#8

245 19 6
                                    

Author lupa ngasih FYI
(") = bicara.
(') = batin.
(*) = suara/bunyi yang dihasilkan oleh tokoh.
Enjoy~
-------------------------

"AAAAAAAA! PIAN KENAPA?!!"

jeritan demi jeritan mengundang perhatian sang pemilik rumah. Kedua tangannya ia gunakan untuk menutup telinga dan menghalangi bunyi bunyi yang menurut nya bisa membuat gendang telinga miliknya itu rusak. Sepasang kaki berlari membuat ritme tak beraturan hingga ritme tersebut berhenti di mainkan saat pemilik kaki tiba di sebuah kamar sederhana.

Alangkah terkejutnya insan bersurai brunette itu, dirinya mendapati seorang remaja berbadan tinggi, bersurai hitam pekat, serta memiliki manik emerald bersinar. Si surai brunette merasa tak asing dengan seseorang di hadapan nya. Tunggu.. Seperti nya, dia kenal orang ini.

"P-papa..!" si surai brunette terkesiap, remaja tersebut memanggilnya dengan sebutan 'papa'? Dirinya benar benar di buat bingung!

"Siapa ka-"

"Ini Pian, pah! Piann!!"

Jantungan dibuatnya. Pria bersurai brunette alias Genah semakin di buat terkejut dengan dagu nya yang mulai turun ke bawah. Genah akhirnya berjalan mendekati sebatang tangkai di depannya itu dengan melukis mimik wajah bingung.

"Nak.. Ada apa ini?? Apa yang terjadi?? Kenapa kamu bisa seperti ini??"
Tuhan, Pian tak mampu menjawab semua pertanyaan ayahnya yang bertubi-tubi. Tak berlangsung lama, Pian akhirnya membuka mulut.

"P-pian... Pian cuma minum sebotol susu berwarna hijau. Pian kira, itu susu rasa melon... Ternyata, itu ramuan." dengan panjang kali lebar, Pian menjelaskan kronologi tentang kejadian membingungkan ini. Tanpa berfikir, Genah langsung tau siapa pemilik ramuan tersebut, Azre.

'Sinting banget, ngapain Azre buat ramuan beginian?' batin Genah.

Segera Genah menghampiri ruangan milik Azre dan memanggilnya.

Genah pun berteriak, "AZREEEE!! LU APAIN ANAK GUAA?!"

Ya... Kita do'akan semoga para penghuni rumah tidak budeg mendengar jeritan paduka raja Genah.

Lantas Azre segera menghampiri asal suara tersebut. Dirinya spontan berhenti karena melihat wajah jengkel Genah.

"Haish... Kenapa sih, Gen? Kuping gw sakit anj•ng!"

"Hiish... Kinipi sih, Gin? Kiping giwi sikit injing! Bac•t, liat nih sendiri! Pian elu apain, hah?!" Balas Genah sembari menunjuk ke arah Pian. Tak berlangsung lama, Azre pun mengerti apa yang terjadi.

"Lah? Pian, kamu minum sebotol ramuan yang ku taroh di atas meja itu?"

"I-iya kak.. Tapi Pian ngiranya itu susu." jawab Pian sembari membuat pose tangan "👉🏻👈🏻"

Anak siapa sih inih?!! Lucu amayyy😭💗

"Haduh... Ya udah gpp. Itu salah kakak juga sih, sebenernya kakak juga mau nyari victim buat ramuan ini, hehe..." ujar Azre dengan cengiran yang kemudian langsung menghilang karena kelapa nya di tempeleng oleh paduka raja Genah.

"Bac•t! Uda sana, cepet cari penawar nya! Kalo gak, lu tau kan, apa yang bakal terjadi?" titah Genah dengan santainya memperlihatkan panci legendaris yang entah datang darimana.

"IYA IYA GEN, SECEPATNYA GW CARIII!" Jawab Azre yang langsung cus berlari ke ruangan nya lagi, mungkin takut kelapa nya kena cium panci punya Genah.

'Dewa kok takut sama panci.' batin Pian dengan santainya menjatuhkan harga diri Azre dalam diam, emang dasar anak durhaka.

Panci Genah, tuh, ga mengenal status makhluk di depan nya. Dewa sekali pun, bisa kena jitak.

Genah segere berpaling ke arah Pian, lalu berkata, "udah, kamu tenang aja ya? Kak Azre pasti cari penawarannya kok"

𝐅𝐞𝐥𝐢𝐜𝐢𝐭𝐲 || Viva Fantasy FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang