PROLOG

230 38 7
                                    

JISHA baru saja menemukan tipe idealnya di sosok SEBASTION, barista di coffee shop di daerah rumahnya. Tak apa jika orang-orang mengatakan bullshit mengenai cinta pertama, tapi tidak bagi Jisha. Karena bagi Jisha, Sebastion adalah satu-satunya anugerah yang mungkin saja diberikan oleh Tuhan untuknya.

Senyuman ramah dan sapaan sopan dari Sebastion berhasi membuat Jisha akan melangkahkan kakinya untuk mengejar pria tampan itu. Tak peduli siapa saja lawannya, Jisha akan berusaha mendapatkan hati dan senyuman manis dari Sebastion.

Jika dibilang setiap hari, ya benar. Jisha datang ke coffee shop itu setiap harinya. Tak peduli mau sesibuk apapun dirinya dengan pekerjaan, Jisha akan meluangkan waktunya untuk bertemu dengan Sebastion.

Seperti lagu milik Sabrina Carpenter yang berjudul Espresso, Jisha percaya diri jikalau ia akan membuat Sebastion akan jatuh juga dalam pesonanya. Mau apapun hasilnya, ia akan percaya diri dulu.

"Selamat pagi, Mbak Jisha. Ada yang bisa saya bantu?"

"Tentu ada dong, Mas Tion. Boleh bantu balas perasaan saya ke Masnya gak?"

Sudah dibilang, Jisha akan mengejar Sebastion membabi-buta. Ia akan mencintai pria tampan itu secara brutal dan secara terang-terangan memperlihatkan ketertarikannya kepada pria itu.





jisyong lokal  ; Jisha dan Mas Tionnya.

START ㅡ 06 JUNI 2024

ESPRESSOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang