Kesedihan telah melekat dalam kalbunya,kenangan yang begitu indah,seakan akan telah lumpuh Raganya,khayalan yang tidak bisa dicitrakan.Bagaikan Malam yang sembunyi dari Bintang bintang yang menyala terang ketika malam tiba, sebenarnya ia memendam perasaan yang cukup susah untuk di sampaikan oleh Seorang Pujangga Besar nan Masyhur sekalipun.
Demi sang Ibu Pertiwi ia harus “Rela” Berpura-pura menjadi Kacung Penjajah Burtungal Demi mendapatkan informasi yang penting.Supaya Tanah airnya yang sangat ia sayangi tidak terjajah,teringat dengan Insan yang Ia sayangi membencinya karena ia terlihat seperti penghianat untuk Sang Ibu Pertiwi.
Membuat Hati kecilnya berkata:
Kayu telah menjadi Abu.
Seperti hampir habis air mataku.
Menangisi kepergian mereka.
Teringat kenangan saat bersama.
Prabu Batara yang tak bertakhta.
Mustahil aku tak menyayangi mereka.
Tiada yang lebihku rindukan saat kita bersama.
Asmaralokaku tersayat tapi tak menjadikannya tiada.
Apalagi sirna hingga tak tersisa.Tiada lain tiada bukan ia adalah Yusuf Qasim atau orang orang lebih mengenalnya dengan nama Kashish Artana.Kashish Arnata adalah namanya sebelum ia menerima kebenaran yang nyata berasal dari Utusan Sang Khalik yang terakhir.Ia mendapatkan kita dari Sultan Priangan untuk menjadi mata-mata di Kota Sunda kelapa.
Ketika itu di tengah malam yang hening.
Yusuf Qasim:
Assalamualaikum Baginda Sultan.Sultan Priangan:
Waalaikumsalam Qasim.Yusuf Qasim:
Ada apa Sultan memanggil Saya ?.Sultan Priangan:
Jadi begini saudaraku, Burtungal sudang membangun benteng di kota pelabuhan Sunda kelapa, diperhatikan dari tragedi jatuhnya kesultanan Malaka di semenanjung Malaya.ada kemungkinan cepat atau lambat mereka akan mulai melakukan penaklukan dan penjajahan terhadap Bumi Nusantara ini.Maka dari itu Kami menugaskan untuk menjadi mata-mata di kota pelabuhan Sunda kelapa.Yusuf Qasim:
Baiklah Saya akan mengemban tugas ini, Sultanku.Assalamualaikum.Sultan Priangan:
Waalaikumsalam.Karena memang Ia Yusuf Qasim adalah orang yang lahir dan besar di Sunda kelapa. Karena berlatar belakang keluarga pedagang, ia manfaatkan hal tersebut untuk masuk ke dalam circle atau lingkaran orang-orang Burtungal. Tak butuh waktu yang lama seperti tembusan angin kencang yang membawa awan yang menurunkan hujan dari satu ke tempat ke tempat yang lain.
Yusuf Qasim atau Kashish Arnata mendapatkan kepercayaan dari orang orang Burtungal. Dan selama ia menjadi mata-mata di circl nya orang orang Burtungal ia hanya memberitahu misinya ini hanya kepada Anak Sulungnya yaitu Darpa Asep Nawasena. Karena dari pak adalah seorang lelaki yang bisa menjaga rahasia.
Supaya orang-orang Burtungal semakin yakin kepada Yusuf Qasim, Ia dan putranya (Darpa) membuat skenario seolah-olah Darpa kabur dari rumahnya. Dikarenakan kecewa kepada Ayahnya dan menyusul ibu dan adiknya ke negeri Bantania,bahkan nantinya Ia akan mengirim surat setelah Darpa pergi ke kota Surasawanpura untuk membuat Orang Burtungal menjadi lebih percaya kepadanya.Dan Ia berpesan kepada Darpa untuk mengutarakan kebenarannya kepada Ibu dan Adiknya.
Yusuf Qasim/ Kashish Arnata:
Nak,Di dalam kantung kain ini ada sejumlah koin perak yang cukup untuk perjalananmu sampai ke kota Surasawanpura.Darpa Asep Nawasena:
Muhun (iya),Yah Abdi (Aku) Akan sangat merindukan Ayah, terlebih lagi ini sangat berbahaya.Yusuf Qasim/ Kashish Arnata:
Terang (Tahu”bukan Tahu tempe ok”), sekarang yang penting kamu harus sampai selamat di kota Surasawanpura.Darpa Asep Nawasena:
Baiklah, sampai bertemu lagi ayah.Yusuf Qasim/ Kashish Arnata:
Ya sampai bertemu lagi.Darpa pun salim kepada ayahnya dan pergi menuju kota Surasawanpura. Setiap langkah demi langkah yang dilakukan Darpa saat pergi meninggalkan Ayahnya akan selalu diingat oleh Sang Ayah. Laksana sebuah peninggalan bersejarah yang akan selalu dikenang.
Seorang hamba berhak berdoa.
Namun ia tidak boleh memaksa.Biarkan Sang Ilahi merancang seluruhnya.
Seorang hamba cukup berusaha serta pasrah padanya.Maka Percayalah.
Takdirnya mustahil tak pernah salah.Ia tak perlu kecewa,putus asa dan lemah.
Atau bahkan meraung dengan penuh resah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Layla & Qois (Tamat & Terbit)
Historical FictionSudah tersedia di Marketplace. Mengisahkan Qois Al Ganjavi Mulkasa yang mengasihi seorang Insan yang bernama Layla Al Bantani Prameswari yang baru akrab selama sepekan tetapi Layla dan Qois terpaksa berpisah karena sesuatu yang terjadi di internal...