CH. 03 Hadiah

210 42 10
                                    




     Malam pun berlalu berganti dengan sejuknya pagi yang terlihat asri dan sejuk. Embun yang menetes di balik dedaunan hijau sangatlah apik berpadu dengan kicauan burung merdu yang bernyanyi menyambut mentari pagi. 

Noah berjalan keluar kamarnya setelah beberapa pelayan selesai mendandaninya rapi layaknya bangsawan Hindia-Belanda. Tahun 1860 tepatnya hari ini, Noah menginjak usia 15 tahun. sedari pagi para pembantu sudah sibuk membersihkan dan membuat dekorasi pesta untuk Tuan muda kediaman Steylar terlebih Tuan Besar Steylar akan kembali ke kediaman setelah lama tidak pulang. kabarnya jika Tuan uda pertama Edward akan menyusul setelahnya. bisa jadi keduanya datang bersamaan ataupun Edward yang lebih dulu sampai.

     Pesta perayaan pun tiba, siang itu banyak sekali berbagai macam hadiah yang di kirimkan melalui pelayan ataupun sekedar surat yang di bawa oleh petugas kantor pos. Semuanya memasang wajah ceria. Namun saat sore datang, para pelayan mulai bergetar ketakutan. situasi yang sama setiap tahun akan terulang.

Siapakah tumbal kali ini?

Mereka berharap orang yang menjadi korban adalah penduduk jauh yang sekedar mampir di daerah mereka ataupun orang yang tidak memiliki identitas agar mereka lebih mudah untuk menutup mata.

     Pasalnya, setiap tahun hadiah spesial yang di berikan oleh Keanu pada Noah begitu berbeda. Seperti hari ini, saat pagi datang sampai pesta siang hari berakhir, Keanu tidak menampakkan batang hidungnya di sudut manapun kediaman. 

     Malam pun datang. Noah yang berada dalam kamar membuka jendela kamarnya setelah beberapa kali mendapat ketukan menggunakan batu kerikil. Noah tidak ingin membuka jendela tersebut karena tahu jika itu semua adalah perbuatan sang kakak yaitu Keanu.

Ayah dan kakak pertamanya tidak pulang seperti yang di janjikan dari jadwal sehingga membuat Noah semakin kalut. 

Terkena oleh semilir angin dingin malam, Noah melihat Keanu melambai dari halaman bawah. Mendapat salam hangat, Noah membalas senyum hangat.

Tersentak!

     Noah pada akhirnya turun dari kamarnya setelah Keanu memberi kode pada Noah untuk segera menemuinya. Malam telah menunjukkan pukul 22.00 dimana dalam dua jam hari akan segera berganti. 

keanu sangat senang saat melihat sosok sang adik datang dengan ekspresi imut yang di paksakan, yah... Keanu tahu alasannya tetapi itu adalah ekspresi yang paling di sukai oleh Keanu pada akhirnya.

     "Noah, selamat ulang tahun adikku tersayang." ucap Keanu hangat.

     "Terima kasih kak Keanu." balas Noah menvoba untuk tetap mempertahankan senyum.


     Keanu kini merangkul pundak Noah dengan tali pita lebar berwarna hitam. Keanu langsung menggunakan pita tersebut untuk menutup kedua mata Noah.

     "Kejutan." bisik Keanu.

Noah hanya meneguk ludah kering beriringan dengan anggukan persetujuan. Noah pun memasang sumringah ceria di wajahnya.

     "Hadiah ulang tahun ku?" tanya Noah.

     "Tentu saja." jawab Keanu sembari menggiring tubuh Noah berjalan kesebuah tempat.

Keanu membawa Noah ke tempat paling di sukai oleh Noah. yaitu kebun kaca pribadi miliknya. Setiap tahun Keanu selalu memberikan bibit bunga baru untuk Noah dengan pupuk istimewa. 

     "Sudah sampai." kata Keanu ramah.

Keanu melepaskan tali pita hitam yang menutupi mata Noah sebelumnya, menunjukkan hadiah indah yang terpajang di antara pepohonan. Hadaih itu menggantung tinggi dengan air yang terus jatuh.

Tak lama suara rintikan air hujan yang semakin deras turun begitu saja menghiasi malam ulang tahun milik Noah tahun ini. Tak ada seorang pun pelayan yang berkeliaran di dekat area kebun kaca terlebih di bawah derasnya hujan saat ini.

     Hanya ada lentera dari cahaya api kecil dalam bilik kaca itu menerangi setiap inci dari hadiah istimewa yang di terima oleh Noah.

Setelah melihat hadiah tersebut, bersamaan dengan cahaya kilat dan guntur yang menyambar, Tubuh itu terlihat berbeda dengan tidak memiliki kulit di bagian luarnya. Hadiah yang di berikan oleh Keanu adalah sesosok tubuh laki-laki tanpa kulit.

    Tubuh bergetar, membisu dan diam di tempat, Noah begitu terpaku dengan pupil mata yang membesar. Begitu mengejutkan hadiah yang di bawa Keanu setiap tahunnya benar-benar membuat Noah tidak dapat berkata apapun lagi.

     "Noah lihat, ini adalah maha karya ku tahun ini. Bagaimana... apakah bibit bunga kali ini sangat cantik?" tanya Keanu pada Noah.

Noah hanya mengangguk dengan jari gemetar yang Ia sembunyikan di balik punggungnya.

     "Terima kasih kak eanu, bibitnya sangat cantik." ucap Noah yang kini mulai menunjukkan perilaku aneh.

Adrenalin ketakutan yang berada jelas di matanya kini berubah menjadi sesuatu seperti efek kesenangan dalam diri, layaknya afrosidak yang masuk ke dalam darah melalui suntikan pembuluh pena.

     "Hahahaha, Noah benar-benar menggemaskan. Kakak sangat menyayangimu. Selamat ulang tahun Noah." ucap Keanu sangat gembira.

Sedangkan Noah hanya menutup mulutnya yang seolah menahan tawa dengan ekspresi ketakutan bercampur keinginan berbeda.

     "Lihatlah lebih teliti lagi hadiah ulang tahunmu. Sangat sulit untuk mengulitinya tanpa membuang sedikitpun daging dan otot yang melekat pada tulangnya agar tidak rusak." bisik Keanu yang terdengar memkasakan kehendak.

     "Terima kasih Kakak."

     "Tenanglah, Noah akan segera terbiasa nantinya. sampai saat itu tiba, kakak akan menjagamu selalu." ucap Keanu sembari mencium kepala Noah.

Noah terdiam saat Keanu memeluknya erat, perlahan tapi pasti Noah mengembangkan senyum manis di depan mayat yang menggantung tanpa kulit tersebut. Sungguh pemandangan seni yang indah. Karena pada dasarnya tidak ada hiasan paling sempurna selain tubuh manusia itu sendiri. Dan Keanu selalu memberikan hal paling indah untuk Noah setiap tahunnya.

     Malam itu, Noah dan Keanu menanam bibit bunga baru, bibit tersebut adalah bunga tulip putih dengan pupuk istimewa yang di dapat dari Keanu sebelumnya.

     "Taraaa... tidak terasa kebun bunga ini sudah memiliki 20 jenis bunga utama. Mereka semua sangat cantik bukan?" tanya Keanu dengan seringai.

     "Emn," Noah mengangguk pelan.

Tangan Noah yang kotor di cuci bersih oleh Keanu menggunakan sapu tangan putih. Mengelapnya tanpa menyisakan sedikitpun tanah. Setelah itu mereka berdua meninggalakn kebun kaca tersebut di tengah huaj deras.

    Keanu mengantar Noah sampai di atas tempat tidur, mengeringkan rambut Noah yang terkena percikan hujan, mengganti piyama tidurnya dan memastikan adiknya tetap hangat agar tidur dengan nyaman. Keanu melakukan semuanya dengan sangat telaten melebih pelayan setia.

     Meninggalkan Noah yang telah memejamkan mata, Keanu berpaling dan keluar dari kamar Noah. Berdiam diri di depan pintu kamar yang tertutup. Keanu seolah menunggu hal lain. Tak berapa lama Keanu terkekeh geli saat mendengar suara muntah yang di paksakan oleh Noah. Beberapa kali terdengar dengan isak tangis Noah yang ketakutan, Keanu sangat menikmati momen suara rintihan Noah yang seperti ini.

    "Ah... Noah ku sangat manis. kehehehe..." gumam Keanu.



---------------------


Noah Steylar [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang