Angan-Angan

1 1 0
                                    

Ditulis Oleh: Rahadhatul Aisy Raihana

Matahari mulai menampakkan sinarnya dari ufuk timur.
Kawanan burung berkicau mengitari angkasa.
Aku menatap angin yang menerpa wajah.
Mataku terpejam menikmati suasana pagi yang tentram. 
Berpikir semua angan-angan tentang keabadian berjalan sesuai ekspektasi.

Apakah kamu percaya dengan kehidupan abadi? 
Bukankah itu hanya sebuah angan-angan semata? 
Lantas, apa yang kita cari di dunia ini jika kehidupan tidak abadi? 
Jika tiada yang kekal, mengapa manusia begitu gila akan dunia? 
Pertanyaan-pertanyaan ini selalu berputar di kepalaku. 
Menyusup di sela-sela harapan yang tak berwujud. 

Mampukah kita bertahan di dunia yang semakin fana ini? 
Atau justru tenggelam dalam arus keinginan yang tak terpuaskan? 
Di balik angan-angan yang kita kejar,
mungkin hanya ada bayang-bayang yang samar. 

Namun, meski kita tahu dunia tak abadi, 
kita tetap berlari, mengejar mimpi dan harapan.
Karena dalam ketidakkekalan itu, 
ada makna yang membuat kita terus berjalan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IDEKITA "Kehidupan Abadi"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang