CH. 04 Patung

169 42 3
                                    




     Pagi buta para pelayan terlihat sibuk memindahkan sebuah patung mahal hadiah dari Edward, Putra sulung keluarga Steylar. Patung berbentuk manusia itu begitu terlihat indah dengan detail sangat memukai. Tiap inci dan bagiannya di buat sangat perhitungan. Bukan hanya skala perbandingannya yang mirip dengan manusia asli tetapi tata letak bagian ekspresi pada wajah begitu sempurna. Ekspresi ketakutan dengan tema Midnight begitu kental terasa.

     Semua pelayan berusaha memindahkan patung tersebut secara hati-hati. Karena jika terjadi sedikit saja kesalahan mereka akan mendapat hukuman berat. Semua orang tahu sikap keras dan kejam dari putra sulung Steylar tidak mentolerir segala bentuk kelalaian dalam pekerjaan, sifat Perfeksionis dari putra sulung Steylar memang sudah sangat terkenal, hal itu wajar karena Edward yang akan menggantikan sang Ayah dalam menjalankan bisnis keluarga kedepannya. Itulah sebabnya Edward aktif bekerja di pemerintahan Hindia-Belanda masa itu.

     "Patung siapa ini? apa ini dari kak Edward?" tanya Noah pada pelayan.

     "Ya Tuan muda Noah, pagi ini sebuah paket hadiah patung karya Tuan Edward datang untuk hadiah Tuan muda Noah, silahkan di periksa." jawab salah seorang pelayan laki-laki.

     Noah memandangi patung yang Ia terima dari Edward, sedangkan Edward sendiri belum menunjukkan batang hidungnya.


     "Wah wah... Jelek sekali patung ini, pasti dari Edward." celetuk Keanu yang tiba-tiba muncul.

Tentu saja Noah terkejut sebab kemunculan Keanu. Melihat Noah hampir jatuh terperanjat Keanu sigap menangkap Noah di depannya.

      "Hap, hati-hati, nanti kau bisa terluka." ucap Keanu sembari tersenyum.

Tangan lembut itu mengusap kepala Noah tanda sayang tulusnya sebagai kakak kepada sang Adik. Noah memejamkan matanya sebagai respon nyaman akan sikap Keanu. Noah kini memperhatikan patung yang terlihat jelas mirip manusia itu.

     Keanu tersenyum "Jelek sekali, ini seperti daging beku, lebih bagus hadiah dari ku karena di sajikan masih segar setiap tahunnya. Mendengar hal itu Noah terdiam. Keanu terkekeh melihat respon kaku dari Noah yang kini terlihat pucat.

      "Ayolah Noah aku sudah mengajarimu setiap tahunnya, jangan melupakan sikap aslimu hanya karena aku selalu melindungimu. Terlebih harusnya kau tahu di keluarga Steylar anak paling lemah biasanya cepat mati. Dan aku.. Ah, kakak tidak ingin melihat kau tewas dengan cepat, setidaknya kau harus hidup lebih lama dari pada kami semua. Kau mengerti?"

Noah mengangguk pelan. Keluarga Steylar adalah keluarga penuh rahasia mencekam di dalamnya. Walaupun begitu keluarga ini adalah keluarga terpandang yang sangat di hormati oleh kalangan luar baik bangsawan pribumi maupun bangsawan keanggotaan VOC yang berlaku saat itu.

----------------------


     Malam pun tiba, Edward datang ke kediaman Steylar setelah keterlambatannya hadir di pesta ulang tahun Noah kemarin.

Edward langsung menghampiri Noah yang berada di dalam kamar. Tak hanya Noah, Keanu juga ada di sana sembari membaca sebuah buku tentang organ tubuh manusia. Ibu mereka dulu adalah seorang dokter umum yang pernah bekerja di rumah sakit Belanda sebelum akhirnya kembali ke indonesia. Buku-buku tentang medis masih tersimpan rapi dan Keanu sering membawa buku tersebut untuk membacanya bersama Noah.

     Noah yang memiliki asma tentu saja tidak dapat bermain seperti anak lainnya dan terbiasa menghabiskan waktu dengan membaca buku. Keanu selalu menemani Noah selama ini walaupun terkadang Keanu menghilang sesuka hati.

     "Hai Edward." sapa Keanu sembari melambai tangan.

     "Tch, anak pungut sepertimu jangan berlaga akrab." cibir Edward sinis.

     "khee...? yah, terserahlah setidaknya aku di ciptakan dengan kemampuan sadar diri yang sempurna. Tidak seperti seseorang yang... ah lupakan, takut sekali jika nanti orang tersebut datang ke kamarku dan menjadikanku sebagai patung." ledek Keanu.

Baik Keanu dan Edward kini saling menatap sinis satu sama lain. Edward naik pitam dan langsung menghampiri Keanu. Sebuah tamparan keras terdengar dan membuat bekas merah di pipi Keanu. Edward kemudian memukulnya stelah beberapa kali menampar Keanu.

     Luka diujung bibir Keanu terasa sangat perih namun Keanu tak membalas dan hanya membiarkan perlakuan sewenang-wenang Edward terhadapnya. 

     "Inilah yang kau dapat jika berlaku kurang ajar, dasar rendahan tidak terdidik." bentak Edward yang kini melirik pada Noah. "Ini juga berlaku untukmu Noah." ungkap Edward terdengar kasar.

Deg!

     Noah begitu terkejut saat Keanu berani memegang tangan Edward dengan kuat. Ekspresi Keanu begitu mengerikan penuh amarah bahkan gemeretak gigi itu terdengar nyata dan jelas.

     "Jika kau buruk dalam menjadi pewaris utama, jangan bersikap segalanya. Kau hanya sampah yang tamak serakah mengambil segala hal yang bukan menjadi hak mu." ucap Keanu melawan angkuh.

     "Kau!" bentak Edward kesal.

     "Hadiahmu benar-benar buruk Edward, patung itu adalah Mr. Alinson. Saksi mata yang mengetahui tentang surat kuasa warisan milik Noah yang kau balik nama atas namamu bukan? menjijikan bertingkah seolah penguasa padahal sendirinya hanya lintah tak tahu malu." cibir Keanu sangat puas.

      "KEANU...!"

       "ya, aku di sini Edward." jawab Keanu terdengar sangat santai.


Noah hanya menunduk diam mendengar pertengkaran antara kedua kakaknya. Melihat hal tersebut Edward kini merubah ekspresinya menjadi hangat dan bersahabat.

     "Maafkan kakak Noah, sekarang Noah belum cukup umur jadi kakak yang akan mengurusnya untukmu, tidak apa-apakan Noah...?" bujuk Edward pada Noah.

Noah hanya mengangguk setuju. Sedangkan Keanu hanya memutar bola mata jengah karena hal seperti ini selalu saja terjadi. 

      "Bagaimana Noah, patungnya terlihat indah bukan?" tanya Edward dengan binar mata girang.

      "Iya, benar-benar indah." Noah tertunduk dengan memasang senyum kecil.

Edward memeluk Noah dengan erat. Terkadang Noah bingung akan sikap yang di berikan oleh kedua kakaknya. Apakah ini ancaman, kesenangan, atau menanamkan ketakutan dalam dirinya, Noah merasa jika emosinya sudah tidak dapat di mengerti olrh dirinya sendiri. Noah berpikir jika jiwanya sendiri sudah rusak sejak lama karena kedua orang ini. Yang tersisa adalah menjalani kehidupan dengan apa yang mereka berdua ajarkan.

     Noah kini tertawa terbahak-bahak. Edward dan Keanu kini saling memandang satu sama lain dan menebar senyum senang. Pada akhirnya serumit apapun keluarga mereka yang penuh rahasia mereka senang jika Noah sudah menjadi lebih kuat. Ini cukup untuk tujuan mereka di masa depan. Karena pada akhirnya hanya Noah yang mampu mencapai tujuan besar dari keluarga Steylar.

      "Aku menantikan keberhasilanmu Noah, Selamat ulang tahun." ucap Edward senang.


.

.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 20 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Noah Steylar [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang