasih. Namun setelah melihat milik Ness yang sangat besar itu, (Name) pun mulai tertarik dengan Ness.
Hari ini sepulang ia dari kampus, (Name) akan kencan dengan kekasihnya.
Mereka menghabiskan waktu dengan pergi menonton bioskop dan berujung makan malam bersama.
Namun (Name) nampaknya tidak menikmati kencan kali ini. Bahkan ia sudah tidak minat berada di dekat pacarnya. Apa ini benar-benar pelet kuat dari milik Ness yang besar itu?"
"Hey.. Aku ingin mengatakan sesuatu.." ucap (Name) di tengah-tengah makan malam mereka.
"Ya.. Ada apa sayang?"
(Name) harus bijaksana. Jika hubungannya dengan sang pacar terus berjalan seperti ini, tentu akan menyakiti perasaannya bukan?
"Mari kita putus.."
Ya, (Name) akhirnya mengakhiri kisah asmara dengan sang pacar setelah mereka berhubungan selama satu tahun.
*Satu minggu kemudian
"Huh.. Ada apa denganku.. Padahal kemarin-kemarin aku baik-baik saja. Entah mengapa aku merasakan kesepian.."
"Walau sudah memutuskan pacarku, tapi tetap saja aku tidak bisa mendapatkan penisnya Ness. Argh menyebalkan!"
Tiba-tiba saja terdengar suara ketukan pintu di depan kamarnya. Saat (Name) membukanya, ia sangat terkejut karena Ness datang membawakan buah-buahan dan snack favorit (Name).