chapter 6. merawat

173 12 0
                                    

Sekarang lio sudah ada di parkiran untuk mengantar Aksa pulang tapi sebelum itu ia meminta alamat milik Aksa terlebih dahulu dan mulai menjalankan mobilnya saat ia sudah tau dimana rumah Aksa.

30 menit berkendara lio dan Aksa ahirnya sampai ketempat tujuan mereka.

Lio turun dari mobil terlebih dahulu dan berjalan menuju pintu satunya lagi untuk membantu Aksa yang terlihat semakin pucat.

Lio memencet bel mansion itu, tak lama ada seorang pria paruh bawa yang masih terlihat muda padahal umurnya sekarang sudah mencapai kepala 4.

"Ehh, Aksa kenapa kok pucet" tanya pria itu dengan panik.

"Bun, Aksa pusing" gumam Aksa yang masih bisa didengar oleh lio dan pria itu.

"Kan bunda udah bilang kalau hari ini gak usah sekolah aja, kmu sih ngeyel" sahut pria itu lalu menjewer telinga Aksa.

"Halo paman" ucap lio karena sungguh ia sudah lelah menopang tubuh Aksa yang besar.

"Eh, kamu siapa kok gemes banget" ucap pria itu dan mencubit kedua pipi lio.

"Hai paman saya lio temennya Aksa" jawab lio dengan lembut.

"Oh iya, masuk dulu kedalam Aksa nya taruh di sofa saja" ucap pria tadi.

Mereka penduduk disofa dengan Aksa yang selalu menempel dengannya.

"Tunggu bentar ya bunda ambilin air anget dulu buat ngompres kmu" setelah bunda Aksa pun pergi kedapur untuk mengambil air hangat.

5 menit berlalu bunda Aksa pun kembali dan langsung mengompres Aksa.

Lio yang sedari tadi memang ada di samping Aksa melihat seberapa telaten nya bunda Aksa saat merawat Aksa.

Tak lama bunda Aksa pun selesai dan setelahnya ikut duduk di samping lio.

"Halo, kamu lio kan" ucap bunda Aksa sembari tersenyum manis kearah lio.

"Iya paman" ucapnya dengan agak canggung.

"Jangan panggil paman panggil bunda aja sama kayak Aksa" lio yang mendengar ucapan bunda Aksa pun menjadi semakin canggung.

"B-baik b-bun" sungguh lio sekarang sangat gugup (。>﹏<。).

"Oh iya, kamu bisa panggil saya dengan sebutan bunda dion ok"

"Baik bun"

"Kalau gitu bunda tinggal kalian berdua dulu yang soalnya bunda mau ke butik ada urusan"

"jadi tolong jaga Aksa ya nak" ucap dion agar lio mau menjaga Aksa sebentar karena ia mempunyai urusan.

"Tenang aja bunda lio bakal jagain Aksa" dion yang mendengar itu langsung tersenyum cerah dan menggusap kepala lio dengan tembut.

"Makasih ya "

Setelahnya dion pun bersiap-siap untuk pergi.

***

"Ni orang kapan bangunnya dah" gumam lio karena Aksa tidak bangun-bangun dari tidurnya padahal jam sudah menunjukkan pukul 7.00 malam.

"Sa bangun udah malem ni lo belum makan malem, ayok bangun dulu" ucap lio sembari menoel-noel pipi Aksa.

"Hemm"

Saat mendengar suara Aksa lio pun kembali menoel pipi Aksa agar pria didepannya ini terbangun.

Story of my life [ Take a break to write ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang