6

1.4K 220 12
                                    

.
.
.

Disaat Milk kesal dengan postingan Twitter itu.

Love berbanding terbalik.

Gadis mungil itu tersenyum manis sambil membaca setiap komentar yang ada.

Ini bagus.

Semua orang akan mengetahui bahwa Milk miliknya.

Hanya miliknya.

Milk melirik ke Love sebentar. Menggeleng pelan melihat tingkah lakunya yang masih terlihat sangat senang karna postingan Prim.

"Gua mau balik." Milk membereskan buku-bukunya yang ada di atas meja.

Love mengerjapkan matanya bingung.

"Udah?"

Milk mengangguk lalu berdiri yang tentu saja diikuti oleh manusia didepannya.

Love berlari pelan untuk mengaitkan lengannya dengan lengan Milk.

Milk terlalu malas untuk menolak, jadi untuk kali ini ia mengalah.

"Karna gue udah nemenin lo belajar. Sekarang giliran lo yang nemenin gue main!!" Riang Love sambil mengeratkan kaitan tangan mereka.

"Gua gaada nyuruh lo nemenin gua."

"Ih tapi kan gue inisiatif."

"Salah siapa?"

Love merengut kesal.

Tapi seperti biasa, gadis mungil ini tentu saja tidak mudah mengalah.

"Temenin gue main di pasar malam, please banget." Mohon Love mengayun-ayunkan lengan Milk.

Milk menghela nafas sebelum melihat jam tangannya.

18.49

Mungkin tidak ada salahnya menemani gadis mungil ini sebentar di pasar malam.

"Ga lama tapi ya?"

Senyum Love merekah, ia menganggukan kepalanya dengan semangat.

"Yaudah."

"YEAY, AYO!!" Love menarik Milk menuju parkiran.

Atau lebih tepatnya mobil Milk.

Butuh waktu 20 menit untuk Milk dan Love sampai di pasar malam dekat apartemen mereka.

Love langsung keluar dari mobil meninggalkan Milk.

Gadis tinggi itu buru-buru ikut keluar, ia takut Love hilang dikerumunan pasar malam ini.

Pasalnya cukup ramai orang yang ada di pasar malam sekarang.

"Seneng banget deh." Ucap Love sambil bertepuk tangan layaknya anak kecil berumur 6 tahun.

Milk sempat terdiam menatap gadis itu. Sesenang itu kah?

"Gue mau nyobain itu!!" Love menarik Milk menuju salah satu stan sosis bakar.

Tak butuh waktu lama untuk pesanan mereka jadi.

Saat Love ingin membayar, Milk dengan sigap langsung memberikan uangnya ke sang penjual.

"Gua aja."

"Kalo gitu nanti minuman gue yang bayar."

Milk ingin membantah, namun sepertinya akan percuma.

Love tidak mungkin mengalah.

Milk pikir gadis mungil ini hanya akan membeli sosis bakar.

Ternyata tidak...

708!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang