#3 Love breakfast

22 11 0
                                    

Kring...kring...

Bel tanda istirhat pertama di SMA Cakrabuana telah berbunyi, kantin yang awalnya sepi kini seperti lautan manusia yang sedang dilanda kelaparan. Bangku kedua di depan stand mie ayam terisi oleh dua remaja perempuan, Zee dan Lyn. Lyn tengah asik menyantap makanan yang dia pesan, sedang Zee sama memesan makanan seperti Lyn hanya saja Zee belum menyentuhnya sama sekali.

"Teross aja main hp sampe jadi tali tambang tuh mienya." sindir Lyn.

Zee sadar kemudian terkekeh senyum.

"Iya-iya ini Zee makan kok, hehehe," jawab Zee masih tersenyum.

Aneh, seharusnya Zee galau, badmood atau apalah sikap yang memperlihatkan seseorang yang baru saja cintanya tertolak. Lah ini? Lyn heran melihat tingkah cewek yang dari tadi hanya tersenyum sendiri.

"Heh, lo gak apa-apa kan?" tanya Lyn untuk memastikan, takut-takut sahabatnya ini depresi akibat beretpuk sebelah tangan.

Zee mengangguk masih dengan mata yang terus menatap handphonenya.

Agak kesal merasa diacuhkan Lyn berdecak memberi tanda kesal. Zee tersadar langsung meletakan handpone nya dan melihat ke arah Lyn yang benar saja wajahnya terlihat nampak kesal.

"Iya deh maaf-maaf, abis Zee lagi happy banget hari ini." Zee membujuk Lyn yang sedang merajuk.

"Lagian lo tuh baru aja ditolak kok masih bisa sih senyum-senyum gitu, freak parah," Ucap Lyn kesal.

Dengan cepat Zee kembali membuka handphone nya, kemudian memperlihatkan isi whatapps mesagge kepada Lyn.

"Kata siap Zee ditolak nih buktinya."

Dengan malas Lyn membaca pesan itu pesan dari sseorang yang zee beri nama CALON IMAMKU.

Dengan malas Lyn membaca pesan itu pesan dari sseorang yang zee beri nama CALON IMAMKU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lyn benar-benar tak menyangka zee ini ternyata lebih dari nekat. Dia menyimpan nomor Ali sebelum Mengembalikan Handphone nya Kemarin.
Lyn menarik napas panjang setelah membaca pesan itu.

"Ini mah namanya lo dijadiin babu, pinter dikit deh Zee, lo jangan mau di bego-bego in," ucap Lyn memberi pemahaman.

"Apaan sih Lyn norak deh, ini tuh namanya perjuangan." Timpal Zee tak terima.

"gue tebak ending kisah cinta lo bakal sengsara," Ucap Lyn bangkit lalu pergi.

Zee terlihat kesal, bukan itu yang dia inginkan dari sahabatnya sumpah serapah jelek. Yang Zee inginkan dukungan keras dari Lyn.

"Lyn kok ngomongnya gitu sih, apa Zee salah ya," ucap Zee merasa tidak enak hati.

"Heem gak apa-apa deh yang penting zee dapet respon dari Ali, dari pada enggak sama sekali."

Zee membuka kembali aplikasi whatapps miliknya kemudian membalas pesan dari Ali.

Zee membuka kembali aplikasi whatapps miliknya kemudian membalas pesan dari Ali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Pagi hari yang cerah, secerah perasaan Zee saat ini senyum dibibirnya terus tercetak sepanjang lorong SMA Cakrabuana. Zee berjalan sedikit tergesa mengingat ini adalah hari pertama Zee membuatkan sarapan untuk sang pujaan hati Ali, dia tidak ingin terlambat memberikannya. Zee tidak tega pujaan hatinya menunggu kelaparan.

Saat sampai di depan pintu kelas Ali, zee berhenti sebentar berusa menenangkan hati, entah kenapa saat berhadapan dengan Ali selalu saja hatinya tidak bisa terkontrol.

Huft!

Zee menghela napas panjang pintu dia buka, tatapan nya lansung tertuju ke tiga punggung cowok di ujung kelas, tak menunggu lama Zee berjalan menghampiri mereka.

"Selamat pagi Ali," sapa Zee.

Vero yang pertama kali menyadari kedatangan Zee menyuruh Varo untuk membuka jalan untuk Zee.

Zee masih tersenyum dengan kotak makan ditangan yang dia genggam erat. Sedangkan Ali masih diam memainkan handphone nya.

"Sesuai perintah, Zee buatin sarapan untuk Ali, dijamin enak, Zee buatnya pake cinta loh Ali." Zee menyodorkan kotak makan kepada Ali, tentunya dengan senyum masih tertahan.

"Li, tuh pacar lo sahutin dong," celetuk Vero tersenyum mesem.

Ali masih diam tidak menghiraukan apa pun.

Lama Zee menunggu akhirnya Zee memutuskan untuk menaruh kotak makan itu di meja pembatas antara dirinya dan Ali.

"Ya udah, Zee balik ke kelas dulu ya, jangan lupa dimakan," ucap Zee pamit lantas pergi.

Ali mematikan handphone nya sedikit melirik ke arah punggu Zee yang perlahan hilang.

"Parah sih lo, hargain dikit lah li, kasian tuh cewek." Varo yang baru saja menyaksikan kejadian yang menurutnya patut dikasihani angkat suara. Ali membuka kotak makan pemberian dari Zee, sebuah kepulan asap samar keluar dari dalam kotak itu. Zee memasak nasi goreng untuk Ali yang di hias oleh berbagai macam sayuran dan di bentuk menyerupai wajah yang lucu.

Tanpa Ali sadari, ujung bibirnya terangkat beberapa centi, Ali tersenyum.

Dalam hati Ali bergumam, 'freak dikit gak ngaruh lah, untung cantik. '

***


Bel istirahat sudah berdering sepuluh menit yang lalu, Zee memutuskan untuk diam di kelas menunggu respon balasan dari Ali tentang Nasi goreng nya pagi tadi.

"Gue mau ke kantin, mau ikut?" tanya Lyn.

"Gak ah, Zee masih kenyang, tipsal aja kalo ada Ali tanyain nasgornya enak gak," jawab Zee.

"Salam dari Ali gak bakal buat lo kenyang," ucap Lyn Sembari berjalan keluar.

Tidak lama setelah Lyn pergi Dua orang cowok datang dan menghampiri Zee yang sedang duduk santai, Vero dan Varo duduk di kursi berhadapan dengan Zee.

"Lo beneran suka sama Ali?" tanya Vero tanpa basa-basi.

Zee terlihat kebingungan apa yang dilakukan Vero dan Varo di kelasnya.

"Jadi lo beneran suka sama Ali?" tanya Varo kedua kalinya.

Sikembar itu terus menatap Zee seperti mengintimidasi.

"Masih nanya?" jawab Zee akhirnya.

Si kembar saling bertatapan, keduanya tersenyum. Zee yang melihat itu semakin bingung, apa sebenarnya maksud dua cowok ini.

"ya udah semangat ya," ucap Vero kemudian.

"Nih kotak makan lo, Ali bilang enak, buat besok dia mau request nanti dia chat lo," kata Varo menyerahkan kotak makan.

Keduanya berdiri berpamitan lantas pergi keluar, di daun pintu Varo Tak sengaja berpapasan dengan Lyn eye contac terjadi dan ke duanya tersenyum.

Zee saat ini hanya diam membisu. Pikirannya masih memutar perkataan Vero tadi. Tidak disangka, Ali suka makanan yang dia buat, tak kuasa menahan senang Zee berteriak sekencang mungkin.

"Makasih ya Alloh, kau telah membuka jalan utuk hamba." Lyn menutup telinga kencang-kencang, dahinya menyerenyit.

"Istighfar lo, setan mana yang masuk," ujar Lyn masih menutup telinga karena dengungan suara Zee masih terasadengung sakit di telinganya.

"Lyn aja yang istigfar, Zee mah mau Hamdalah aja, bersyukur." celetuk zee.

Lyn duduk dikursi sebelah Zee.

"Gue Kristen bego."








ALI ALTEZZA  (PROSES TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang