chapter 1. Awal

431 22 0
                                    

Happy Reading
.
.
.

Di sebuah ruangan ada seorang remaja yang sudah satu minggu terbaring tak sadarkan diri, ia adalah Alaska kalvaro Narendra yang baru saja membuka matanya setelah sekian lama kom.

"Ergh.....sakit"terdengar suara rintihan dari Alaska.

"Dimana gue? bukannya gue udah mati"ucap Alaska sembari melihat keseluruhan ruangan dengan wajah bingung.

Tiba-tiba saja ada memori asing yang masuk kedalam ingatannya, beberapa menit berlalu Alaska sudah mulai merasakan sakit itu menghilang dan memahami apa yang terjadi dengan dirinya.

"Jadi gue trasmigrasi kedalam sebuah novel" dengan tidak percaya.

"Tidak buruk" ucap Alaska melanjutkan.

"Emilio Edgar Pratama atmaja gue kayaknya pernah dengar nama itu" Alaska berpikir sebentar lalu ia mengingat kalau ia pernah membaca novel ya berjudul" The secret of a kiran " menceritakan tentang seorang perempuan yang memiliki banyak sekali rahasia.

(Jadi mulai sekarang kita panggil Alaska dengan nama Emilio atau Lio)

"Ohh jadi gue masuk kedalam novel itu, menarik" batin Lio lalu tersenyum.

"Sebelum gua kembali ke rumah sialan itu, gue harus liat muka ni anak" ucapnya lalu mulai turun dari atas tempat tidur dan berjalan kearah toilet.

Ia pun berjalan menuju cermin besar yang berada dikamar mandi itu dan melihat wajah yang terlihat sangat imut dan cantik tapi tetap tampan.

"Lumayan manis untuk ukuran seorang pria" ucap Lio saat melihat wajah barunya di cermin.

Setelah puas melihat wajah barunya itu, Lio pun kembali ke kasur, ruangan yang Lio tempati sekarang bisa dibilang mewah dan semua yang ia butuhkan sangat lengkap maklum VVIP.

"Ni bocah bukannya di benci ya kok tu keluarga repot-repot bikin ni anak di ruangan VVIP, atau malu kalik ya kalau sampai ketahuan media kalau keturunan Atmaja gak bisa kasih tempat yang layak untuk anak bungsu nya" batin Lio lalu mulai memikirkan yang tidak-tidak tentang keluarga barunya.

Sangking fokusnya berpikir ia sampai tak menyadari kalau ada 3 pria dewasa masuk delam ruangan miliknya.

"Ehmmm...tidak baik melamun disana sore hari" ucap salah satu dari mereka menyadarkan Lio dari lamunannya.

"Lo siapa sih ganggu orang mikir aja" ucap lio kepada orang yang berbicara tadi dan menatap pria itu tajam.

"Yang sopan pada abangmu Lio" ucap yang satunya lagi.

"Lah siapa lo nyuruh-nyuruh gue" ucap Lio lagi.

Sebenarnya lio sudah tau ketiga orang ini siapa tapi is hanya ingin memastikan kalau ia tidak salah orang.

"Saya daddy mu Lio jadi sopanlah sedikit" ucapnya dengan datar.

"Dugaan gue bener, mereka daddy dan abangnya lio" batin lio dengan terus menatap ketiga pria tadi.

"Sabarlah daddy, ingat dokter bilang kalau dia kemungkinan akan amnesia saat bangun dari komanya" peringkat orang yang satunya lagi.

Terdengar helan nafas dari pria yang terlihat seperti sudah berumur sekitar 44 tahun.

"Baiklah, perkenalkan saya Arga Atmaja daddy mu"

"Kenzo willian Atmaja abang pertamamu"

"Gavin arsya Atmaja abang kedua mu"

Setelah mereka selesai memperkenalkan diri mereka suasana didalam ruangan itu menjadi sangat sunyi dan canggung.

Terlebih lagi dengan lio yang malah berpura-pura tertidur untuk menghindari daddy dan abang barunya itu.

Dan ahirnya lio tertidur sungguhan dan meninggalkan ketua pria dewasa itu yang hanya duduk di sofa sembari terus memperhatikan lio yang sedang tertidur.

***

Tidak terasa pagi pun tiba dan lio sekarang sudah terbangun dari tidurnya.

Sedangkan Arga, Kenzo, Gavin mereka sudah tidak ada diruang itu seperti mereka sudah kembali ke mansion.

Karena hanya lio yang pada diruangan itu ia pun memutuskan untuk bermain ponsel miliknya dan membuka media sosial di ponsel itu.

Tak terasa ia bermain ponsel sangat lama dan matahari pun mulai terbenam.

Story of my life [ Take a break to write ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang