bab 4

526 63 6
                                    

Selamat membaca 🎀

Waktu terus berlalu hingga akhirnya jam
pulang sekolah pun tiba.

Kringggg.... Kringggg.... Bel sekolah berbunyi.

" Lopulang naik apa Ra?" Tanya chik

sambil membereskan buku-bukunya
" Naik motor gue, kalo Lo?" Tanya chika
" Ohh kalo gitu gue duluan ya, gue naik angkutan umum soalnya " ucap indah
" Bareng gue aja, gue anterin " ucap chika.

" Ehh gak usah, ntar ngerepotin " ucap indah
Rora hanya terkekeh mendengar ucapan indah

" Gak merasa direpotin gue, udah sama
temen sendiri jangan sungkan gitu" ucap chika

Chika dan indah melangkah bersama menuju
parkiran,

" Motor kamu yang mana Ra?" Tanya indah
sambil clingak clinguk.
" Perasaan gue Tarok situ deh tadi pagi," ucap chika juga clingak clinguk.
" Coba di inget-inget " ucap indah

" Kayanya motor gue lagi diduduki tuh cowok-cowok deh, soalnya seinget gue tadi pagi parkir disitu " ucap chika

"Duh gimana ngambilnya Ra, itu anak Ravegers semua " ucap indah

"Lah kok gimana? Kan tinggal kita suruh minggir aja tuh mereka " ucap chika
" Gak segampang itu Ra, coba Lo pastiin lagi"ucap indah

Chika pun memperhatikan, posisinya memang sedikit susah karena ada anak lain
yang menghalangi pandangan nya.

"Itu motor gue diduduki Ketos sok ganteng " ucap chika dengan santainya.

" Ferrel? Lo yakin motor Lo yang dudukin
Fereel? Duh makin susah deh chik"ucap indah

" Terus menurut Lo kita harus tunggu mereka bubar gitu? Ogah gue, yang ada bisa lama " ucap chika
"Tapi chik?" Ucap indah
" Udah Lo percaya aja sama gue!" Ucap chika dengan santai

Chika engan percaya diri melangkah menuju kerumunan anak Ravegers yang tengah asyik duduk dan bercanda di atas motornya. Dengan langkah tegap, ia mendekati mereka, tak peduli tatapan tajam yang tak peduli tatapan tajam yang diberikan oleh para anggota geng tersebut.
"Permisi, kalian boleh minggir gak? Gue mau ambil motor," ucap Rora dengan santainya, menunjukkan bahwa ia sama sekali

tidak takut dengan mereka.

Di kejauhan, Zea yang melihat situasi itu hanya bisa menggigit bibirnya, merasa cemas akan keselamatan sahabatnya. Ia komat-kamit berdoa dalam hati agar tak terjadi apa-apa

pada Rora.

"Motor lo?" tanya Aksa, salah satu

anggota Ravegers, dengan nada sinis.

"Iya, tuh yang lagi temen lo dudukin," sahut Rora dengan tegas, menunjuk ke arah Gema yang sedang bersandar di atas motornya.

Raut wajah chika tetap tenang, seolah ia sama sekali tidak merasa terintimidasi oleh suasana yang memanas. Sejenak suasana menjadi hening, anggota Ravegers saling berpandangan, seolah menimbang apa yang harus mereka lakukan. Mereka tak pernah menyangka ada seseorang yang berani mendekati mereka dan menuntut sesuatu. Di tengah ketegangan itu chika tetap berdiri dengan gagah menantang mereka untuk segera mengala dan memberikan motornya

Kalau kita gak mau Minggir gmna"ucap zean

Duh gue gak mak ribut gue capek tolong minggir dari motor gua"ucap Chika

Anak ravegers hanya tertawa melihat itu, sebelum nya tak ada yang berani sama mereka,ferrel masi setia duduk di atas motor chika tak menghiraukan ucapan chika untuk menyingkir dari atas motor nya

ketos dingin dan gadis bar bar (frecik)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang