00.00

8.9K 475 3
                                    

HALLO!!!

INI BOOK ABAL-ABAL YANG AKU BUAT UNTUK ISI KEGABUTAN

MAAFKEUN JIKA ISINYA TIDAK SESUAI EKSPEKTASI

JANGAN BAWA APAPUN YANG ADA DI SINI KE REAL LIFE, INI CUMA FIKSI!!!

-------------

INDONESIA.

"Ten, nine,"

Dalam hati pemuda manis berusia 15 tahun itu menghitung mundur 10 angka. Menanti sosok yang akan datang saat hitungan habis.

"Three, two, and....."

Cklek

Pintu kayu itu terbuka. Seorang laki-laki dengan jas kerja yang tersampir dibahunya berjalan menuju ranjang si manis.

"Good night, Asey."

Laki-laki itu mengecup kening si manis atau bisa kita sebut sebagai Casey dengan lembut.

"Be a good boy, kita semua sayang kamu,"

Saat mengucapkan kalimat itu, lelaki itu mengepalkan tangannya saat kembali mengingat kejadian tadi siang. Saat dimana bayi manisnya meminta hal yang mustahil untuk ia dapatkan, yaitu keluar mansion.

Puas memandangi wajah tenang si bayi, lelaki itu kembali mengecup keningnya lebih lama dan kemudian pergi keluar.

Setengah jam berlalu sejak kepergian lelaki itu dan mata yang semua terpejam itu terbuka. Menampilkan netra berwarna biru yang menawan.

"Sorry, but i am tired." ujarnya membalas ucapan sang kakak setengah jam yang lalu.

Casey beranjak dari ranjangnya. Sudah setengah jam sejak kakak sulungnya datang dan pasti kakak sulungnya sudah tertidur. Casey yakin.

Casey berjalan menuju balkon kamarnya. Dengan lincah Casey turun dari balkon itu. Ia tidak takut jatuh dari lantai 3 itu.

Dalam waktu singkat, Casey sampai di bawah. Ia berhenti sejenak untuk mengatur nafasnya. Memiliki asma sangat menyusahkan.

"Padahal nggak terlalu tinggi, huh," keluh Casey.

Merasa nafasnya kian membaik, Casey berjalan hati-hati menuju jalan pintas untuk keluar dari mansion keluarganya. Beruntung sedang tidak banyak bodyguard yang berkeliling hingga dengan mudah Casey dapat keluar dari mansion.

"YEYYYY" sorak Casey. Ia tersenyum lebar.

"World, i'am coming."

Dengan perasaan yang amat senang, Casey berjalan menjauhi pekarangan mansion. Casey membayangkan betapa enaknya hidup di dunia luar. Membawa beberapa black card  miliknya, Casey yakin jika ia akan hidup dengan bebas. Tanpa adanya kekangan dari keluarganya.

Namun, Casey tidak sadar bahwa sedari tadi sepasang mata elang melihat aksinya. Pemilik mata itu melihat kepergian Casey dengan dingin.

Bibir seksi itu menyinggung keatas, membentuk seringai, "Nikmati kebebasanmu sayang."

Dia Varka Azhan Madhiaz, kepala keluarga Madhiaz dan ayah dari Kanaraga Caselion Madhiaz.

-----------------

YASH, PROLOG SELESAI.

Varka Azhan Madhiaz = Varka Azan Mediaz

Caselion = Kes-la-yen

Casey = Kes-ey

CASEY -DiscontinuedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang