129 6 1
                                    

Teriknya matahari bagai pertanda pagi yang telah berlalu, Win yang sudah menyelesaikan schedule nya siang hari itu menghela napas membaca pesan dari staff agensinya. Seperti dugaan kemarin malam tentunya, ia diinstruksikan untuk mendatangi konser partner kontraknya itu. Mudah saja bagi Win untuk menolak dan membatalkan kontrak itu, tentunya membayar pinalti ia juga mampu. Apalagi melihat Win yang sempat dibuat patah hati kan.

Memang mudah sih, tapi di sisi lain Win juga memikirkan penggemarnya. Bagaimanapun juga ia sadar betul bahwa penggemarnyalah yang membuat ia ada di posisi sekarang ini. Bagaimana jika ia tiba-tiba membatalkan kontrak tersebut, apa tidak terkejut? Kapal adem ayem masa mendadak karam? Ya iyalah, Win yang tau kontraknya aja bisa baper apalagi para penggemar kan yang ga tau kejadian dibalik layar? Gapapa ini di tahan-tahanin dulu liat muka si ubur-ubur (kalo kata Dew hehe). Bentar lagi juga selesai ini, ntar bisa sekalian kasih spoiler tipis-tipis ke fans biar ga kaget-kaget amat.

Udah sekilas flashback nya, sekarang Win harus mikir gimana cara dia bilang Dew kalo beneran suruh dateng ke festivalnya. Do'a in Win ya gais semoga lancar🤲.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti dugaan, doi ngambek gais

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti dugaan, doi ngambek gais. Kali ini cukup serius sepertinya, alih-alih merengek seperti biasanya Dew hanya membalas pesan dengan singkat padahal sebelumnya sangat antusias menjawab pesannya. Nggak papa, nanti biar Win aja yang bujuk waktu ketemu. Kasih jubjub tipis-tipis oke tuh.



*



Malam datang, sudah saatnya Win menjemput Dew. Sebelumnya kenapa Win yang jemput, kok bukan Dew? Jawabannya cukup simple, kalo Dew yang jemput pasti ga jadi berangkat. Dew bakal ngelama-lamain terus ngeles ini itu biar akhirnya ga jadi berangkat.

Malam itu, Win berpakaian kasual dengan memadukan celana pendek dengan kemeja. Tak lupa ia mengenakan sepatu dan jam tangan sebagai pemanis. Setelah merasa cukup dengan tampilannya malam itu, Win mengendarai mobilnya dengan cukup santai ke apartemen Dew.



*



Berhasil menekan kombinasi password apartemen Dew, Win memasuki apartemen tersebut dengan bersenandung pelan sembari mencari kekasihnya.

"Yangggg"

"Dimanaaaa?"

Karena tidak ada sahutan apapun dari Dew, Win berjalan tergesa memasuki setiap ruangan di apartemen tersebut untuk menemukannya. Terlihat Dew yang sedang bermalas-malasan dengan ponsel digenggaman tangannya.

"Lahh yangg disini? Ga nyaut ih, dipanggil juga"

"Ayo yang berangkat, siap-siap ih kamu"

Merasa tidak digubris, Win menekuk wajahnya kesal dan menyelipkan tubuhnya diantara tangan Dew yang memegang ponsel untuk melihat apa yang dilihat Dew sampai-sampai mengabaikannya.

"Liat apa siiii? Sampe ga jawab gitu"

Hanya gumaman samar yang Dew berikan sebagai jawaban. Win yang semakin kesal menegakkan tubuhnya dan bersiap untuk pergi. Namun siapa sangka ternyata Dew malah menarik pinggangnya dan membuatnya jatuh terduduk di pangkuan pria itu.

"Jangan pergi, aku cuma kesel" Dew membuka suara setelah beberapa kali mengabaikan Win.

"Ga mau, nyebelin banget akunya ga dijawab gitu" Win mencoba memberontak dadi rengkuhan Dew.

"Dah diem dulu, biar keselnya sama-sama ilang" Dew mengeratkan rengkuhannya di pinggang Win seraya mengusalkan kepalanya di perpotongan leher Win.



*



Menit berlalu, setelah Win membujuk Dew dengan beberapa tawaran akhirnya mereka benar-benar mendatangi konser tersebut. Tentu saja Dew masih tidak ikhlas walaupun ia telah mendapatkan tawaran yang menguntungkan, hal tersebut dapat terlihat dari raut wajah Dew yang merengut kesal. Selain itu, sebagai bentuk protes Dew berangkat hanya menggunakan piyama tidurnya dan celana olahraga dengan sadal jepit andalannya wkwk. Win sih tidak memberikan komentar lebih yaa, udah bersyukur ga si Dew mau berangkat dan ga tantrum lama-lama?

Sampai di tempat konser, mereka tidak perlu berdesakan karena konser telah berlangsung beberapa waktu yang lalu. Untunglah malam itu mereka bertemu dengan Gulf sehingga mereka tidak perlu takut dicurigai datang berduaan.

"Sendirian aja bang kesini?"

"Iyaa nih"

"Barengan kita aja bang biar ramean"

Win pun mengajak Gulf untuk menikmati konser bersama. Saling menguntungkan bukan? Gulf ga jadi nonton sendirian, Win sama Dew ga ketahuan jalan bareng wkwk.









TBC





Ini nih baju Dew wkwk
Gapapa tetep ganteng kalo kata Win

Ini nih baju Dew wkwkGapapa tetep ganteng kalo kata Win

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pacar TantrumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang