28 (End)

414 11 1
                                    

Bab 28 : Pengecualian Chan [ SELESAI]

"Apa yang kamu lakukan selama istirahat panjang ini?" Tanyaku sambil berbaring di tempat tidur dalam pelukan hangat pacarku.

"Bekerja. Kami punya proyek yang perlu diserahkan."

"Aku akan sangat kesepian. Geng laut semuanya sudah pulang." Kataku dengan nada yang sedikit lebih lembut.

"Kamu bisa ikut jalan-jalan bersamaku di fakultas kalau kamu tidak bosan."

"Atau mungkin aku akan melakukan perjalanan bersama si kembar itu." Aku berkata keras-keras, seolah-olah aku sedang bertanya pada diriku sendiri.

"Bukankah kamu bilang mereka pulang?"

"Mereka mengajakku berkunjung ke rumahnya. Mereka selalu menyombongkan diri kepadaku bahwa mereka bangun dan melihat laut. Aku iri sekali pada mereka. Lihatlah hidupku. Yang kulihat saat bangun tidur hanyalah gedung-gedung dan kemacetan lalu lintas."

"Apakah kamu menyukai laut?"

“Aku menyukainya, tapi sudah lama sekali sejak terakhir kali aku pergi ke pantai sehingga aku bahkan tidak dapat mengingatnya.”

“Tidakkah kamu lebih suka tinggal bersamaku? Kamu bisa pergi ke pantai kapan saja.” Kekasihku membelai ujung daguku sambil menanyakan pertanyaan yang siapa pun ingin menjawab ya.

Dia menatapku dengan mata itu, jadi kemana lagi aku bisa pergi? aku kacau.

Pada akhirnya, aku memilih P'Chan dibandingkan pantai yang sangat kucintai untuk liburan panjang ini. Apa yang bisa aku lakukan? Aku sangat kecanduan padanya saat ini sehingga aku tidak ingin jauh darinya.

"Chan, kenapa kamu menyuruh adikku duduk di sini dan menunggumu semalaman?" Kakak laki-lakiku bertanya pada sahabatnya dengan nada kesal ketika dia melihatku muncul di fakultasnya pada hari proyek kelompok mereka yang kacau balau.

"Aku minta ikut dengannya, P'. Membosankan sekali kalau aku sendirian di kamar."

“Itu normal bagi sepasang kekasih untuk terikat satu sama lain.” P'Chan merangkul leherku dan membalas kakakku dengan sedikit kenakalan.

"..." Kakakku hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan gemas sebelum melangkah pergi.

Daripada menghabiskan malam liburanku sendirian di kamar dan menonton film, aku memutuskan untuk menemani P'Chan ke fakultasnya untuk mengamati dia bekerja bersama teman-temannya. Setidaknya aku bisa melihat orang yang kucintai, mengambilkannya air atau makanan ringan saat istirahat. Pastinya akan lebih bermanfaat.

"Day, duduklah di sini dan tunggu aku. Tapi jika kamu ingin kembali, katakan saja padaku, aku akan mengantarmu."

"Iya, P', kamu berangkat kerja. Aku nggak bosan. Aku akan mengerjakan pekerjaan rumahku sambil menunggu." Kataku pada pacarku sambil menunjuk buku latihan di depanku.

"Hati-hati dengan nyamuknya. Telepon saja aku kalau butuh apa-apa," P'Chan kembali mengingatkanku sebelum berjalan bergabung dengan kelompok temannya yang sedang mengerjakan proyek penting.

Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa dia menyayangiku seperti seorang ayah.

Sore harinya, di ruang terbuka di bawah gedung arsitektur, sekelompok siswa kelas tiga sibuk dengan proyek mereka. Aku adalah satu-satunya yang duduk di bangku di sudut seberang gedung. Mungkin agak gelap karena cahayanya tidak terlalu terang, tapi itu tidak menggangguku. Satu-satunya hal yang membuatku khawatir adalah P'Chan, yang takut aku digigit nyamuk.

Beberapa senior datang untuk ngobrol denganku dan mengambil beberapa makanan ringan dari meja yang telah dibelikan P'Chan untuk aku makan. Hal ini membuat aku tidak merasa kesepian, namun juga mengganggu konsentrasi aku pada pekerjaan rumah.

Chan's Exception [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang