Win yang membaca pesan dari Dew hanya bisa menutup mulutnya yang tersenyum kecil tanpa membalas pesan tersebut. Hitung-hitung untuk mendukung aksi 'marah'nya. Ga marah beneran, Win cuma malu aja bilang kangen apalagi tadi abis syuting bareng. Kangen disini tu pengen berduaan gitu, disayang-sayang. Kalo ramean mah ga kerasa, kureng🤏.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mendengar suara kombinasi password yang ditekan membuat Win menetralkan wajahnya yang sempat tersipu-sipu itu. Kembali pada 'yuk pura-pura marah dulu' supaya Dew yang memasuki pintu apartemen dengan tergesa-gesa itu percaya dengan kemarahannya. Melihat Win yang duduk bersandar di sofa depan televisi dengan wajah datar membuat Dew langsung melangkahkan kakinya ke sofa tempat Win duduk. Dew kemudian ikut mendudukkan tubuhnya dan mengusalkan wajahnya di perut Win sambil membujuk kekasihnya itu.
"Ayangg udah dong marahnya, kita baikan yukk"
"Nanti jadi anak baik yanggg, ga bikin sg aneh-aneh lagi"
"Udah yaaa, pleaseee" bujuk Dew dengan mendongakkan wajahnya menghadap Win dengan tampang yang memelas.
"Nahhh gituuu, masa tadi Dew Jirawat si? Siapa Dew Jirawat? Adanya sayang tau yangg😔"
"Iya iya, yaudah. Sayangg. Tuh udah yaa"
"Iyaa sayanggg, okaii" jawab Dew kegirangan.
*
Dew dan Win yang sudah berbaikan itu akhirnya memutuskan untuk menonton netflix bersama. Acara menonton bersama itu ditemani dengan beberapa camilan yang telah dipersiapkan oleh Win sebelum film dimulai tadi. Selain itu, mereka juga berbagi selimut yang sama untuk menghangatkan tubuh dari dinginnya AC malam itu.
Dew dan Win menonton film diselingi dengan obrolan kecil untuk membahas beberapa adegan yang ada di dalam film. Dew juga memakan beberapa camilan. Berbeda dengan Dew yang beberapa kali memakan camilan, Win hanya bisa menatap terus makanan tersebut tanpa ikut memakannya. Dew yang melihatpun kemudian menyadari bahwa kekasihnya sedang mencoba untuk mengurangi makanan manis lagi. Karena tidak tega, Dew kemudian memikirkan sebuah ide yang menurutnya akan membantu kekasihnya itu.
"Yanggg duduk sini coba" kata Dew sambil menepuk pahanya.
"Kenapaaaa?"
"Udahh sini dulu"
"Okaii" balas Win bangkit dan mendudukkan dirinya dipangkuan Dew.
"Kenapa yang?" tanya Win lagi.
"Sebentar yaa" jawab Dew seraya membungkukkan badan mengambil macaroon yang ada di meja.
"Mauu disuapin dong yangg" Dew memberikan macaroon yang dipegangnya pada Win.
"Ihh kirain apaan, yaudah sini" Win kemudian menyuapkan macaroon itu.
Tangan Dew yang tidak memegang apapun ia tempatkan dipinggang Win untuk menjaganya agar tidak terjatuh.
"Enak yangg, suapin lagi"
"Iyaaa" Win memberikan suapannya lagi.
Setelah diberikan suapan, Dew kemudian menarik tubuh Win mendekat. Win yang terkejut langsung berpegangan pada Dew.
"Kenapa yangg?"
Tanpa menjawab, Dew memiringkan kepalanya dan memberikan kecupan lembut dibibir Win. Sebelum akhirnya Dew menggigit kecil bibir Win agar terbuka dan memasukkan lidahnya ke dalam mulut Win disertai dengan macaroon yang sempat ia digigit tadi. Win mau tidak mau akhirnya menelan macaroon yang telah 'disalurkan' oleh Dew. Setelah semua berpindah, Dew kemudian melumat bibir Win perlahan dan mengakhiri ciuman tersebut dengan memberikan kecupan kecil.
Win yang terkejut dengan perbuatan pacarnya itu langsung memberikan pukulan pelan pada bahu Dew.
"Ihh apaan siiii" protes Win malu-malu.
"Ahahahaha enak ga yang?"
"Enak, manis macaroonnya"
"Lagi ga?"
"Lagiii, tapi dietnya-"
Tanpa menunggu ucapan Win selesai, Dew langsung mencium bibir Win dan memainkan lidahnya dengan perlahan. Dew juga menyesap bibir atas dan bawah Win secara bergantian. Terlena oleh perbuatan Dew, Win kemudian ikut menggerakkan bibirnya dengan perlahan. Dew yang merasakan respon dari Win kemudian menahan kepala belakang Win untuk menaikkan tempo ciuman mereka.
"Mmhhh" Win menepuk-nepuk dada Dew untuk mengakhiri ciuman mereka.
"Ihhh udahhhh, ga bisa napasss"
"Ahahahha lucu banget siiii yangg. Kamu sii pake acara diet segala. Nih ya yang dengerin, kamu tuh udah proporsional badannya. Misal mau kan bisa diselingin olahraga. Kamu tu banyak kegiatan masa makan ditahan-tahan gitu, iya kalo imunnya lagi bagus, kalo ternyata enggak kan kamunya juga yang ngerasain sakitnya" Dew memeluk Win sambil memberikan nasehat untuk pacar kecilnya itu.
"Iya iyaaa ihhh, bawelll. Makasih ya sayang udah diingetin, besok-besok ga gitu lagi deh" Win membalas pelukan Dew dengan lebih erat.
"Iya iya, yaudah yuk lagi"
"Apa?"
"Kisseuu kisseuu"
"Yeeee, itumah mau kamu"
"Ya emang yangg, ayokkk"
"Enggakkkk" jawab Win seraya berlari kecil memasuki kamar.
