NEED YOU

91 7 1
                                    

Kring......

Bel yang di sukai oleh para siswa itu berbunyi. ya... apalagi kalau bukan bel istirahat.

para siswa berhamburan keluar dari kelas. Begitu juga dengan seluruh teman Milo.

Tubuhnya yang kecil dan pendek membuatnya terombang ambing di antara para siswa dan siswi yang lain. Namun hal itu tak menghentikan laju larinya menuju ke sebuah penjual yang menyediakan roti siap makan.

Milo berlari. Ia harus mendapatkan roti itu dan mengantar nya secepatnya kepada para kakak kelasnya yang ada di rooftop sekolah. 

Ia tak mau jika harus mendapatkan kekerasan dari kakak kelasnya itu hanya karena ia lama mengantar makanan pesanan mereka.

Perundungan yang ia dapatkan di sekolah nya ini sebenarnya bisa di laporkan kepada bapak atau ibu guru BK.

Namun sayangnya Milo tak yakin jika laporannya ini bisa di tanggapi dengan serius oleh para guru itu. Pasalnya ia hanyalah anak Beasiswa Unggulan di sekolah elit ini.

Orion High School  adalah nama sekolah yang ia tempati. Sekolah elit yang di isi oleh murid super kaya dan super pintar di kotanya tinggal.

Ketika ibu panti tau bahwa ia mendapatkan beasiswa di sekolah itu ibu panti sangat bangga padanya, Reaksi dari adik adik nya di panti pun sama. Mereka bangga padanya.

Sejujurnya Milo pun bingung mengapa ia bisa mendapatkan beasiswa itu.Namun di tengah kebingungannya ia memutuskan untuk menerimanya, termasuk perlakuan yang akan ia dapatkan nantinya di sekolah itu. 

Milo tau dengan jelas bahwa ia akan mendapatkan perundungan di sekolahnya.

Hal itu bukan lagi hal yang harus ia tangisi lagi sekarang. Pikiran nya hanya di penuhi dengan lulus dan mendapatkan pekerjaan yang bagus untuk nya.

Hal ini di dikarenakan sejak Junior High School, sosok Milo telah menjadi tulang punggung panti.

" kumohon cepatlah " gumamnya.

Milo menginjakkan kaki kaki mungilnya cepat dari anak tangga ke anak tangga yang lain.

Brak..

" huh huh huh ... ini rotinya kak ... " Milo menyerahkan roti yang ia beli dengan susah payah dengan tangannya yang gemetar.

Bagaimana tidak ?

Ia belum makan sedari pagi, dan ia harus berlari cepat dan menaiki puluhan anak tangga dengan membawa puluhan roti yang ia beli di kantin tadi. Perutnya sakit, perutnya seperti sedang di pukuli rasanya.

" Wah wah.... lihatlah hama ini.... sebenarnya apa yang kau bisa sialan? mengapa membeli roti selama itu ? apa kau harus membuatnya dulu hah ?!. " Ucap Max Vander, kakak kelas yang lumayan berkuasa di sekolahnya.

Ayah nya adalah donatur terbesar ke 4 di sekolah ini. Hal itu membuatnya kebal hukum di sekolah elit ini. Begitu pula dengan teman temannya yang lain. Mereka adalah anak anak orang kaya generasi ke 3.

" maaf kak " Milo menunduk. Ia tak berani jika harus menatap mata kakak kelasnya itu, bisa bisa matanya akan di colok atau kepalanya yang akan di pukul.

" Biarkan saja Max. Suru dia pergi, aku muak melihatnya" ucap Zeano Regrion, Teman Max yang menggunakan kaca mata.

Meski dirinya berdandan seperti 'murid biasa' hal itu tak bisa menutupi auranya yang begitu menyeramkan.

Meski sikapnya terbilang tenang dan datar, Zeano adalah otak dari segala kerusuhan yang ada di sekolahnya.

Ia adalah ketua dari seluruh murid murid berandal di sekolah ini dan ia jugalah sosok yang paling Milo takuti.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FORD OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang