Episode 4

18 1 16
                                    

"Kemarin adalah hari paling nyebelin. Bagaimana tidak? Tim merah benar-benar tidak serius dengan tantangan, ngebuat Omi juga yang harus menanggung semua kebodohan tim merah. Dia seharusnya tereliminasi kemarin, namun sepertinya langit tidak mau dia pergi terlalu cepat dan membantunya melalui immunity totem yang membuat votenya langsung hangus. Dan karena itulah Ikuzo yang harus pergi. Apakah hari ini tim merah akan serius? Atau justru tim merah lagi yang masuk sesi eliminasi untuk ketiga kalinya?"

***

Di area tim biru...

"Hey, bangun. Udah waktunya kita berburu." Bisik Yuki sembari mengguncang tubuh Tasuku yang masih ngorok. Sementara di sebelahnya ada Juza yang sudah bangun dan masih mengumpulkan nyawa. Tenda itu terlihat lebih sempit dari biasanya... Iya, karena kejadian kemarin Tasuku langsung menjemput Omi dari tenda tim merah dan membawanya ke area tim biru. Si lelaki itu sekarang sudah bangun dan menatap ke sekeliling dengan mata yang masih ngantuk. Liz yang juga bangun pun mengelus punggung Omi.

"Udah, gak usah dipikirin. Lu aman di sini, gak akan ada yang ngatain lu. Ya walaupun itu berarti tim biru tau duluan siapa yang tereliminasi di tim merah, tapi demi ngebuat lu nyaman mah kita gak papa buat nampung lu di sini." Ujar Liz ramah. Omi hanya mengangguk sebelum dia merangkak keluar dari tenda.

"Omi, mau kemana?" Tanya Juza yang melihatnya keluar.

"Nyari bahan buat sarapan kalian. Gak enak aja kalo aku numpang doang tapi gak ikut bantu, walaupun aku sendiri kan dari tim lain." Jawab Omi sebelum dia berjalan pergi, ternyata dia sedang bergerak menuju pohon mangga yang ternyata buahnya sudah masak. Semua anggota tim biru melihat Omi memanjat pohon mangga itu.

"Dia beneran baik, sayang aja timnya yang bajingan." Komentar Liz.

"Gue sebenernya gak suka Omi, tapi entah kenapa gue kasian aja liat dia dijadiin sasaran mulu oleh timnya sendiri." Timpal Sakura jujur.

Interview Session

Sakura: Gue gak suka Omi bukan karena dia dari tim merah yang isinya para bangke, tapi gue cuma gemes banget kenapa Omi gak bisa setidaknya ngelawan gitu kalo dirundung. Plis lah, setidaknya sekali aja lu lawan si Shuhua bangke biar lu gak jadi kambing hitam mulu. Cuma dia doang yang gue consider sebagai orang baik di sini, gak muna kayak tim merah yang lain... Cuma ya karena Omi gak bisa ngebela diri, makanya gue kayak kesel gitu ke dia

Liz: Gue masih gak ngerti kenapa Sakura selalu bilang kalo Omi itu pengecut. Heh, pengecut itu kalo dia gak mau tanggung jawab atas sebuah kesalahan. Dan Omi justru bertanggung jawab atas semua kekacauan timnya kemarin, meskipun bukan dia yang salah. Yang pengecut tuh Shuhua bajingan

Interview Session End

Setelah beberapa lama, tim biru dan Omi sudah berkumpul untuk sarapan. Liz membagi makanan dan mangga yang dipanen tadi dengan sama rata.

"Yok, silahkan dimakan biar ntar pas tantangan gak loyo." Ujar Liz. Semuanya pun makan, namun tiba-tiba Sakura mengeluarkan suara setelah memasukkan sesuap daging ayam ke mulutnya.

"Anjir, ini enak banget. Jauh lebih mantep dari kemarin." Komentar Sakura yang langsung makan sarapannya dengan lahap.

"Sejak ada Omi, makanan kita kok kayak lebih enak gitu. Ya udah lah ges, biarin aja dia stay di sini kalo itu berarti makanan kita bakal kerasa enak." Timpal Jay yang turut menikmati sarapannya.

Interview Session

Jay: Udah lah, tim biru mending lakuin segala cara biar Omi gak tereliminasi dong. Gue mah pingin banget makan enak kayak gini terus

Interview Session End

"Oke, jadi gini... Gue mau bikin semacam aliansi gitu, dan ntar kita bakal lakuin apa saja agar kita stay di sini. Dan gue berani nawarin soalnya kan ada Omi, dan dia emang bakal gue masukin ke aliansi ini. Kalian setuju gak?" Ujar Tasuku serius, sepertinya dia tidak main-main dengan ini. Sakura mengangguk lemah, setuju dengan tawaran Tasuku.

Disventure Camp: Kpop And Gacha GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang