bab 2 (revisi)

477 28 0
                                    

"maaf gua bukan mau caper tapi gua bingung di mana kamar gua" lanjutnya sambil menatap orang" itu datar

.

.

.

.

.

hai author kembali disini menghibur kalian yang sedang bersantai atau lagi rebahan santuy.

jangan lupa vote dan komen ya bagian yang kaku biar author revisi secepatnya ya.

satu 1 vote 1 ribu kebaikan buat kalian ya.

udah jangan banyak bacot mari mulai ceritanya cus
.

.

.

.

.

.

.

.

.

perkataan asel membuat mereka bingung siapa pemuda cantik di depan mereka.

"lah lu sia-" ucapnya terputus karna kedatangan bi sasa ke arah mereka atau lebih tepatnya ke arah asel

"den lion, kamar den, udah di ubah sesuai kemauan den lion" ucap bi sasa sambil agak membungkukkan sedikit, karena ada tuan muda yang lainya

"eee gak usah membungkuk bi, bibi udah lion anggap keluarga lion" ucap asel sambil tersenyum teramat manis

"bi sasa dia siapa" tanya pemuda yang lebih tua dari tuan kuda kedua, alias kakak dari asel sediri

"tuan muda ini tuan muda asel" ucap bi sasa dengan sopan, dan sedikit tersenyum hangat

"HAH?" teriak semuanya serentak karna kan kaget, ya bagai mana bisa anak culun berubah jadi golow up

"bi jangan bercanda deh" ucap pemuda lainnya yang gak percaya, dan sedikit mengerutkan dahinya

"udah lah bi jangan tanggapi mereka gaa penting, antar lion ke kamar lion bi" ucap asel sambil membuka sebungkus permen rasa stowbery

"oke den, ikut bibi den" ucap bi sasa lalu memimpin asel ke ke kamarnya di lantai dua, dan meninggalkan semua orang disana

'itu benaran asel'

'kemana asel yang culun'

'alah palingan drama lagi dia'

dll

itu kira" batin para pemuda di ruang tamu tersebut, yang bingung dengan tingkah asel yang berubah saat bangun dari koma saja, dan tampak ada yang mencurigai azel

[oke kita ke sisi MC kita ya]- bian

"makasih bi" ucap asel abis melihat isi kamarnya yang udah diubah, dari chat biru muda jadi chat hitam dan yang lainnya yang di ubah

"iya sama" den, bibi kebawa dulu ya mau siapkan makan malam ya den" ucap bi sasa sambil agak membungkuk lalu keluar dari kamar asel, asel hanya melihat itu

asel yang melihat kepergian bi sasa dia hanya bisa menghelakan nafasnya, lalu dia mencari sesuatu yang bisa di jadikan petunjuk untuk balas dendam.

tiba" muncul asel asli yang dalam bentuk bayangan cuman azel yang bisa melihatnya

"a...azel" panggil lirih dari asel yang napaknya berusaha nahan tangisannya, membuat azel kaget tentu saja

"asel kenapa" tanya azel lalu menghampiri asel lalu memeluknya dengan erat, dan tak ingin melepaskan asel

azel bisa menyentuh asel jadi jangan bingung ya, karna setiap yang bisa melihat asel pasti bisa menyentuhnya

asel menangis di pelukan azel lumayan lama, azel sudah meminta asel untuk menceritakan apa yang terjadi, tapi asel gak mau cerita dia menangis cukup lama sampe mau jam makan malam tiba.

"asel udah ya azel di sini kok nemanin asel, asel gak sendirian kok" ucap azel lembut membuat asel tenang lalu asel makin mengeratkan pelukannya

"azel jangan pergi ya selalu ama asel ya" ucap asel di dalam pelukan azel, dan hanya di balas senyuman oleh azel

tiba' momen itu di ganggu oleh seseorang yang mengetuk pintu kamar asel

'tok tok'

"den lion ke bawa bentar lagi mau masuk makan malam den" ucap bi sasa dari luar, dan membuat dua kaum adam itu kaget

"iya bi, bentar asel mandi dulu" teriak dari azel a.k.a asel, yang sadar saat bi sasa mengetuk pintu

bi sasa meninggal kan kamar asel, lalu azel pun mandi dan memakai baju kaos dan celana pendek, dan memakai kaos kaki warna hitam

"asel ikut aku ya" bujuk azel yang melihat asel asik dengan boneka kesayangannya, ya walau tampak azel cemburu

asel hanya mengangguk lalu dia mengikuti langkah azel yang turun dari lantai dua, azel yang di pandu asel ke ruang makan pun melihat 4 laki" antaranya 3 abang" dari asel dan 1 ayah dari asel, tampa pikir panjang di langsung saja duduk

"asel apa benar kamu lupa ingatan" tanya pria paruh baya selaku kepala keluarga, azel hanya melirik sebentar kepala keluarga itu

"udah tau masih nanya juga" ketus dari azel yang kesal dengan pertanyaan dari daddy asel, yang pertanyaan seperti orang bodoh

"ya udah nanti kalian ngumpul di ruang tamu" titah daddy asel tampa bisa di bantah, dan anaknya hanya sedikit bedecih

"ya" jawab semuanya, kecuali azel.yang asik dengan memilih puding yang hendak dia makan

mereka makan, di ruangan itu hanya ada suara gesekan piring dan sendok, selesai makan mereka ngumpul di ruang keluarga, walau banyak dengan hati yang terpaksa

"kamu udah tau kan nama mu sel" tanya daddy asel, tentu membuat azel menatap sinis pak tua itu

"ya" jawab singkat dari azel yang kesal dengan daddy asel, yang tampak seperti om om pedo

"uff, oke kenalin saya daddy kmu parvel xen prataman " ucap daddy parvel, sambil sedikit dingin

"alvino siner prataman, panggil aja bang vino" ucap singkat dari vino, selaku anak pertama

"alan xian prataman, bang al" ucap singkat yang tak kalah singkat dari vino, dan ini adalah anak medua

"halo adek, kenalin abang mahendara prataman, panggil aja abang mahe" ucap ceria dari mahe, yang anak ke tiga

"udah kan?" tanya azel acuh, dan tampak tak peduli

"kalau udah saya pamit mau istirahan" lanjutnya yang ingin pergi dari sana, dan berniat ingin tidur

"tunggu dulu" ucap daddy pravel dengan tegas, tentu membuat azel memberhentikan langkahnya

bersambung

hai

gimana? suka gak?

kalau kaku tinggal komen aja ya

jangan lupa vote

azel dan aselTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang