Flashback on
Ting!
Sebuah notifikasi memecahkan kebingungannya, sebuah pesan dari teman lamanya.
'Hai seng, kangen gue ga? Gue udah balik nih ke Bandung.'
Evelyn membulatkan matanya, senyum lebar terlukis di wajahnya.
'Ayo ketemuan besok, siang ya tunggu gue pulang dari sekolah.'
---
Apakah geng Azure Ladies akan kembali?
---
"Lo tumben banget pulang cepet, Vel? Mau ngedate sama Epan kah?" Tanya Kirana yang dibalas roll eyes oleh sahabatnya itu.
"Gue mau ketemu temen lama." Kirana sedikit penasaran namun memilih untuk diam, tidak ingin menggugah privasi Evelyn terlalu dalam.
"Yahhh, kirain sama itu. Yaudah deh, have fun ya beb" yang diangguki Evelyn.
---
Sesampainya Evelyn di cafe milik ibunya, ia langsung disambut pelukan oleh keempat sahabat lamanya itu.
"EVEEE!! Dateng juga lo. Gilaaa kangen banget gue sama lo." Ucap yang tak lain adalah Reyna.
"Kangen banget sama kaliannn, gue di LA dibikin padet mulu jadwalnya sama bokap gue bjir." Ucap Kayleen.
Setelah meluapkan rasa rindu mereka, mereka pun duduk untuk memesan pesanan mereka masing masing.
"Btw guys, kalian kangen sama Azure Ladies gasi?" Tanya Jollie.
"Banget." Ucap mereka serempak.
"Tapi gue udah lama ga motoran sih, sibuk sama kerjaan sama sekolah juga." Ucap Olive
"Samaaa, tapi gue udah mulai santai sih sekarang." Ucap Reyna yang diangguki yang lain.
Semuanya pun melihat ke arah Evelyn.
"Apa lo pada liat liat" Sindir Evelyn.
"Gimana nih bu ketu, mau comeback kah?" Tanya Jollie
"Gas."
Mereka pun berbincang bincang hingga akhirnya waktu menunjukkan pukul 4 sore. Evelyn pun teringat oleh pesan mamanya itu semalam.
"Shit, gue lupa guys. Nyokap gue bilang ada pertemuan malem ini, gue duluan ya. See you nanti guys"
"Yahhh baru juga :(, tapi sama guys gue juga ada meeting. Dadahh" Ucap Kayleen.
Akhirnya mereka pun bubas dari cafe.
---
ting!
'Evelyn, kamu ga lupa kan sama pertemuan malem ini?'
"aman mah, udah mau otw ini."
Evelyn menutup jendela obrolan dengan mamanya dan mengetikkan sebuah pesan pada supirnya.
Tak lama kemudian sebuah mobil Lamborghini berwarna hitam melaju di depannya.
"Silakan masuk, non. Oh iya, non mau menyetir sendiri ya?"
Evelyn mengangguk dan memasuki kursi mengemudinya dan segera melaju ke lokasi pertemuan yang sudah dijanjikan.
Sesampainya ia sampai di lokasi, ia melihat sebuah gedung yang tinggi dan megah. Senyum karir terpampang di wajah Evelyn.
Ia mengenakan dress hitam sederhana yang berkilau dan elegan dengan heels 5 sentimeter berwarna hitam yang menambah kesan elegan. Juga dengan sebuah tas tangan mini yang ia pegang, membuatnya terkesan cantik, elegan, namun imut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Between Us
Teen Fiction"Melihatnya saja sudah membuatku muak." "Aku membencinya!" Jangan membenci seseorang, kau takkan pernah tahu apa yang akan terjadi nantinya. Evan dan Evelyn, bukankah nama yang serasi? Sayang sekali jika mereka hanya bermusuhan.