Negosiasi

2 1 0
                                    

Udah dua minggu sejak kejadian hari itu, dan gara-gara kejadian itu juga  Darrel jadi malah overprotektif banget. sampai gue sekarang, sama sekali nggak diizinin pergi sama dia. Mana sekarang lagi liburan jadi tambah deh gue bener-bener nggak diizinin pergi tanpa dia. Dan gue nurut aja... karena gue takut dia bakal ngomong ke bokap gue, bukan tanpa alasan... tapi gue takut aja kalau bokap gue tahu, gue sama anak Regel di jebak sampe di serang, gue yakin bakal ada darah lagi di jalan seperti sebelumnya.

Lagi pula bagi gue ini masalah gue sama anak lain, jadi gue nggak mau bokap ikut campur, kecuali kalau urusan gue sama mafia. Kalau itu gue nggak masalah, kalau emang bokap gue  harus turun tangan. Karena itu udah masuk ke dalam peraturan, yang gak boleh dilanggar. Jadi gue nggak akan main-main kalau masalah itu.

Dan selama dua Minggu juga si Darrel selama ini bantuin yang ngobatin luka di pundak gue ya lukanya belum sembuh dan menurut perkiraan gue sama si Darel kemungkinan kau yang mereka pakai itu beracun makanya luka gue makin parah pada saat itu Makanya selain sakitnya yang nggak biasa penyembuhan lukanya juga relatif lebih lama walaupun racunnya udah berhasil keluar sih...

"Na kamu udah Mandi kan, aku mau ganti perban lukamu"Tanya darrel ke gue yang lagi sibuk main HP

"Udah kok" jawab gue masih sambil mainan HP

"Ya udah aku kan perempuannya dulu ya jangan kebanyakan gerak kamu"Ucap si darrel memperingati gue

"Maaf ya na" lanjut Darrel sambil ngobatin lengan gue

"Kak pelan pelan dikit dong, sakit tau "omel gue ke dia

"Makanya jangan di tarik tangannya sayangku"jawab dia ke gue

"Ya gimana ga gue tarik sakit tau, lagian lo make apa sih kak pedih tau." Omel gue lagi ke dia

"Antiseptik, biar lukamu g infeksi"jawab darrel

"Ya tapi pedih tau, pelan dikit dong"ucap gue masih lanjut ngomel

"Iya ini pelan pelan deh..."jawab si darrel

"Kak lo ga kesel sih, dari tadi gue ngomelin lo?"tanya gue ke dia

"Engga kok"Jawab dia lagi

"Kak gue mau ke markas Bentar boleh ya... gue ada urusan dikit, paling lama sore udah pulang kok"Ucap gue minta izin ke dia

"Kamu kan masih sakit luka di tanganmu aja belum sembuh jangan kemana-mana dulu ya"Jawab Darrel ngelarang gue

"Tapi nggak ada waktu lain lagi Kak, hasil rapat kemarin itu masih banyak yang dicoret-coret. Kalau nggak gue atasin ujung-ujungnya bukan cuma anggota gue yang kena tapi gue juga" jelas gue ke Darrel

"Ya udah aku ikut, kalau nggak ya nggak boleh"jawab si Darrel dengan sedikit penegasan

"Ya udah, gue mau ganti baju lo keluar sana" usir gue ke darrel lagi

Setelah ganti baju dan nyiapin berkas yang lain, gue langsung keluar kamar. dan di saat yang bersamaan si Darel juga keluar dari kamarnya sambil megang kunci mobilnya, sejujurnya guemau protes sama dia, karena gue Berencana untuk bawa motor sendiri. tapi pasti nggak bakal dibolehin sama dia, dan daripada Dilarang pergi mending gue Turutin aja untuk sementara. Lagi pula dia janji juga kalau gue udah sembuh, dia nggak bakal sengatur ini sama gue.

Di mana mobil gue nggak banyak omong, karena emang gue lagi ngantuk gara-gara ngurusin rencana untuk evaluasi bulanan selanjutnya. Dan gue rasa sih darrel juga tahu makanya dia nyuruh gue tidur tapi gue nggak mau

" kamu kalau ngantuk tidur aja, Nanti aku bangunin" ucap si darrel

"Gue nggak Terlalu ngantuk kok" jawab gue ke dia

RegelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang