chapter 5. kelas

190 14 0
                                    

Setelah lio tau dimana kelasnya berada ia langsung diantar oleh kedua abangnya dan bersamaan juga dengan bel berbunyi.

Bel menadahkan jam pelajaran dimulai, para siswa/siswi sudah mulai masuk kedalam kelas masing-masing.

Sedangkan disisi lio ia sudah berada dikelas nya.

Tanpa ia sadari sedari tadi ada seseorang yang mengawasinya secara diam-diam.

Saat sadar ada yang mengawasinya lio langsung menoleh ke samping dan melihat teman sebangku nya menatapnya lekat.

"Ngapain ngeliat gue kayak gitu?" ucap lio pada teman sebangku nya itu.

"Gak papa kok,lo murid baru juga ya? " tanya orang itu pada lio, sedangkan lio hanya menganggukkan kepalanya.

"Kenalin gue Galvaro Kaino Alexsandro, tapi lo bisa memanggilku varo" ucap varo sambil tersenyum kepada lio.

"Kalau gue Emilio Edgar Pratama Atmaja, lo bisa manggil gue lio atau Edgar" balas lio sambil menerima uluran tangan varo.

Tak terasa jam pelajaran pertama usai dan sekarang adalah jam istirahat, lio yang baru saja keluar dari kelasnya dan berjalan kearah kantin.

Sampainya ia dikantin, kantin itu sangat ramai tapi untungnya masih ada tempat kosong.

Lalu lio berjalan menuju stan makanan "bik saya pesan nasi goreng sama es teh nya" ucap lio.

"Baik den, tunggu sebentar ya" sahut bi siti lalu memberikan makanan yang lio pesan, setelah menerima makanan itu tak lupa lio membayarnya lalu pergi ke meja yang kosong tadi.

Saat sedang enak-enaknya makan tiba-tiba saja ada 4 laki-laki datang kearah mejanya lalu salah satu dari mereka meneriaki namanya.

"Woy lio lo sekolah disini juga?" ucap orang itu kepada lio sedangkan lio hanya bisa menutup mukanya menahan malu.

"Lo bisa gak sih gak usah teriak" ucap lio saat mereka sudah duduk dengan nya.

"Hehe maaf" ucap orang itu sambil menggaruk lehernya.

"Halo dedek, kok dedek gemes gak bilang kalau sekolah disini" ucap salah satu dari mereka lagi.

"Gue mubar" ucap lio santai dan melanjutkan acara makannya

FLASHBACK ON.

Pada siang hari yang cerah lio yang sedang barada di taman didekat mansion.

Pada saat ia berjalan-jalan ia tak sengaja melihat ada seorang laki-laki tergeletak dengan banyak darah di bajunya, lio yang melihat itu langsung pergi menuju orang itu dan membantunya untuk berdiri.

"Bang lo perlu kerumah sakit gak? " tanya lio pelan kepada laki-laki itu yang mungkin mereka masih seumuran.

"Gak usah" Jawab orang itu dengan dingin.

"Gue udah nelpon orang untuk kesini jadi gak usah kerumah sakit" ucap orang itu lagi kepada lio dan lio hanya mengantuk paham.

"Kalau gitu gue bantu berdiri aja ya " ucap lio sembari membantu orang itu dan membawanya ketempat yang sepi agar tidak ada yang melihat keadaan laki-laki itu.perlah

Story of my life [ Take a break to write ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang