cruel murder

168 19 3
                                    

Malam yang begitu sunyi dan angin kencang yang meniup helaian rambut Jisung

Jangan lupakan cahaya bulan yang bergitu terang untuk malam ini menambah kesan ketenangan di hutan ini

Jisung yang belum tidur memutuskan untuk berjaga, Dirinya memandangi api unggun yang menjadi penerangan mereka malam ini

Sudah beberapa minggu dirinya tinggal di hutan ini, Membuat Jisung merindukan keluarga nya

Entah siapa yang memasuki nya kedalam permainan berbahaya seperti ini, Kalau saja Jisung bertemu dengan orang itu Jisung bersumpah akan membuat hidup orang itu hancur di tangannya

Tapi Jisung berterima kepada seseorang yang memasuki nya, Berkat dia Jisung bisa berlatih membunuh semua orang di hutan ini

Membunuh sudah menjadi hobi baru Jisung, Hanya saja malam ini tidak ada sama sekali musuh yang mengganggu mereka, Padahal Jisung ingin memberi hadiah

Ya hadiah mengantarkan jiwa nya ke dalam neraka.

Malam sudah semakin larut tapi Jisung tidak sama sekali merasakan ngantuk di matanya

Karena bosan duduk saja, Jisung memutuskan untuk jalan-jalan sambil mencari angin

Sebelum Jisung pergi meninggalkan kelompoknya, Jisung memutuskan untuk membikin jebakan agar kelompoknya terlindungi di saat diri nya tidak ada

Jisung mulai mengambil beberapa alat tajam yang akan dia pasang untuk jebakan nya

dan Jisung mulai mengambil akar berduri yang masih muda, Setelah itu mulai mengikatnya di berbagai tempat setelah itu mulai mengikat nya ke senjata tajam yang dia persiapan

Nanti juga kalian tau jebakan apa ya Jisung bikin.

Setelah selesai Jisung mulai pergi dari sana karena urusan dia sudah selesai untuk membuat jebakan

Jadi hati Jisung bisa tenang meninggalkan kelompoknya, Sudah seperti meninggalkan anaknya aja

Di perjalanan Jisung menikmati pemandangan hutan di malam hari, Walaupun hutan ini di jadikan tempat pembunuh tapi pemandangan sangat lah cantik

Jisung sesekali menghirup udara segar di malam hari, Menurut nya di bagian hutan tempat dia dan kelompoknya berada belum ada pembunuhan sama sekali karena diri nya tidak mencium bau amis sama sekali

Di saat Jisung menikmati indahnya malam hari tiba-tiba diri nya mendengar suara peluru yang menuju ke arahnya

Dengan cepat Jisung menahan peluru tersebut dengan kedua jaringannya dan mulai melihat sekitar

"Sialan baru saja aku duduk sudah di serang aja" ucap Jisung sedikit kesal dan mulai membuang peluru tersebut

Di saat Jisung ingin berdiri tiba-tiba ada seseorang yang ingin menusukkan pisau dari belakang Jisung

Dengan cepat Jisung langsung memegang tangan seorang pria yang ingin membunuh nya dan mulai memutar tangan pria membuat tulang tangan tersebut patah membuat pria tersebut teriak kesakitan

Jisung dengan cepat mengambil pisau di tangan pria tersebut mulai melepaskan tangannya

Jisung memandang pisau tersebut dan mulai tersenyum, Lumayan koleksi baru

Di saat Jisung masih memandangi pisau yang dia dapat, Seseorang pria yang lainnya mulai ingin menyerang Jisung

Dengan sekejap Jisung menusukkan pisau tersebut ke paha pria tersebut membuat pria tersebut kesakitan

"Aku kasian denganmu, Yang terburu-buru ingin memenangkan permainan ini" Ucap Jisung mencabut pisau tersebut membuat darah menghiasi pisaunya

"Tapi sayangnya kau mencari lawan ya salah" Ucap Jisung tersenyum, Dalam sekejap Jisung memotong kepala pria tersebut dalam satu tebasan

Want to play gamesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang