Episode 2

17 1 14
                                    

Pukul 04:50 pagi...

"Oke, keperluan untuk tantangannya udah siap semua? Kudu kelar sebelum para peserta bangun, ntar kita mainnya gimana kalo tempatnya belum siap?"

"Haduh, tenang aja Jessi. Udah siap semua kok, semua hewannya udah masuk di kotak kargo. Gue sih yakin peserta bakal ngompol kalo tau tantangannya soal hewan buas, hehe." Balas Ahyeon enteng. Jessi mengangguk lemah, tahu apa maksud dari kalimat Ahyeon. Keduanya sekarang tinggal menunggu hingga waktunya tiba.

***

Pukul 07:19 pagi, di tenda tim merah...

"Duh, ya kali gue harus ikut berburu? Kan gue cewek, huh!" Keluh Shuhua malas ketika tahu dirinya harus ikut berburu. Hyeju yang sedang menyalakan api unggun hanya bisa memutar bola matanya, sebal dengan ocehan Shuhua.

"Heh, ya kali Ares doang yang berburu? Lagian nih ya, Ikuzo lagi nyari tambahan kayu bakar trus Omi ntar yang masak. Lu disuruh nyari kayu bakar malah males, palingan juga lu gak bisa masak." Balas Eunchae yang terlihat sudah muak. Sementara itu Ares sedang mengasah tombak kayu yang akan dia gunakan untuk menangkap ikan di sungai dekat tenda, beruntung sekali tim merah dapat tenda dekat sungai jadi lebih mudah mendapat ikan. Omi yang duduk di dekatnya sedang meracik bumbu marinasi yang dibuat dari tanaman di sekitar tenda.

"Kayunya gak bisa lebih tajam lagi kah? Duh, malah patah. Gimana ya biar bisa jadi tombak?" Keluh Ares yang kesal karena kayunya terus patah. Omi melirik ke arah Ares dan menggelengkan kepala, sebelum mengalihkan perhatiannya dari bumbu racikannya. Dia mengambil kayu lain di dekat Ares kemudian meraih sebuah batu yang tidak terlalu besar. Tanpa babibu, Omi langsung memukul batu itu dengan batu lain, ternyata batu yang didapat Omi adalah obsidian. Ares melongo saat melihat Omi sibuk membuat mata tombak dari obsidian itu.

"Kok—"

"Nih, tombaknya udah kelar. Tinggal diasah lagi aja kalo kurang tajem. Gak percaya? Biar aku kasih tau seberapa tajam nih obsidian."

Omi mengambil daun yang berserakan di dekatnya, kemudian langsung memotongnya dengan obsidian itu. Dia bahkan memotong sebuah jeruk yang kebetulan menggelinding dari pohon dengan obsidian yang sama. Ares mengangguk lemah, akhirnya mengerti maksud dari Omi. Dia memegang tombak itu, kemudian segera berdiri untuk bersiap berburu ikan.

"Makasih ya udah buatin tombak ini, aku bakal tangkep ikan yang gede. Tolong bikin makanan yang enak dari ikan itu, ya?" Ujar Ares sebelum berlari ke arah sungai, meninggalkan Omi yang berdiri dan pergi ke tenda untuk menaruh bumbu racikannya itu sebelum pergi lagi ke arah lain, sepertinya menuju ke area tim lain.

Sementara itu, di area tim biru...

"Apes, kita cuma bisa makan buah. Tapi ya setidaknya kita bisa makan sesuatu sih, gak kayak tim kuning. Denger-denger sih tim kuning terpaksa cuma makan buah beri liar sama burung kecil. Yang hoki itu tim merah, areanya deket sungai sama ada banyak rempah-rempah tumbuh di sana." Kata Sakura sembari mengupas jeruk yang didapatnya dari pohon.

"Ares enak betul, bisa berburu di sana dan bakal kenyang. Tapi setidaknya buah di sini rasanya enak dan nyegerin, kayak buah apel ini. Rasanya manis dan seger, sulit dapetin apel kayak gini di kota." Timpal Jay yang merasa setidaknya tim biru beruntung bisa dapat buah yang enak. Liz mengangguk cepat sembari menggigit apel di tangannya, setuju dengan Jay. Ketika Jay, Sakura, dan Liz sibuk bicara, di dekat semak belukar ada Tasuku, Yuki, dan Juza yang juga sibuk bicara... Tapi topiknya berbeda.

"Omi gimana ya? Apa dia kerasan di tim merah? Kasihan sih kalo sampe gak betah..." Keluh Tasuku khawatir.

"Sebenernya sih tim merah beruntung karena mereka bisa makan enak, tempat mereka tuh di deket sungai dan subur banget. Aku tuh yakin Omi gak bakal kelaparan di sana." Ujar Juza berusaha berpikir positif, walaupun dia tahu maksud Tasuku bukan soal lokasi dan kehokian tim merah. Yuki hanya melamun, tatapannya kosong seperti sedang memiliki beban pikiran. Di antara ketiga orang itu, Yuki lah yang paling khawatir soal Omi. Namun kekhawatiran itu langsung sirna saat Yuki melihat Omi muncul dari balik semak dan duduk di dekatnya. Tasuku dan Juza yang sedang berbicara pun langsung menoleh ketika tahu Omi datang ke area tim biru.

Disventure Camp: Kpop And Gacha GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang