_____
"Kenapa ya orang-orang tuh susah banget kasih penjelasan?"
______
Dua manusia ini sedang menyantap makanan dengan lahap. Ralat, hanya satu orang. Sedangkan satunya lagi hanya menatap makanan miliknya dan sesekali memakannya tanpa minat.
Di depannya, sang gadis yang menyadari itu, menatap sang kekasih dan menyentuh punggung tangannya pelan.
"Sayang.." Pangilnya.
Tetapi sang kekasih masih tak menghiraukan. Lagi ngelamun kali ya, pikirnya.
"Babe.." Pangilnya lagi. Masih tak ada sahutan.
"Honey.."
"Baby.."
"Chagi.."
"Shin Rami!" Sang kekasih tersentak pelan lalu menatap kekasihnya yang menatapnya tajam.
Rami hanya menatap kekasihnya bingung.
"Kenapa?" Tanyanya bingung.
Ahyeon ---sang kekasih--- memutar matanya malas. Membuat Rami semakin bingung.
"Ga tau!" Ketusnya lalu lanjut makan.
Rami hanya mengendikkan bahunya. Ntar juga ngomong sendiri, pikirnya.
***
Kini keduanya sedang berada di sofa ruang tengah. Rami terus saja membujuk gadisnya agar tak mendiamkannya lagi.
"Sayang.."
"Maafin aku"
"Aku salah apa sih?"
"Chagi.."
"AhramG.."
"Kesayangan"
"Hoi.."
"Bebeb.."
"Sayang.."
"....."
Tak ada suara lagi. Ahyeon masih menunggu kekasihnya bersuara. Benar benar tak ada lagi suara. Membuat Ahyeon menolehkan kepala ke sang kekasih.
Dilihatnya Rami melamun sambil menghembuskan nafasnya pelan. Terlihat gusar.
Ini tak biasa.
Biasanya gadis itu membujuknya hingga ia mau meladeni dirinya. Namun hari ini, semenjak pulang dari membeli makanan, ia lebih banyak diam dan gusar.
Ahyeon berinisiatif menyentuh pipi kekasihnya.
"Sayang.." Merasakan elusan, Rami menolehkan kepalanya. Ia melihat kekhawatiran di wajah kekasihnya. Rami hanya membalas dengan senyuman tipis kemudian menghela nafas pelan.
Membuat Ahyeon bertanya-tanya lagi.
"Tumben, Kamu kenapa?" Rami duduk menghadap Ahyeon, begitupun sebaliknya.Saat ini mereka berhadap-hadapan. Dengan Ahyeon yang menunggu Rami berucap. Rami menghembuskan nafasnya lagi. Kali ini lebih terlihat gusar.
"Rora..." Ahyeon mulai tegang. Ia menunggu ucapan Rami selanjutnya.
"Tadi Rora..." Ahyeon geram.
"Rora kenapa, Rami?!" Balasnya tak sabar.
Rami menghembuskan nafasnya.
"Kak Asa..." Ahyeon kembali menegang. Mendengar satu nama, membuatnya ikut gusar.