10. Akrab

209 52 55
                                    

Haii aku up lagi nih, ada yang nunggu ngak nihh

Jangan lupa vote sebelum membaca and jangan lupa follow

Typo tandaii!!

Ayo bahagia!! jangan bersedih karna tuhanmu selalu bersamamu

_author_

Di Mansion Tiara sekarang ia sedang makan malam bersama mama dan papanya,  bagi Tiara meja makan yang dulu saat makan tenang dan tak ada percakapan sekarang sudah hilang.

Sekarang yang ada hanyalah perdebatan antara mama dan papanya, ia sangat sangat benci dalam situasi ini.

"Kamu bisa ngak sih jangan kerja Mulu" ucap papa Tiara, bagas ngengas ke arah mama tina

"Kenapa sih itu juga kan buat Tiara uangnya" ucap tak kalah ngengas mama Tiara, Tina

"Kamu kenapa sih Kalo di kasih tahu malah nyahut Mulu, kalo di bilang suami itu nurut"

Sungguh Tiara sangat jengah dengan keadaan sekarang dia sangat tidak suka jika mama dan papanya selalu berantem di depannya, tak kala mereka juga bermain tangan ke Tiara.

"YA UDAH JANGAN URUS URUSAN AKU, URUS AJA URUSAN KAMU" ucap mama berteriak

"U-udah -UDAH PA MA, TIARA NGAK SUKA KALO KALIAN BERANTEM MULU, TIARA PENGEN KALIAN damai, TIARA JUGA PENGEN KAYAK ANAK DI LUAR SANA"  Tiara berdiri dari duduknya lalu berteriak ke arah mereka,

"DIAM KAMU NGAK ADA YANG NYURUH KAMU BERSUARA" tunjuk Bagas ke Tiara

"kalo orang tua itu bicara kamu bisa diam ngak"  Tina menatap tajam Tiara

"Anak kamu tu, urus kayak ngak punya sopan santun aja" ucap Bagas

"Anak lu juga kali" jawab Tina

"UDAH KALIAN KAPAN BERHENTI, AKU JENGAH SAMA SUASANA YANG SELALU KAYAK GINI,  AKU INI ANAK KALIAN, ngak seharusnya kalian berantem di depan aku" teriakan Tiara yang semakin lama mengecil itu membuat papa dan mamanya menatapnya dengan tatapan yang sulit  diartikan.

*Plak

"Saya sudah menyuruh kamu diam, jadi jangan ikut CAMPUR" ucap papanya marah

Tiara bangkit lalu berlari menaiki anak tangga menuju kamarnya. Air mata yang sedari tadi ia tahan sudah tak bisa di tahan, air itu turun dengan derasnya.

*Brak

Pintu itu tertutup dengan keras. Tiara menghempaskan diri ke atas kasur lalu mengambil bantal untuk menutup kepalanya.

"K-kenapa papa sama mama b-berubah" ucap Tiara sesegukan, dia sangat ingin keluarga nya yang dulu.

"Tiara p-pengen mama papa kayak dulu, t-tiara kangen sama kasih sayang kalian, ti-tiara kangen sama pelukan kalian"
Air mata yang sudah turun deras

"Tiara benci kalian, ti-tiara be-BENCIII"

"P-pipi ini sekarang selalu di tampar" ucapnya memegang pipinya

"Tangan ini sering jadi pelampiasan"  tangannya kadang sudah sering ia silet untuk mencari ketenangan dirinya. Seakan menyayat tangannya adalah ketenangannya,

Trasmigrasi Rina To SellyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang