{04) Maze

13 3 0
                                    

Hari ini para siswa dan siswi di SMA Zerose serentak melakukan kebersihan kelas guna menyambut PSAT(Penilaian Sumatif Akhir Tahun) yang akan diadakan minggu depan.

Dan tentu saja mereka akan dipulangkan lebih awal yaitu sekitar jam sebelas-an karena masih harus menunggu kartu ujian yang akan dibagikan oleh wali kelas.

Setelah kebersihan, Chayra memilih pergi duduk di bangku depan kelasnya untuk mencari udara segar. Sebab sudah pasti udara diluar lebih sejuk daripada di dalam, apalagi letak kelas Chayra berada di lantai 2.

"Kita PSAT nya sama kelas apa sih?" tanya Chayra kepada Elin teman sebangkunya yang kebetulan sudah terlebih dahulu berada diluar kelas.

"Gatau belum ada info sih, tapi rumor-rumor nya sama kelas 12 KKO," ujar Elin setengah berbisik.

"Untung aja sama kakel jadi bisa tanya, kalau sama adkel kan pasti malah kita yang ditanyain wkwk," timpal Chayra ikut berbisik. Berarti ada dia juga dong?

"Iyakan, ntar waktu mapel pjok wajib tanya sih," ujar Elin setuju yang direspon anggukan kepala oleh Chayra.

"Btw Pak Miky lama amat ga dateng-dateng bagiin kartu ujiannya ya? Padahal kelas lain udah pada disamperin sama wali kelasnya," tanya Chayra yang sudah ingin sekali rebahan dirumah.

"Kaya ga tau aja Pak Miky gimana orangnya," jawab Elin.

"Iya juga, mau main uno di web ga? Daripada gabut," ajak Chayra.

"Yaudah kuyy!"jawab Elin

Saat baru selesai bermain satu ronde teman sekelas mereka yang juga berada diluar berhamburan masuk kedalam kelas yang membuat kedua siswi yang sedang asik dengan dunia game itu menolehkan kepalanya guna melihat apa yang terjadi.

Ternyata oh ternyata Pak Miky tercinta sedang berjalan kemari.
Sontak saja keduanya segera bergegas masuk ke dalam kelas sebelum terkena omelan.

"Selamat pagi anak-anak," sapa Guru itu dengan ramah.

"Pagi Pak," jawab para murid dengan serentak yang dilanjutkan pembinaan wali kelas sebentar.

"Oke, sekian untuk hari ini. Jangan lupa mengerjakannya yang sungguh-sungguh agar nilai kalian semua bagus," ujar Pak Miky disertai  langkah kakinya yang meninggalkan kelas.

Setelah mendengar kata-kata terakhir dari Pak Miky, para siswa-pun segera berhamburan untuk pulang tak terkecuali Chayra.

***

Sepulang sekolah Chayra tidak akan langsung pulang ke rumah karena Mama-nya berpesan agar membeli lauk untuk makan malam nanti.

Pas sekali, di pinggir jalan Chayra melewati warung ayam bakar langganannya, langsung saja dia membelokkan motor nya ke warung itu. Setelah memesan Chayra memilih duduk terlebih dahulu di tempat yang disediakan, namun ternyata tempat duduknya penuh.

Tetapi saat sedang mencari celah bangku yang bisa diduduki terdengar seseorang menyebut namanya. Sontak saja dia menoleh ke sumber suara dan menemukan Deva memanggil nya seraya melambaikan tangan nya dan mengisyaratkan Chayra untuk duduk di sampingnya.

Dengan sedikit gugup Chayra berjalan menghampiri meja Deva dan duduk disampingnya dengan menyisakan jarak satu jengkal.

"Makasih mas," ujar Chayra yang dibalas anggukan kepala olehnya.

Canggung, satu kata yang mendeskripsikan keaadaan mereka berdua. Chayra yang memang bertekad untuk mendekati Deva pun berusaha mencari topik obrolan agar bisa lebih dekat.

"Oh iya Mas, payungnya sudah saya kembalikan, tapi nitip sama Mama," ujarku yang dibalas anggukan kepala lagi olehnya.

Tak menyerah Chayra masih saja berusaha mencari topik, namun saat akan berbicara, Deva malah sudah berdiri dari bangku dan pamit untuk pulang duluan, karena memang ayam bakar pesanannya sudah jadi.

Sebenarnya Chayra sangat sebal, tapi dia tetap menampilkan senyum terbaiknya saat Deva pamit padanya. Dasar bulol!

Tak lama setelah Deva pergi ayam bakar pesanan Chayra jadi, segera dia mengeluarkan uang untuk membayarnya. Tetapi kalimat yang dilontarkan oleh sang penjual membuat Chyra heran.

Katanya ayam bakar pesanannya sudah dibayar sekalian oleh mas-mas yang tadi duduk bersamanya. Chayra yang mendengar itu segera mengucapkan terimakasih pada penjualnya dan bergegas pergi menuju motornya.

Diperjalanan pulang dengan susah payah Chayra menahan senyum yang dari tadi akan terbit diwajahnya. Fix, sejarah hari ini harus dia catat baik-baik di otaknya.

***

Rebahan sambil mengscroll reels IG merupakan rutinitas harian yang Chayra lakukan. Padahal sekarang sudah pukul setengah 1 pagi, namun mata Chayra masih tetap terjaga seolah rasa kantuk tak kunjung menyerangnya.

Dudududu~

Senandung Chayra disela-sela menonton vidio-nya.

Reflek jari Chayra berhenti mengscroll ketika salah satu reels terputar dihadapannya. Isi dari vidio itu sendiri yaitu seorang laki-laki yang menggunakan jas khas dokternya sedang menjelaskan tentang bahaya begadang yang dapat membuat jatah umur masa tua berkurang. Mendadak Chayra.

Termenung sebentar, dan.....
Tentu saja lanjut scroll wkwk.
Siklus hidup Chayra "Scroll-tertampar-terjungkal-menolak sadar-lanjut scroll"

Sekarang jam sudah menunjukan pukul 2 pagi, mata Chayra mulai memanas dan memerah tanda kantuk sudah menyerangnya. Saat sudah akan memejamkan mata, terdengar sebuah notif  IG masuk kedalam pendengarannya.

Tingg~

will_dev starting follow you.

Setelah membaca notif tersebut seketika mata Chayra terbelalak.
Ini efek mengantuk atau kenyataan?

Tidak salah lihat kan?

Deva, "Crush-nya" akhirnya mem-follback nya.

Astaga! Dipastikan tidur Chayra kali ini akan lebih nyenyak 100× lipat dari biasannya. Chayra pun akhirnya memejamkan matanya dengan senyum yang masih terbit di bibirnya.













TBC.
See you~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WAITING MAZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang