terlambat bangun

9 4 0
                                    

~Lo itu dari dulu ga berubah, mana mungkin gue bisa lupain semua tentang Lo_Gumi

Seiring berjalannya waktu, mereka kini telah tumbuh menjadi seorang remaja tampan yang dikejar-kejar oleh banyak cewek-cewek centil. Yaa begitulah nasip cowo tampan.

Kini Gemini dan Fourth masuk di salah satu SMA favorit, SMA Antariksa namanya. Di sekolah itu berisi cowo-cowo tampan yang memiliki segudang prestasi yang memikat. Banyak cewek-cewek yang berusaha untuk masuk ke sekolah Antariksa karena alasan itu, menurut mereka sekolah yang bagus itu sekolah yang isinya cowo tampan dengan segudang prestasi. Siapa sih yang tidak tertarik dengan cowo ideal seperti itu? Makanya banyak yang main pake cara kotor supaya bisa masuk ke dalam sekolah itu. Emang yaa sekolah zaman sekarang tuh kek gitu, kalo ga pake orang dalem ya nyogok.

Hari pertama sekolah

"Sayang, Fou... Bangun sayang. Udah jam berapa ini, kamu nanti telat dateng ke sekolah lho." Ucap Kamon berusaha membangun putranya yang masih tertidur pulas dibalik selimutnya.

"Emmm... Bunda Fou masih ngantuk." Ucapnya sembari menarik selimutnya lebih tinggi untuk menutupi kepalanya.

"Ishh dasar nih anak, buruan ih kasian si Gemini nunggu dari tadi." Ucap Kamon sembari menarik selimutnya.

Belum juga nyawanya ngumpul, tangan fourth sudah di tarik duluan oleh sebuah tangan kekar.

"Bunda..." Rengek fourth masih dengan mata terpejam.

"Bunda Lo dah turun Fou. Ini gue." Ucap Gemini dengan tatapan mata tajam.

Fourth segera membuka matanya, ia langsung membelalakkan matanya, "ehh, Gumi kok di sini? Bukannya tadi bunda ya yang bangunin Fou." Ucap Fourth keheranan.

"Lo sih lama banget. Gue dah hampir sejam nungguin lo, ternyata lo masih ngorok di sini." Jawab Gemini terus terang.

"He-he-he, Fou ga tau kalo Gumi dah di sini." Ucap Fourth sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Sono siap-siap, malah cengengesan. Lo mau kita telat di hari pertama hm?" Ucap Gemini sembari menarik salah satu alisnya.

"Ehh... Lupa! Hari ini sekolah ya, huh gegara libur panjang jadi lupa hari." Ucap Fou dengan menepuk jidatnya sendiri.

"Udah Sono siap-siap. Atau lo mau gue tinggal?" Gemini menatap tajam fourth yang masih duduk di atas kasurnya tanpa rasa bersalah.

"Eh, enggak-enggak. Ini mau siap-siap kok." Ucap Fourth lalu segera ke kamar mandi.

Gemini menggelengkan kepalanya, "ckckckck. Kaga berubah nih bocah." Monolognya sembari tersenyum menatap kepergian Fourth.

Beberapa menit kemudian

"Bundaaa ikat pinggang Fou dimanaaa!" Teriak Fourth dari kamar.

Kamon yang sedang di dapur menyiapkan makanan geleng-geleng serasa tersenyum.

"BUNDAAAA! IKAT PINGGANG FOU DIMANA?!" teriak Fourth lagi.

Gemini yang duduk di meja makan tersenyum mendengar suara teriakan fourth.

"Maklumi ya Gem, si Fou emang ga bisa hidup tanpa teriak-teriak." Ucap Kamon sembari menata sarapan di atas meja.

Gemini menggeleng, "udah biasa bund... Kalo ga teriak-teriak bukan Fou." Jawabnya diakhiri dengan senyum.

Kamon mengangguk paham, lalu melepaskan celemek yang ia gunakan. "Itu loh di sebelah lemari mu, udah bunda siapin." Ujar Kamon sembari berjalan ke kamar anaknya.

"Enggak ada bunda... Udah Fou cari. Enggak ketemu." Ucap Fou memelas.

Kamon berjalan melewati Fou yang masih berdiri di tempatnya, "ini apa hm?" Ucap Kamon sembari memperlihatkan ikat pinggang yang sebelumnya sudah terjatuh ke lantai.

Beautiful wordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang