Jisung's devil mode

263 19 3
                                    

"Aku rasa mereka sudah tidur"

"Tunggu apalagi, Kita harus cepat membunuh mereka untuk keluar dari sini"

"Srekk!"

"Argghhh!"

"Apa kalian tidak tau sopan mengganggu orang lain lagi tidur" Ucap Jisung menatap mereka dengan tatapan tajam

"Hahahaha lucu sekali, Kau pikir di situasi seperti ini harus bersikap sopan santun begitu" ucap pemuda itu sambil tertawa dan tidak memperdulikan temannya yang sudah kebahagiaan darah tersebut, Ayolah di hutan ini peduli sesama anggota itu tidak ada gunanya, Lagian takdir dia toh untuk mati

"Seperti nya aku harus mengajar sopan santun yang sebenarnya kepadamu" Ucap Jisung sambil menyeringai membuat pemuda itu terdiam dan ketakutan

Entah mengapa hutan ini menjadi menyeramkan di saat Jisung memperlihatkan senyuman mengerikan nya

Menyadar bahwa ada yang tidak beres di sini membuat pemuda itu mundur kebelakang

Kakinya mulai melangkah ke arah belakang dan tidak menyadari tubuh nya bertabrakan dengan sesuatu

Ini bukan pohon Karena pohon tidak punya batang kayu yang selembut seperti daging manusia

Tunggu? Daging manusia, Pemuda itu langsung melihat ke belakang dan mulai teriak secara histeris

"Aaaaaaa!" pemuda itu melihat tubuh temannya yang barusan bersamanya tadi kini sudah tidak bernyawa dengan kepalanya putus dari badannya

Dan jangan lupakan organ yang usus yang keluar dari isi perutnya

Ini sangat tragis, Dan ini baru pertama kalinya dia melihat pemandangan menyeramkan seperti ini

"Bagaimana apa karyaku sangat indah" pemuda itu muka melihat ke belakang dan melihat pakaian Jisung yang sudah berlumuran darah

"then come play with me tonight" Pemuda itu gemeteran dan mulai berjalan mundur

"remember this night during your life in another world" Setelah itu Jisung langsung melayang kan pisau yang dia bawa membuat kepala pemuda itu putus begitu saja

Jangan lupakan darah yang muncrat mengenai muka Jisung membuat Jisung tertawa

Tanpa Jisung sadari seseorang melihat aksi Jisung dari balik semak-semak dengan Tubuh gemeteran

Dia adalah kelompok yang tersisa karena Jisung sudah membunuh semua temannya

Pandangan nya yang masih fokus melihat Jisung yang sedang tertawa tanpa sadar kalau seseorang berdiri di belakang nya

"Ketemu" tanpa menunggu lama-lama Jisung menusuk punggung pemuda itu tanpa henti

"Inilah hukuman mengganggu anggotaku beristirahat" ucap Jisung sambil mencabik tubuh yang sudah tidak bernyawa itu berkali-kali

Setelah itu Jisung mulai meninggalkan tubuh yang tidak bernyawa itu begitu saja

Dan kenapa Jisung tidak mengambil senjata nya, Menurut Jisung pisau kecil itu tidak ada gunanya untuk dia

Rembulan dan Hutan menjadi saksi bisu kekejaman Jisung di malam itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Want to play gamesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang