3rd person POV:
Waktu berlalu, bunga sakura sudah mulai bermekaran.. terlihat seorang gadis berambut coklat tengah menatap keluar jendela.
"Sudah bulan april..ya?" Gumamnya sambil melihat pohon - pohon sakura yang kini bergoyang diterba angin.
Semenjak kejadian aneh yang dia alami, Honami memutuskan untuk mengikuti saran kakeknya– bersiap menuju ke SMA Hyakki Yagyō...
Walau cara dia bersiap adalah membaca segala hal tentang yokai– bahkan orang - orang sampai heran kenapa Honami jadi terobsesi pada hal - hal supranatural..
Gadis itu mulai melirik ke atas meja, tempat kertas bertulis SMA Hyakki Yagyō itu berada– sebelum tersenyum murung.. "besok aku sudah harus pergi.." ujarnya.
Seperti yang dikatakan kakeknya, Honami sudah memasuki usia masuk SMA.. bahkan sebenarnya dia sudah berniat untuk masuk SMA favorite di dekat tempat tinggalnya.
'Yah.. itu memang niat awalku.. tapi mau bagaimana lagi?' Pikirnya sambil bersiap, ia berniat untuk berpamitan dengan tetangga - tetangganya.
—jalan—
"Buah udah.. buku udah.. mainan juga.. yap! Udah semua!" Pekiknya sambil membawa keranjang dengan berbagai hal di dalamnya, "ah! Halo, Honami-chan!" Sapa seorang wanita.
Honami sedikit membungkuk "halo bibi" sapanya, "fufu~ tidak usah terlalu formal~ omong - omong, itu apa?" Tanya wanita itu sambil menunjuk ke arah keranjang.
"Oh! Ini hadiah perpisahan.. aku berniat–" belum sempat menyelesaikan kalimatnya, "HONAMI-CHAN AKAN PERGI!!????????!!" Pekik bibi dengan suara yang luar biasa kencang– mirip acara dangdutan di hari minggu yang membuat muak.
Seketika semua orang langsung melirik ke mereka berdua– "EHHHH!!!!????"
Dengan begitu Honami tidak perlu mengunjungi tetangganya satu per satu... karena mereka semua sudah mengerumuninya!
"Kenapa Hona-nee-chan!????? Aku nakal ya.."
"Honami-chan ada apa!? Apa ada orang yang macam - macam padamu?!"
"Apa ada saudara jauh yang berniat merawatmu?? Bisa - bisanya mereka baru muncul sekarang!!!"
"Jangan pergiii Honamiii!!!!""A- ano.. i- itu-!" Seketika semua atensi beralih ke arah Honami, "sebenarnya.. aku berniat untuk sekolah SMA di tempat yang agak jauh.."
"Kenapaaaaaa!!!!! Disini juga banyak sekolah bagusss!!!!"
"Jangan pergi Hona-nee-chan.."
"Ada alasan special kenapa kau ingin sekolah disana?"Honami mengangguk "ya.. sebenarnya.. umm.. i-itu.. ahh... hmm..." sebentar, sepertinya Honami lupa script 'aku harus alibi apaaaaa???? Berpikir! Apa yaa.. umm.. ah!'
"Kakek pernah bilang soal sekolah ini! Katanya itu sangat bagus.. jadi aku ingin kesana.." ujarku, 'itu tidak sepenuhnya bohong bukan..? Eh? Me- mereka kenapa????'
"Ka- kalian tidak apa..?" Tanya Honami saat melihat semua orang kini memasang tampang berkaca - kaca.. bahkan ada yang ingusan!?
"Tidak.. kami hanya terharu.. itu saja.." ujar bibi yang langsung dibalas anggukan oleh semua orang, "be- begitukah..?" Jeda sejenak "oh ya! Ini hadiah dariku untuk kalian!"
Yang awalnya berkaca - kaca.. sekarang mereka malah nangis????
"Makasih Honami-channnnnnn!!!"
"Akan kujadikan ini pusaka keluargaaa!!!"
"Kalau aku udah besar, aku bakal nikahin Hona-nee-chan!!! Tunggu ya!!""E- eh!?? A- a.. i- iya! Ka- kakak tunggu!" Ujar Honami gugup, setelahnya acara perpisahan ini dilanjut dengan.. lebih banyak tangisan, janji - janji aneh..? Dan Honami yang bingung.
—rumah— {Honami POV}
"Haaa.. capek juga ternyata.." gumamku sambil melempar tubuhku ke kasur.
"Besok hari terakhirku disini..." ujarku sambil mengangkat tanganku– seakan berusaha menggapai sesuatu.. tapi apa? Bahkan langit - langit tidak bisa kucapai.. "bahkan aku tidak tau dimana SMA Hyakki Yagyō ini berada.."
—next day—
'Semua barang sudah kurapikan, hanya perlu membakar kertas ini bukan?' Pikirku sebelum akhirnya mengambil korek dan memasukkannya ke tasku.
Setelah beberapa pertimbangan, aku pikir lebih baik berpura - pura pergi ke stasiun atau apapun itu.. lagipula pasti aneh kalau aku tiba - tiba menghilangkan?
"Okay! Ayo pergi!" Pekikku sambil membuka pintu rumah– "eh?"
"Honami-chan!!!!" Aku hanya membeku di tempat 'kenapa banyak orang di depan sini???'
"Ini untukmu! Ini semua hadiah perpisahan dari kami!" Ujar mereka sambil memberiku sebuah tas coklat, aku menerimanya– tapi ternyata itu lebih berat dari dugaanku! Untung saja itu tidak jatuh..
"Hati - hati di jalannya.. kami merindukanmu!"
"Aku menaruh beberapa snack, dimakan ya nanti"
"Jangan lupakan kami loh ya~!" Ujar mereka dengan senyum tulus.Seketika mataku berkaca - kaca.. "ya! Aku pasti akan kembali lagi kesini! Terima kasih semuanya!" Pekikku sambil melambaikan tangan.
"Dadah!!"
"Jangan lupa oleh - olehnya nanti!!"
"Hati - hati dijalan!"Aku hanya mengangguk sambil berjalan pergi, ah.. aku akan merindukan tempat ini!
—hutan—
"Kurasa sudah cukup jauh.." gumamku, aku mulai mengeluarkan kertas dan korek, sebelum menarik nafas karna gugup..
"1.. 2.. 3.!" Sesaat setelah kertas itu terbakar, cahaya langsung menusuk mataku– tubuhku terasa ringan.. dan saat aku membuka mata-! "Te- tempat apa ini..?"
Sekelilingku dipenuhi dengan bunga sakura.. dan sebuah bangunan sekolah yang terlihat kuno berada tepat di hadapanku– "tunggu! Ada tulisan disana... SMA Hyakki Yagyō!?"
3rd person POV:
Sementara Honami masih membeku ditempat sangking bingungnya, murid - murid lain juga punya impressionnya masing - masing.
Ada yang senang, ada juga yang malas.. tapi, tidak peduli apa kesan mereka pada tempat ini.. itu tidak akan pernah mengubah fakta kalau mereka adalah murid dari sekolah ini!
Di sebuah sekolah yang berisi makhluk dari berbagai ras dan latar belakang.. kira - kira hal gila apa yang menanti mereka? Entahlah.. tapi mari kita harap itu adalah kisah yang menarik!
KAMU SEDANG MEMBACA
what is this place!? 《project sekai》
Acak「Hiatus」 Finally!! Gw gak bikin one-shot lagi!! Akhir - akhir ini gw lagi interest ama yokai- gak cmn yokai sih.. intinya! Story ini isinya tentang anak sekolahan.. tapi sekolahnya isinya roh, penyihir, dan dewa! Warning! -homophobic harap menjauh...