awal mula

63 6 0
                                    

~mungkin kah kita dapat bersama selamanya? gue ga mau bohongin perasaan gue sendiri, tapi gue bisa apa?_Gumi

Di sebuah taman kecil di belakang rumah, terdapat dua orang anak laki-laki sedang bermain bersama.

"Gumi jangan cepet-cepet, Fou ga bisa ngejar Gumi." Teriak Fourth sembari menurunkan kecepatan larinya.

Gemini yang sudah berjarak sekitar 1 kilometer langsung menoleh kebelakang. Ia melihat fourth yang sudah kelelahan karena berlari mengejarnya. Ia pun berlari mendekati fourth yang terduduk di atas rerumputan.

"Fou kok berhenti? Fou kan belum bisa nangkap Gumi." Ucap anak kecil dengan wajah dimiringkan ke kanan.

"Fou udah cape Gumi... Gumi larinya cepet, fou ga bisa ngejar." Jawab Fou dengan wajah cemberut.

"Maaf. Eumm duduk di sana dulu yuk." Ucap Gumi saat melihat ada bangku kecil di taman belakang rumah Fou.

Fou kecil mengangguk, lalu berjalan beriringan menuju bangku yang di tunjuk oleh Gumi.

"Bunda bawain kalian minuman, pasti kalian cape habis kejar-kejaran kan?" Ucap Kamon sembari membawakan nampan berisi 2 gelas susu coklat dan dan piring berisi potongan buah.

"Makasih Bunda..." Ucap fou dan Gumi  bebarengan.

Ke-dua bocah laki-laki itu pun segera menghabiskan susu masing-masing, dan memakan potongan buah dengan lahap.

"Bunda, Mama kemana?" Tanya Gumi penasaran, pasalnya dia tadi kesini bersama dengan Mamanya, namun mamanya kini tidak nampak batang hidungnya.

"Oh Mamamu tadi pergi keluar sebentar, katanya ada keperluan. Gumi main di sini dulu, sama Bunda sama Fou juga." Jawab Kamon sembari membelai kepalanya Gemini kecil.

"Ooohh, okey. Fou habis ini main mobil-mobilan di dalem aja yuk, di sini panas." Ucap Gumi beralih ke Fou.

Fou mengangguk-anggukkan kepalanya dengan cepat, karena mulutnya sedang penuh dengan buah.

"Habisin dulu makanannya ya, baru nanti mainan lagi." Ucap Kamon sembari tersenyum melihat tingkah laku ke-dua bocah di hadapannya.

Kedua bocil itu pun mengangguk, lalu memasukkan beberapa potongan buah kedalam mulut mereka masing-masing.

Beberapa saat kemudian, buah di piring sudah habis, Gemini juga sudah menghabiskan buah di mulutnya.

"Fou ayok!!" Ajak Gemini sembari menarik tangan Fou.

"Bentar Gumi, punya Fou belum habis nih." Jawab Fou sembari menunjukkan genggaman tangannya yang masih berisik beberapa potong buah.

"Buruan, punya Gumi aja udah habis dari tadi." Ucap Gumi tak sabaran, ia bahkan menggoyang-goyangkan lengan Fou dengan cepat m

"Gumi diem dulu ih, Fou ga bisa makan jadinya." Ucap Fou sembari menatap tajam Gumi.

"Maaf, habis Fou makannya lama ih." Ucap Gumi sembari mengerucutkan bibirnya.

Fou mengangguk, lalu memasukkan sisa potongan buah yang ia pegang ke mulutnya.

"Heummmm... Dah habis. Yuk!"

Merasa tidak ada jawaban dari Gemini, Fou menoleh ke kanan-kiri. Ia tidak melihat Gemini di sana.

"Ihh Gumi ninggalin Fou sendiri!" Gerutu Fou.

Fou melangkahkan kaki dengan sebal, ia menghentak-hentakkan kakinya, dengan wajah memerah dan bibir mengerucut Fou berteriak.

"GUMIII! FOU MARAH SAMA GUMI!"

Fou mengulang-ulang kata-kata itu, namun tidak ada jawaban samasekali.

"BUNDAAAA!!!"
Kali ini fourth memanggil bundanya.

"Kenapa teriak teriak sih Fou? Gumi mana? Kok ga sama Fou?" Tanya bundanya saat melihat Fou berjalan sendirian.

"Fou ga tau. Tadi Fou habisin buah, waktu Fou cari Gumi, Gumi udah ga ada." Ucap Fou dengan wajah memerah.

"Tadi masih di taman belakang sama Fou?" Tanya bundanya lagi.

"Iyaa Bunda, tadi Gumi nungguin Fou habisin buah." Ucap Fou dengan mata berair.

"Yaudah kita cari Gumi sama sama ya." Ucap bundanya sembari menghapus airmata Fou.

Kamon mengandeng tangan Fou, mereka berdua mencari Gemini di taman belakang rumah secara bersama.

"GUMI!! GUMIII!!"

Fou melepaskan pegangan tangan bundanya, ia berlarian ke sana kemari mencari keberadaan sahabatnya Gumi.

"GUMI! GUMI DIMANA?"

"GUMIII!!!"

Fou terus berlari kesana-kemari, "aduhh..."

Fou terjatuh, ia tersandung sesuatu.

"Fou sakit tauk!" Ucap Gumi sembari mengelus-elus kakinya.

"GUMI!" Ucap Fou berbinar.

"Eh Gumi kok tidur di sini?" Tanya Fou lagi.

"Habis Fou kelamaan, Gumi terus jalan-jalan sendiri, terus duduk disini ketiduran deh." Jawab Gemini dengan cengengesan.

"Ihh Fou sama bunda nyariin Gumi dari tadi loh, ternyata Gumi malah enak-enakan tidur di sini." Ucap Fou raut wajah kecewa.

"Maaf, habis Fou lama sih." Ucap Gumi.

"Yaudah yuk, kasian bunda masih nyariin di sana." Ucap Fou sembari menunjuk ke arah tadi bundanya pergi.

Gemini mengangguk, lalu berdiri. "Fou..."

Fou menoleh, "humm?"

"Kita bakal temenan sampe besar kan?" Tanya Gumi dengan wajah serius.

"Iya dong. Bunda sama Mama aja juga temenan sampe besar. Jadi kita juga temenan sampe besar juga." Jawab Fou polos.

"Eumm. Fou, jangan tinggalkan Gumi ya, Gumi takut sendirian." Ucap Gemini kecil.

Fou mengangguk, "Fou gak akan kemana-mana kok Gumi, Fou juga ga mau pisah sama Gumi." Balas Fou kecil.

"Janjii?" Gumi mengulurkan jari kelingkingnya.

"Janji!" Jawab Fou riang sembari membalas uluran jari kelingking Gumi.

"Disini ternyata kalian! Huh, bunda cape nyariin Gumi, eh Fou juga ikut menghilang. Ternyata kalian malah enak-enakan di bawah pohon. Bunda panas-panas nyariin kalian berdua. Ishh buru masuk ke dalam." Ucap bundanya saat melihat Gumi dan Fou sedang membuat janji mereka. Janji yang malah membuat mereka bimbang di masa depan kelak.

"Maaf Bundaaaaaaaaa" ucap mereka serempak.

Kamon geleng-geleng kepala, bisa-bisanya mereka kompak saat seperti ini. Akhirnya Kamon menggandeng tangan Gemini dan Fourth lalu mengajaknya untuk masuk kedalam rumah.

07.06.24

Woii Jan lupa nonton love mix-up

Sumpah baru nyadar hari ini tayang perdananya yak, mana ini ceritanya juga tentang mereka berdua lagi, wkwkw

bisa kebetulan gitu yak?

Dah lah, semoga suka

See you next time

Beautiful wordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang