Kita Mulai

32 4 3
                                    


▀▄▀▄  ▄▀▄

PRAAANGG*

Bunyi pecahan botol kaca terdengar dari arah dapur

"AYAH CUKUP! JANGAN DI MINUM LAGI AYAH SUDAH MABUK BERAT!" teriak sang anak

"AKU BUKAN AYAHMU BODOH! JANGAN PANGGIL AKU AYAH!"teriak balik laki-laki tua di sana

"Ayah tolong hentikan, cukup ayah cukup" pinta sang anak

"SUDAH KU BILANG JANGAN PANGGIL AKU AYAH! AKU BUKAN AYAH MU!!" teriak laki laki tersebut sembari melempar botol bekas minumannya kepada anak laki-laki yang memanggilnya ayah

PRAAANGG*

"ABANGG!!" teriak sang adik saat melihat kakaknya di lempari botol kaca oleh sang ayah

"Ricky? Jangan mendekat Ric! Sana jauh jauh!!" ucap sang kakak pada adiknya

"Enggak mau kakak lagi kesakitan! Masa aku diem aja!!?"elak sang adik

"PERGI KALIAN PERGI!! KALIAN ITU CUMA BEBAN BUAT SAYA!!" teriak sang ayah

"BUKAN KAMI YANG BEBAN TETAPI AYAH! AYAH SADAR GAK SIH KALAU AYAH ITU BEBAN BANGET!!? YANG MENGHIDUPI KELUARGA KITA ITU BANG JAKA! BUKAN AYAH!" teriak balik Ricky

"DASAR ANAK TIDAK TAU RASA BERSYUKUR" ucap sang ayah sembari ingin melemparkan botol kaca yang ia pegang tetapi tertahan karena seseorang

"CUKUP! habiskan saja minum mu ayah, maaf kami mengganggu acara minum minum mu"ucap Jaka pada sang ayah

"Lohh tapi bangg-" ucap Ricky terpotong

"cukup Ricky, biarkan saja lagi pula kita tidak rugi juga toh. Lebih baik sekarang kita segera berangkat kesekolah" ujar Jaka

"Baik bang" ucap Ricky sembari pergi ke pintu keluar rumah

Sebelum mereka berangkat Jaka menyempatkan diri untuk memberitahukan kekecewaannya pada sang ayah

"Yah, setidaknya ayah memiliki pekerjaan untuk membayar utang utang ayah. Jaka capek yah, capek banget di telfon sama orang orang yang ayah pinjam uangnya untuk berjudi. Ayah pikir Jaka enggak malu ya? Jaka malu, Jaka capek kerja terus yah semoga ayah sadar atas tindakan ayah" ujar jaka pelan pada sang ayah

Setelah mengatakan semua yang ingin di katakan Jaka pun pergi keluar untuk berangkat ke sekolah bersama Ricky.
Tanpa mereka sadari Archio melihat kepergian mereka dengan tatapan sendu

"Maaf, aku bukan ayah yang baik. Maaf Jaka-Ricky maafin ayah, ayah enggak tau kenapa ayah bisa jadi begini ayah gak bisa ngendaliin emosi ayah saat melihat kalian berdua. Tunggu yaa, ayah janji bakal berubah seperti ayah kalian yang dulu"

••••••••

Malam itu tepatnya jam menunjukkan pukul 08:00 malam, ya benar saja malam itu adalah malam yang tak di inginkan oleh Kaka beradik tersebut...

Seno pada malam itu mendapat kata² buruk dari sang ayah nya, sedangkan Janu dia sedang mendapatkan kasih sayang tapi? Di malam itu juga dia di tuntut oleh kedua orang tua nya untuk belajar, belajar dan belajar.

"SENO! SIAPA YANG MENYURUH MU MAKAN!?,"bentak Dion sang ayah nya

"m-maaf yah seno lapar," jawab Seno lemah

"APA?LAPAR?KAMU BILANG LAPAR?!," sahut Dion  nya dengan nada yang emosi

"I-iya yah...," Seno menjawab dengan gemetar

AKU, KALIAN dan TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang