Ditulis oleh: Fianda Pemilia
Di sebuah desa terdapat keluarga kecil, dengan ayah yang bernama Udin. Udin adalah sosok ayah yang tegas, penyayang, dan bertanggung jawab. Dia sangat mencintai keluarganya, meskipun rasa cintanya tidak pernah ditunjukkan secara langsung karena terhalangi oleh sosoknya yang tegas. Suatu hari, ketika sedang tertidur, Udin dikagetkan dengan sebuah cermin kuno yang terjatuh di sampingnya. Cermin itu merupakan benda yang bisa membawanya melihat sesuatu yang ia inginkan.
Dengan rasa penasaran yang tinggi, Udin pun membaca mantra yang ada pada sisi cermin tersebut. Cermin itu membawa ia masuk ke dunia yang dia rindukan. Awalnya, Udin merasa senang bisa melihat keluarganya hidup bahagia. Dia bersikap jauh dari biasanya, dia tersenyum menyambut keluarganya, kemudian mencium istri dan anak-anaknya yang selama ini tidak pernah dilakukan olehnya. Istri dan anaknya terlihat hidup sangat bahagia. Namun lambat laun, Udin mulai menyadari satu persatu masalah di dalam keluarganya.
Ketika Udin melihat anak pertamanya mulai putus asa akan perkuliahannya dan terlilit hutang sehingga menyakiti hati sang istri. Kemudian anak keduanya, terlihat kebingungan dan dipaksa menentukan pilihan hidupnya berdasarkan apa yang mereka mau, seolah tidak ada satu orang pun yang mendengarkan keinginannya. Dan anak yang terakhir, sering berperilaku yang membuat kegaduhan sehingga menyulut emosi sang istri yang terkadang sampai menangis di dalam kamar sendirian.
Melihat itu semua, Udin merasa sangat bersalah kepada keluarganya, terlebih ketika dia melihat anaknya menangis merindukan sosok sang ayah yang selalu ada membelanya dan memberikan solusi ketika dalam masalah.
Udin berpikkr, "Apakah kalian tidak bisa hidup tanpaku?"
"Apakah didikanku selama ini salah?"
"Andaikan aku bisa selalu mengobrol dengan kalian."
"Andaikan aku tidak meninggalkan kalian terlalu cepat."
"Ya Tuhan, andaikan hidup abadi itu ada, aku ingin sekali selalu berada di sisi keluargaku!"
Masih tersimpan jelas di benak Udin, bagaimana sang anak memeluknya saat terakhir kali dia bernapas. Dia masih ingin memeluk anaknya, mendampinginya di pelaminan nanti, menggendong cucu, mengantar jemput istrinya ke pasar, dan masih banyak hal yang ingin dia lakukan. Tetapi apalah daya, jika dia tiba-tiba hidup kembali pasti akan banyak hal yang nantinya berubah. Dia hanya bisa melihat dan berharap mereka tetap bersama menjadi keluarga yang utuh dalam kondisi apapun.
![](https://img.wattpad.com/cover/370187729-288-k298403.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
IDEKITA "Kehidupan Abadi"
Random"Segala sesuatu yang hidup, akan mati di kemudian hari." Pernahkah kamu berpikir untuk menjalani kehidupan yang abadi? Atau pernahkah kamu memohon untuk hidup selamanya? Karena apa? Bersama siapa? Jika masa lalu yang terikat padamu berakhir membuatm...