Bab 22 (Kondisi Anastasia)

9 2 0
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
***
"Aku tidak berjanji untuk hidup lebih lama,tapi aku berjanji untuk selalu ada,meskipun nanti aku telah tiada"

pagi ini diruangan Anastasia masi terbaring tidak sadarkan diri dengan selang pernafasan serta bunyi monitor detak jantung yang kedengaran nya memenuhi ruangan yang bernuansa putih.

Naufal masi saja menemani Anastasia menunggu nya sadar ia sangat merindukan gadis itu meskipun terkadang dia cuek kepadanya tapi itu yang membuat Naufal tertarik"sia lo ngga cape apa tidur mulu"ucap Naufal menggam tangan Anastasia.

Ibu Anastasia baru saja pulang dari rumah sakit ia pulang karena Naufal menyuruhnya untuk beristirahat dirumah membiarkan Naufal yang menemani Anastasia dirumah sakit,baru saja ibu Anastasia akan masuk ke dalam rumah Dina datang untuk mencari Anastasia karena kemarin Anastasia tidak membalas pesan yang dikirim Dina.

"Tante Anastasianya ada dia dari kemarin ngga balas chat yang saya kirim"tanya Dina kepada ibu Anastsia.

"Anastasia dirumah sakit dan belum sadarkan diri dari kemarin"jawab ibu Anastasia.

Dina syok mendengar jawaban ibu Anastasia kenapa ia baru tau sekarang bahwa sahabatnya sedang koma dirumah sakit"ha Anastasi sakit apa tante ngga parah kan?"tanya Dina.

Ibu Anastasi terdiam berat sekali rasanya jika harus mengatakan putrinya sedang berjuang antara hidup dan mati.

"Tante jawab Anastasia sakit apa?sekarang dia dirumah sakit mana aku mau kesana tante"ucap Dina dengan raut wajah sedih dan panik.

"Anastasia sakit jantung koroner,dia lagi berjuang anatara hidup dan mati"ucap ibu Anastasia dengan berlinang air mata.

Dina mendengar itupun tak kuat menahan air matanya ia menangis sejadi jadinya"ngga,ngga mungkin Anastasia sakit separah itu"

"Kita Doain Anastasia semoga dia bisa melewati masa masa keritisnnya"ucap Ibu Anastasia.

"Aku mau liat Anastasia tante aku pergi dulu"pamit Dina kepada ibu Anastasia ia berlari kerumahnya sambil menangis.

Dini yang menyiram bunga di depan rumahnya kaget melihat Dina menangis"lo kenapa Dina,diputusin Adli ya"ucap Dini.

"Bukan ini tentang Anastasia dia,dia"Dina sangat tidak kuat untuk mengeluarkan kata kata yang menyakitkan itu.

Dini langsung mlempar selang Air yang ia pegang dan berlali ke arah Dina dengan raut wajah yang panik"kenapa,ha ada apa dengan Anastasia,jawab gue lo jangan diam aja bangsat,Dina jawab"ucap Dini memaksa Dina untuk memberitahunya.

"Anastasia dirumah sakit dia belum sadarkan diri dari kemarin,dia sakit jantung koroner dia bisa mati mendadak"jawab Dina sakit sekali rasanya mengetahui bahwa sahabatnya koma.

Dini jatuh ia tidak kuat untuk sekedar berdiri setelah mendengar perkataan yang dilontarkan Dina mengenai sahabatnya"ngga,ngga mungkin lo bohong kan ini ngga lucu Dina jujur sama gue lo bohongkan"ucap Dini masi tidak percaya dengan perkataan Dina.

"Gue ngga bohong tadi ibu nya Anastasia sendiri yang bilang ke gue"ucap Dina dengan nada keras agar Dini percaya ia tidak berbohong.

"Sekarang lo siap siap kita kerumah sakit sekarang juga,kabari Afifah dan juga Tino"ucap Dini berusaha tegar agar ia bisa menguatkan Teman temannya.

Sesampainya dirumah sakit Dina,Dini,Afifah,Tino dan juga Adli menuju ke ruang rawat Anastasia,mereka kaget mendapati Naufal yang sedang tertidur duduk di tepi ranjang Anastasia.

Adli menghampiri Naufal dan menepuk punggung Naufal untuk membangunkannya"Fal"panggil Adli.

Naufal yang merasa ada yang menepuk punggungnya terbangun dari tidurnya,ia kaget melihat mereka semua datang karena ia tidak sempat memberi tahu mereka bahwa Anastasia sedang berada dirumah sakit.

"Kenapa lo ngga ngabarin kita Fal kalau Anastasia masuk rumah sakit maksud lo apa"ucap Dina dengan emosi.

"Maaf gue ngga sempat kabarin kalian kemarin Hp gue lowbet terus gue pusing mikirin keadaan Anastasia sampe ngga kepikiran buat kabarin kalian"jawab Naufal dipikirannya saat ini hanya Anastasia ia sangat khawatir dengan gadis itu.

"Udah Dina ini rumah sakit jangan buat keributan"ucap Adli menenangkan Dina.

Mereka pun mendekati tempat Anastasia terbaring tak sadarkan diri,mereka semua sangat sedih melihat Anastasia masi juga belum sadarkan diri"sia lo ngga rindu sama gue bangun sia"ucap Dina tidak kuat melihat sahabatnya terbaring lemah.

"Sia bangun yok katanya mau ke Gramedia beli novel bangun sia nanti gue yang bayarin novel yang mau lo beli"ucap Afifah dengan Air mata yang tak hentinya keluar.

"Sia gue yakin lo pasti bisa lewatin ini semua gue tau lo pasti kuat"ucap Tino.

Mereka semua terdiam hanya bunyi suara monitor jantung yang memenuhi ruangan itu mereka berdoa dan menunggu keajaiban,Anastasia akan sadar dan bisa berbicara dengan mereka semua.

Dini yang duduk dan menggenggam tangan Anastasia merasakan pergerakan ia melihat tangan jari jemari Anastasia bergerak perlahan"tangan Anastasia gerak"ucap Dini memberi tahu teman temannya.

"Panggil Dokter,cepatt"ucap Naufal,Tino langsung berlari keluar ruangan untuk memanggil Dokter.

"Tolong semuanya keluar biar Dokter memeriksa keadaan Anastasia"ucap suster menyuruh mereka semua untuk keluar dari ruangan Anastasia.

Tak berselang lama Dokter pun keluar dari ruangan Anastasia"bagaimana dengan keadaan sahabat saya Dok"ucap Afifah.

"Dia sudah sadarkan diri ia sudah melewati masa masa keritisnya"jawab Dokter.

"Terimakasih Dokter kami boleh masuk menemui teman kami"tanya Tino.

"Boleh tapi jangan terlalu membuat Anastasia kelelahan dia harus banyak istirahat"ucapDokter memberi tahu mereka.

Mereka semua masuk dan menemui Anastasia"Akhirnya sia lo sadar juga"ucap Tino.

"Gue sakit apa?"tanya Anastasia kata pertama yang keluar dari mulutnya setelah tidak sadarkan diri selama 1 hari.

Mereka langsung memandang satu sama lain tidak kuat untuk menjawab pertanyaan Anastasia"lo baik baik aja sia"jawab Naufal berusaha tegar dan tersenyum.

"Ngga lo bohong gue sakit apa jujur aja"ucap Anastasia tidak percaya dengan jawaban Naufal.

"Lo sakit jantung koroner sia"ucap Dina dengan nada bergetar tidak kuat menahan air mata yang akan keluar.

Anastasia kaget mendengar jawaban Dina ia mengidap penyakit parah"Aku bisa sembuh kan? Tolong katakan padaku bahwa sakit ini tak mungkin membawaku pergi untuk selamanya"ucap Anastasia dengan air mata yang terus menerus keluar.

"Iya sia lo bakal sembuh gue yakin lo bisa lewatin ini semua,kita semua akan selalu ada di samping lo"ucap Tino memberi semangat kepada Anastasia.

"Gue takut sewaktu waktu Tuhan panggil gue dan harus ninggalin kalian semua"ucap Anastasia ia sangat sedih jika harus meninggal orang yang ia sayang untuk selamanya.

"Ngga sia lo ngga akan ninggalin kita lo harus kuat demi orang orang yang lo sayang"ucap Naufal ia takut jika kata kata Anastasia akan bener benar terjadi.

Ditengah perbincangan mereka Ibu Anastasia dan juga ayah nya datang dan langsung memeluk putri kesayangannya"Akhirnya kamu sadar nak"ucap Ibu Anastasia.

"Iya ma Anastasia ngga apa apa kok"ucap Anastasia menenangkan ibu nya agar tidak terlalu khawatir dengan keadaannnya.

"Iya sayang ayah tau kamu kuat"ucap Ayah Anastasia tak kuat melihat putrinya terbaring lemah.

Saat ini Anastasia hrus beristirahat teman teman Anastasia sudah pulang dan hanya menyisahkan Naufal dan kedua orang tua Anastasia"kenapa kamu tidak pulang Naufal kamu juga harus istirahat"ucap Ayah Anastasia selama ini Naufal lah yang selalu menjaga Anastasia saat koma.

"Ngga apa apa om sya masi mau menemani Anastasia"jawab Naufal.

"Kamu pulang saja,Anastasia sudah baik baik saja saya dan ibu Anastasia akan stay disini"ucap Ayah Anastasia tidak mau merepotkan lelaki itu pasti orang tuanya juga sering menanyakan mengapa dia selalu keluar rumah dan pulang larut malam.

"Baik om kalau ada apa apa tolong kabari saya"ucap Naufal dan pergi segera pergi meninggalkan ruangan Anastasia.

My first loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang