07

113 27 9
                                    

Sudah aku bilang, komenan kalian adalah moodku, seharusnya besok nih, tapi gak papa, kalian dah bikin aku seneng sama komenan kalian jadi up aja...

Jangan lupa tapi komenn nya




***






Kau tahu, seseorang menemukan bentuk cinta lain selain dari rupa dan sikap. Itu cinta karena rasa iba, itu digambarkan sebagai bentuk cinta yang murni, karena ia mengikat seseorang tanpa Seseorang itu sadar. Ia tidak melihat bagaimana bentuknya tapi bagaimana rasa ibah itu menjalar menjadi sesuatu yang lain.

Menegakkan bahunya, Taehyung melirik Yoongi yang nampak memegang sebotol air mineral di samping nya yang sedang membaca.

"Bagaimana?"

Kening Yoongi berkerut, "Apanya?"

Taehyung menyodorkan buku tadi, menyuruh Yoongi membaca kelanjutan isinya.

Apakah boleh mencintai seseorang karena merasa iba?

Konon, cinta yang dimulai dari rasa iba itu lebih langgeng dari cinta yang dimulai dari kekaguman.

Saya pikir, ini masuk akal

Saat Anda kagum seseorang karena dia seorang milyuner, sebetulnya ada 'transaksi' di situ. Anda seperti sedang barter antara cinta dengan uang.

Tapi cinta karena kasihan itu motifnya 'mengasihi' atau memberi. Cinta karena kasihan itu lebih tulus. Sedangkan amal itu hanya berbuah ketika ada keikhlasan di situ.

Saat si milyuner yang Anda kagumi tidak jadi milyuner lagi cinta bisa mudah menyusut ke titik nol.

Kekaguman berubah drastis jadi penghinaan. Karena 'transaksi' di awal itu dirasa tak lagi menguntungkan. Harapan Anda tak terpenuhi. Anda kecewa.

Sedangkan saat Anda cinta karena kasihan, Anda sejak awal memang tak berharap terlalu tinggi. Kabar baiknya, ketika yang Anda kasihani justru kemudian berprestasi, kasihan bisa berubah jadi kagum bahkan cinta. Sayangnya, tidak ada yang menjamin ini akan terjadi.

Jadi kalau Anda mau berkomitmen, pastikan ketertarikan dan cinta itu ada walaupun tidak seratus persen.

(Google search)



Yoongi membacanya dengan saksama, wajahnya berkerut saat menyelami setiap kata, lalu melirik Taehyung.

"Menurutmu? Katakan saja pendapatmu."

Botol minum tadi Yoongi geser ke sisi kirinya, nampak berpikir, saat otaknya memutar mencari jawaban yang tepat.

"Sebenarnya itu tergantung persepsi setiap orang, setiap orang punya pendapat yang berbeda terkait setiap jenis cinta, dan aku bisa saja tertuju dengan kata-kata barusan...tapi sekali lagi, tidak ada yang menjamin."

"Jadi, kau setuju apa tidak?"

Yoongi mengangguk.

"Aku setuju, cinta karena kasihan, itu berada di level berbeda, itu sulit dijama dalam satu keadaan tapi bisa saja terjadi, saat kau mengasihani seseorang, tapi juga kau mulai jatuh cinta padanya."

Ucapan itu terujar seiring sosok Dahyun terlihat memasuki perpustakaan rehab bersama residen lain, mata Yoongi mengerjap, menatap wajah Dahyun dari Samping.

"Itu bisa saja terjadi...kapanpun, dimanapun."




***





"Aku tahu kau di sini, Nayeon, keluarlah."

Dear Dahyun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang