Hari ini hari saptu,libur sekolah niatnya Adit dia mau diam aja dirumah,tapi diajak main kerumah dimas,Adit mahh gass aja
Ini udh sore,jam setengah 6 sore,Adit Dateng kerumah dimas bawa martabak manis buat calon mertuanya(katanya)
"Ohh ini temen Dimas mahh" ucap Dimas kemamah nya,lagian gak mungkin Dimas bilang 'dimas gay mahh'
"Ohh jarang jarang cuma temen bawa martabak,ohh iyaa makasih yaa martabaknya,kekamar aja sana" Adit yang sedari tadi membungkam akhirnya tersenyum dan buka suara "iyaa,sama sama Tante"
Akhirnya Adit dan Dimas berjalan kekamar dimas
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ilustrasi | sumber;pin
Adit juga membeli beberapa makanan. Yang Dimas titip kan padanya tadi,Adit dan Dimas berbaring dikasur Dimas
"Dit,gak sekalian nginep?" Tanya Dimas "Gak bawa baju" sebenarnya Adit mau pake banget,tapi gak bawa baju "badan kita hampir sama" jawab Dimas "bole?" "Gue nawarin lohh" "hehe,iyaa mau"
Dimas terduduk dan mengambil 1 permen dalam kantung plastik,Dimas membuka permen itu dan mengemutnya "mintaa dongg" Adit ikut duduk "didalem kantong masih ada 1" Adit berdecak tak suka dan mengeluarkan permen itu dari mulut Dimas
Dia mengecup mulut Dimas sekilas "manis nya kurang kerasa" Dimas ingin protes tapi mulutnya terlanjur dibungkam oleh mulut Adit
Entah sejak kapan mereka sudah berbaring dikasur dengan Adit yng menindih Dimas sambil berciuman,permen Dimas bahkan sudah terjatuh dilantai kamar itu
Setelah tautan itu terlepas Adit mulai menaikkan kaus Dimas yang membuat kedua dada Dimas terlihat "lumayan buat seukuran botyy" ucap Adit kurang ajar
Tangan kiri Adit mulai memainkan nipple dan juga dada kiri Dimas,sedangkan dada kanan Dimas sedang dimainkan dengan lihat Adit
Dimas hanya bisa mengerang dan mengelus rambut Adit,entah sejak kapan dia menerima nasip nya sebagai botyyii
"A-aditt,umhh" Dimas meremas rambut Adit menyalurkan rasa geli,sakit dan...nikmat?
Adit berhenti memainkan dada Dimas dan menatap mata Dimas "Lo cantik buat ukuran laki laki" entah lahh itu hanya gombalan atau omong kosong,yang jelas Dimas salting
"..." Keheningan sementara,Adit mulai duduk dan menurunkan celana pendek Dimas,tak lupa celana dalamnya juga
"Kontol Lo kecil" "in-ini normal tau...kaya Lo gede aja" ucap Dimas gugup Adit terkekeh "gue lebih dari ini sihh"
Perlahan Adit membuka kaki Dimas yang membuat Dimas menutup wajahnya dibantal,Adit terdiam "mau lanjut?" Tanya Adit "la-lanjut,udh smpe sini..." Adit terkekeh dan mengecup bibir Dimas
Dia mengelus hole Dimas yang sudah lumayan basah dan memasukan 1 jari kesana "akhh,sa-sakit..." Dimas meringis "shut,sabar" Adit berusaha menenangkan Dimas kan gak lucu dia ketahuan ngewein Dimas Ama emak nya
Saat Dimas mulai tenang Adit memaju mundurkan jari itu perlahan dan mulai menambah kan 1 jari "ahh nghh"
3 jari panjang Adit sudah bersarang dihole Dimas,ke3 jari itu dimaju mundurkan oleh sang pemilik jari itu demi mendengarkan erangan lembut sang pujaan hati
"Umhh nghh,a-adit ma-mau pipis" Dimas mencengkram lengan Adit "hm,pipis aja gapapa" gerakan jari Adit semakin cepat,hingga akhirnya Dimas memuncratkan cairan putih
Adit menjilat sedikit cairan itu "manis,kaya yang punya" wajah Dimas semakin memerah ketika kata kata itu terucap dan Adit mulai membuka pakaiannya,Adit tidak bohong...
Miliknya besar,ralat sangat besar(pikir sendiri brp cm tuhh) "memangnya itu muat?" Tanya Dimas ragu "muat,pasti muat" jawab Adit meyakinkan
Adit mengocok miliknya sebentar sebelum memasukan palkon nya kehole Dimas yang membuat Dimas berteriak "akhh!" "Shut,gak mau ketahuan mamah kan?" Dimas mengangguk lemas
Adit mulai memasukan penis nya sepenuhnya yang membuat Dimas menangis,Adit mengelus pipi Dimas dan melumat bibir Dimas
Tautan terlepas dan mereka saling memandang,Dimas mengelus rambut Adit lembut "kita punya cinta,tapi dunia punya norma" Adit terdiam seribu bahasa kemudian menjawab kata kata dimas "cinta itu buta" jawab Adit
