ada apa sebenarnya?

807 89 12
                                    

Vote yaw👍
______________________________________________________________________________

Dipagi hari, saat di rs mereka masih menunggu rion untuk membuka matanya tapi sayangnya rion belum juga terbangun.

Tidak ada yang ingin melihat echi lagi, mereka sangat kesal dan benci pada echi, echi salah apa?..

Thia dan gin duduk dikursi yang ada didepan ruangan rion
"G-gin.. Hiks.. Papih gin.. Hiks"tangis ekting thia
Gin mengelus kepala thia dan menenangkan.

Skipp

Malamnya, caine masih tetap dikamar rion sampai rion benar² terbangun, caine memegang tangan rion ia masih merasakan perasaan gelisahnya, caine juga tidak tau dari mananya perasaan ini datang?

Tapi tiba² caine merasakan tangan rion yang bergerak, ia pun memanggil dokter gin dan thia yang melihat dokter masuk keruangan papihnya pun ikut masuk keruangan vip itu.

"Pasien sudah sepenuhnya sadar"ucap sang dokter itu
Mereka bernafas lega mendengar kabar itu, dan caine pun memberi tahu pada semua anak² nya.

Anak² nya sangat senang, terutama souta dan mia mereka senang sekali akhirnya papih mereka sadar setelah seharian tertidur, mereka semua berkumpul disitu kecuali echi...

Saat rion membuka matanya, ia melihat wajah keluarga nya sedih dan senang, caine langsung memeluk rion dan pelukan itu dibalas oleh rion, mereka menyaksikan kemesraan mamih papihnya.

"PAPIHH"teriak senang souta dan mia
"Papih kenapa bangunnya
lama:("tanya mia
"Hm? Kenapa kangen ya?"ucap rion tersenyum
"IYALAH PAKEK NANYA"jawab souta
Mereka hanya tertawa kecil.

Tetapi rion tersadar, kemana perginya echi?, karna dia yang paling berisik setelah souta dan mia ketika papihnya kenapa².

"Echi kemana guys?"tanya rion
"Gausah ditanya tuh orang gatau diri"ucap riji
"Papih gausah nanya dia biarin aja tuh orang gila"ucap selia, selia juga tampak kesal dan benci pada echi padahal selia sahabat terdekatnya atau saudara terdekatnya.

"Iya pih gausah berurusan sama dia lagi"ucap key kesal
"Gausah peduliin dia lagi pih ga guna peduliin dia, nyatanya ujung² nya papih yang kena"sambung mako.

"Ha? Kalian kenapa sih?"bingung rion
"Udah jelas pih, dia yang tusuk papih pake pisau itu kan?"jawab gin
Caine hanya dia dan menunduk sedih ia tak tega dengan echi, echi keadaannya sekarang lumayan parah.

"Bukan.. Sekarang echi dimana?!"tanya rion khawatir
"E-eh? Enggak² pasti yang bunuh echi kan pih?"ucap key bingung
"Ga, echi dimana sekarang gua tanya?!"marah rion
"D-di gudang pih.."jawab elya
"KALIAN GIMANA SIH? TAU KAN KALAU ECHI PUNYA TRAUMA?"bentak rion
"Heem"ucap semua anak²nya termasuk caine
"Coba kalau tau, dia punya trauma apa?"tanya rion
"Bentak.."jawab caine, caine langsung tersadar bahwa ia kemaren malam membentak echi, caine juga melihat wajah echi yang kaget tak percaya.

Semua pun juga baru ingat akan traumanya echi
"Sekarang perintah gua bawa echi kesini!, kalau gabisa biar gua aja yang nyari"ucap rion marah
"B-baik pih"ucap semua anak² nya, yang menetap hanya caine istmo souta dan mia
"Oiya satu lagi, asal kalian tau thia yang nusuk gua bukan echi."ucap rion.

Semua kaget, terutama gin ia pun menoleh untuk melihat thia tapi ternyata thia sudah tau, dia akan ketahuan jadi ia cepat² kabur tanpa sepengetahuan keluarganya.

"Satu lagi yang paling penting, echi yang nolong, nyembuhin gua"ucap rion dengan serius.

"E-EH??"kaget mako
"jadi.. Plester kecil warna ungu yang ada diluka mu itu plester echi?"tanya pak sui
"Iya, dia juga yang udah berusaha cabut pisau itu dari tubuh gua"ucap rion
"Itu semua gua inget cuma terakhir, echi yang berusaha nolong gua sisanya gua ga tau lagi"ucap rion sedikit emosi, ia pun memejamkan matanya sbentar, benar saat echi sudah mencabut pisau itu ia tak tau harus berbuat apa ia sangat sedih dan ia memberi plester ungu itu di luka rion, walaupun itu percuma saja tidak dapat memberhentikan darah rion.

Caine tiba² saja berlari kencang keluar ems dan mengambil motornya dan pergi kerumahnya, saat ia menuju ke gudang yang echi tempati ia melihat disana tidak ada orang sama sekali, caine sudah tidak bisa menahan rasa kegelisahannya ia pun berniat mencari echi dengan motornya keliling kota.

Di radio
"Mamih? Mamih kemana?"tanya key di radio ia juga sedikit cemas karna caine tiba² saja berlari kencang
"Mih??"Tanya mia mulai khawatir
Caine tidak menjawab pertanyaan di radio itu, ia ttp memfokuskan pencarian echi.

Sudah larut malam caine mulai menyerah karna tidak ada lagi jejak tentang kabarnya echi, ia pun mampir ke pinggir pantai untuk menenangkan dirinya sendiri.

Ia menatap langit dimalam yang sangat indah, suara ombak dan juga angin sangat mendukung suasana hati caine hingga caine meneteskan air matanya.

"Chi?.. Kamu kemana.."gumam sedih caine
"M-maaf chi mami bener² minta maaf udah bentak kamu"ucap caine sambil menangis sesal, caine menetap disana
Sampai pagi hari.

Caine lanjut mencari echi keliling kota, anak² tnf sangat khawatir dengan maminya padahal mereka juga mau ikut membantu sayangnya mereka tak tau kemana sekarang maminya.

"Pih.. Mami mana?.."tanya mia sedih
"Sabar ya sayang, mami kayaknya lagi sibuk.."ucap rion, ia tidak tau echi telah dibawa pergi karna caine tidak mengabari keadaan echi saat ini
"T-tapi ini udah pagi loh pih.."ucap souta murung
"Sabar ya adek² ku, gimana kalau kita jalan² dulu sambil nunggu mami?"ajak selia
"Ayok deh..."jawab mia
Souta hanya mengikuti mereka yang sedang berjalan kearah taman.

"Mako, gin, riji, sini!"perintah rion
"Ya pih?"tanya mako
"Sekarang tugas kalian cari caine, sampe ketemu!"perintah rion
"Baik pih"ucap ketiga pilar itu.

Sudah setengah hari mencari caine, akhirnya caine ditemukan oleh ketiga pilar kehidupan
"MAMI!"panggil gin pada caine
"MIH SINI"teriak riji
Caine menghampiri mereka dan memakirkan motornya, karena mereka sedang ada di uwu cafe untuk beristirahat sejenak.

Caine duduk, melihat wajah caine pucat, seperti ingin menangis, gin pun bertanya
"Mih? Mami sakit?.."tanya gin
"A-ah? Engga kok, kalian lagi nyari echi juga kah?"tanya caine balik
"Lah? Bukannya echi di gudang mih?"jawab mako kaget
"Echi gaada digudang, M-mami gatau echi dimana sekarang.."ucap caine sedih hingga menjatuh kan air mata yang sudah ia dari tadi menahan air mata.

.
.
.
.
Tbc
______________________________________________________________________________
author: Azaaslebeww

Nih ges, keknya tidack sesuai ekspetasi yawr? Ya mangap atuh ini juga buru² ueheeheh

Nanti di bab selanjutnya mo krowjaki ato pov echi?

lovers? || krowjaki, ginchi || (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang