Chap 8 [Kehilangan]

104 15 9
                                    

Tin..

Bunyi suara seperti alarm namun hanya sekali membuat mereka tersentak, lamunan merek seketika runtuh tergantikan hawa waspada.

Langkah kaki seseorang terdengar, kala itu bersahut-sahutan seolah lebih dari satu orang.

Solar menghadap kearah maripos, Ia mencengkram dagunya sangat kuat hingga terdengar sedikit bunyi 'kretek'

"Kau pasti tahu siapa mereka kan?" Solar menatap dingin seseorang di depan nya ini

Maripos menatap solar dengan pandangan rendahan, dengan santai nya ia malah tertawa yang terdengar menyeramkan

"Ahahaha....apakah tikus kecil ini takut? Umh?" Tanya nya dengan nada meremehkan kan, smirik nya bahkan terlihat jelas di wajahnya

Rimba kesal, dari tadi harga dirinya sebagai orang tertua terinjak-injak di sana karena gagal untuk melindungi adik kelas nya juga adiknya sendiri

Baru saja akan mendatangi maripos, tangan rimba di pegang seseorang. Membuatnya harus melihat kearah belakang

Betapa terkejutnya ia, pupil mata berwarna hijau zamrud itu bergetar seolah merasakan shock yang hampir luar biasa.

"Katakan padaku. Suara apa dan siapa itu!!" Gertak gempa, ia sudah muak merasa waspada akan sekitar nya

"Hahaha, kau ingin tahu bukan?"

"Maka....lihat lah sendiri"

Darr'd!!

Sebuah ledakan cukup besar terjadi, cukup untuk menghancurkan setengah dari kelas 10 mipa 1

"Hello mainan baru ku, I'm coming!!"

Suara itu, mereka sangat ingat. Setahu mereka orang itu sudah pergi saat ingin menyerang gempa

"......"

"T-tidak m-mungkin!" Sahut solar, tidak mungkin kan dirinya melihat ini?

Layla, atau maripos sebut Clara...punya kembaran?

Hening, semua sibuk dengan keterkejutan nya. Hingga, tak sadar sesuatu akan terjadi padanya

Jlebb!!

Suara itu, suara tusukan...
Spontan mereka menoleh namun yang mereka lihat hanyalah kabut yang menutupi lantai bawah seluruh bangunan ini

"Arghh..."

Suara itu, mereka sepertinya mengenalinya. Itu...suara...













































































































"B-bang liung...."



































Beliung, abangnya Taufan. Menghentikan seseorang yang ingin membunuh adiknya menggunakan belati yang ia curi dari kantong jaket maripos

"Tidak ada siapapun...yang boleh menyakiti adikku. Walau seinci sedikitpun!"

Gertak nya, dengan cepat menggerakan belati itu ke dekat bagian ginjal lawan nya. Dan, sekali tusukan, itu tepat mengenai ginjal kirinya dan orang itu langsung meringis kesakitan

HC SCHOOL [END]  [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang