Bab 21 (Penyakit)

13 2 0
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
                                                 ***
      "Dalam hembusan nafas ada kenang yang tak mungkin hilang,ada rindu ingin temu terus menerus tak peduli berapa lama."

"Sore ini udaranya segar banget"ucap Anastasia berjalan jalan sendiri di sekitar perumahan tempat ia tinggal sambil menikmati awan yang berubah menjadi warna orens.

Belakangan ini Anastasia merasa ada yang salah dengan tubuhnya ia sering merasakan nyeri di bagian dada,sesak nafas,keringat dingin dan mudah lelah baru kali ini ia merasakan itu secara tiba tiba.apakah dia sakit mungkin karena kecapean.

Saat akan kembali menuju rumah Anastasia merasa nyeri di dadanya kembali menyerang ia juga merasa sesak nafas"A-dada aku sa-sakit"ucap Anastasia sambil memegang dada nya dengan nafas yang sesak.

Keringat dingin mulai bercucuran sampai baju yang Anastasia kenakan basah pandangan nya mulai buram ia tidak bisa berjalan lagi"A-aku ngga kuat"Anastasia jatuh pingsan.

Di perjalanan menuju ke kediaman Anastasia, Naufal mengendarai mobil nya ia ingin menjemput Anastasia dan mengajak nya jalan jalan untuk menikmati sunset di pantai,ia tau bahwa Anastasia sangat suka melihat Sunset di pantai dia sangat berterimakasih kepada Dina karena sudah memberi tahu apa yang disukai Anastasia.

Saat akan memasuki lorong rumah Anastasia ia melihat ada seseorang gadis yang pingsan di pinggir jalan Naufal kaget menghampiri gadis itu "Astaga,sia Anastasia"Naufal menepuk nepuk pipi Anastasia agar dia sadar ia langsung buru buru mengangkat tubuh Anastasia untuk masuk ke dalam mobil dan membawanya menuju rumah sakit.

"Dokter Dokter tolong teman saya"teriak Naufal sambil menggendong Anastasia.

Suster yang melihatnya pun menarik hospital bed(Ranjang pasien) suster pun mendorong ranjang pasien itu menuju ke UGD"maaf anda tidak dapat masuk silangkan tunggu diluar"ucap Dokter yang akan menangani Anastasia.

"Tolong teman saya Dok"ucap Naufal panik.

Sekarang Anastasia sedang di periksa sudah 1 jam berlalu tapi pemeriksaan itu tak kunjung selesai Naufal sangat panik ia tidak tahu ia ingin menelfon Dina tetapi betrei handpone nya lowbet,ia terus saja mondar mandir di depan pintu rang UGD.

pintu ruang UGD terbuka Dokter yang menangani Anastasia sudah keluar,Naufal yang langsung menanyakan keadaan Anastasia"gimana teman saya Dok,dia baik baik aja kan"tanya Naufal dengan raut wajah yang sangat khawatir.

"Saya harus berbicara dengan orang tua pasien"ucap Dokter sepertinya penyakit Anastasia begitu serius.

"Ada apa Dok saya ingin tau teman saya sakit apa"tanya Naufal memaksa dokter untuk memberi tahu nya.

"Teman kamu mengidap penyakit jantung koroner,penyakit yang dapat mematikan"jawab Dokter memberi tahu penyakit yang dialami Anastasia.

Naufal memegang kedua pundak Dokter itu"ngga mungkin Dok selama ini Anastasia baik baik aja dia kelihatan sehat"ucap Naufal yang selama ini melihat Anastasia seperti orang sehat.

"Orang yang mengidap penyakit yang diderita Anastasia memang terlihat seperti orang sehat tetapi pada saat sakit jantungnya kambuh ia akan merasakan sesak nafas serta nyeri dibagikan dadanya"ucap Dokter menjelaskan kepada naufal tentang penyakit jantung koroner.

Naufal jatuh terduduk di kursi tunggu didepan ruangan UGD ia tak kuat mendengar penuturan Dokter tentang penyakit yang diderita Anastasia"Lo harus kuat sia"ucap Naufal meneteskan air matanya melihat Anastasia terbaring di dalam ruangannya.

"Saya minta tolong kamu untuk hubungi orang tuanya ada hal penting yang harus saya bicarakan"ucap Dokter menyuruh Naufal untuk menyuruh orang tua Anastasia datang.

My first loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang