Bab 3 - Rencana

168 125 0
                                    

Setelah bel pulang sekolah berbunyi, anggota gang SMKN 21 segera berkumpul dan bergerak menuju markas mereka yang terletak di dekat kawasan sekolah.

Zyen dan anggota lainnya berjalan dengan langkah mantap, semangat bergejolak dalam hati mereka. Mereka tahu bahwa hari ini akan menjadi hari yang penuh dengan ketegangan dan adrenalin.

Sesampainya di markas, mereka berkumpul dan mulai berteriak-teriak, memprovokasi gang SMKN 24 yang berada tidak jauh dari sana.

Teriakan mereka akhirnya memancing kemarahan seorang anggota gang SMKN 24 yang keluar dengan wajah marah.

"Apa kalian cari mati di sini?!" teriak anggota gang SMKN 24 tersebut sambil menunjukkan jari tengah kepada seluruh anggota gang SMKN 21.

Beberapa menit kemudian, seluruh anggota gang SMKN 24 keluar dari markas mereka. Kedua gang itu saling menatap dengan penuh kebencian, suasana semakin tegang. Doni, pemimpin gang SMKN 21, maju ke depan dan berbicara dengan pemimpin gang SMKN 24.

"Sudah cukup, kalian terus-terusan bikin masalah di sekolah kami. Ini harus dihentikan," kata Doni dengan tegas.

Pemimpin gang SMKN 24 membalas dengan nada mengejek, "Kalian yang harus tahu diri. Ini wilayah kami!"

Setelah beberapa kalimat provokatif, pembicaraan berubah menjadi aksi. Kedua gang segera terlibat dalam tawuran. Zyen, dengan keterampilan taekwondo-nya, menghajar beberapa anggota SMKN 24 dengan mudah. Tendangan dan pukulan Zyen begitu cepat dan akurat, membuat lawan-lawannya kewalahan.

Pertarungan berlangsung sengit, namun tiba-tiba suara keras dari satpam sekolah SMKN 24 memecah keributan.

"Hentikan! Kalian semua, bubar sekarang juga!" teriak satpam tersebut sambil mendekat.

Anggota gang SMKN 21 dan SMKN 24 segera berpencar dan melarikan diri. Satpam sekolah mengejar anggota gang SMKN 24, memberikan kesempatan bagi gang SMKN 21 untuk kabur dengan selamat. Mereka berlari menuju sebuah warung di dekat situ untuk beristirahat sejenak.

Sambil minum dan mengatur napas, Doni mengatur strategi baru.

"Masalah ini belum selesai. Kita harus membalas mereka lagi, tapi kali ini kita harus lebih hati-hati. Satpam tadi hampir menangkap kita," katanya dengan serius.

Semua anggota gang mengangguk, setuju dengan rencana Doni. Mereka tahu bahwa pertarungan ini belum berakhir dan mereka harus mempersiapkan diri lebih baik untuk menghadapi serangan berikutnya.

Ketika malam tiba, semua anggota gang SMKN 21 pulang ke rumah masing-masing. Zyen berjalan menuju rumahnya dengan pikiran penuh, masih merasakan adrenalin dari tawuran tadi. Namun, di tengah jalan, dia bertemu Dina yang tampaknya sudah menunggunya.

"Hei, Zyen! Kamu mau ke Timezone lagi? Aku merasa kita belum selesai main kemarin," ajak Dina dengan ceria.

Zyen merasa sedikit ragu, mengingat situasi yang sedang memanas. Namun, dia memutuskan untuk menerima ajakan Dina dengan dingin.

"Oke, Dina. Ayo, kita main," jawab Zyen.

Mereka pun berangkat ke Timezone dan mulai bermain berbagai permainan. Dina tampaknya sangat menikmati waktu mereka bersama, tetapi dia tidak bisa menahan rasa penasaran melihat kondisi Zyen.

"Zyen, kenapa bajumu kotor dan lecek seperti habis tawuran?" tanya Dina dengan nada khawatir.

Zyen tersenyum tipis dan mencoba memberikan alasan bohong. "Ah, tadi aku habis latihan taekwondo. Mungkin itu sebabnya."

Dina mengangguk, meskipun masih terlihat sedikit ragu. "Oh, begitu. Baiklah, yang penting kamu baik-baik saja."

Mereka terus bermain hingga larut malam. Zyen berusaha menikmati waktu bersama Dina, meskipun pikirannya masih terfokus pada rencana balasan terhadap gang SMKN 24. Setelah selesai bermain, Dina mengantarkan Zyen pulang.

School FighterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang