dua t.

9.8K 121 7
                                    

🔞🔞🔞 — part ini gskoo.
bukan kandung, ya. ngga dijelasin secara detail, tapi intinya koo bukan anak kandung dari keluarga ini.
dan yang ngga suka, jangan dilanjut. minor jauh jauh, ya, please.

❗❗❗

"ahh papihh.."

"enak enghh memeknyahh dikobelin ahhh.."

"memek kamu makin kedutan, sayang." bisiknya, lalu mencium sensual daun telinga gadis cantik itu.

"i-iyahhh ahhh.." desahannya terdengar sangat jelas saat jari jari sang papi mengocok memeknya semakin cepat dan dalam.

"tangannya mainin di sini, sayang." ucap pria itu membawa tangan si cantik ke arah selangkangannya yang menegang sempurna.

"shh geedehh banget kontol papihh.."

"arghhh.. kamu suka yang gede gede, kan."

si cantik mengangguk setuju dengan ucapan sang papi sembari tangannya mengocok kontol gede itu.

"oushhh ahh kecepetan papihh ahh ngilu.." tubuhnya bergerak kesana kemari membuat kocokan tangannya di kontol itu terlepas. ia merasa ngilu pada memeknya akibat kocokan tangan sang papi yang terlalu cepat.

"desah aja lacur, jangan banyak protes." kata sang papi menahan tubuhnya agar tak banyak bergerak, dan pria itu masih tetap melanjutkan kocokannya di memek si cantik.

"ahhh enak ahh papihh ahhh bocor banget enghhh memeknyahh koo ahhh.." hingga desahan panjang si cantik keluar bersamaan dengan cairan dari memeknya yang mengucur deras hanya karena kocokan jari jari sang papi.

❗❗❗

"koo sayang, mau nambah lagi mamnya?"

"tidak mami, koo sudah kenyang." jawabnya dengan lembut.

"kalau ditawarin orang tua itu, terima. jangan lo tolak, ngga sopan."

"taejyung, jangan begitu bicaranya! gimana pun koo lebih tua dari kamu. sopan santunmu juga dipakai." ucap wanita cantik itu dengan tegas.

"ya ya ya, belain aja terus."

taejyung lebih memilih bangkit dan berjalan keluar rumah membawa tas sekolahnya membuat wanita itu menatapnya dengan helaan napas gusarnya.

"koo sayang, maafkan taejyung, ya?"

"tidak apa apa, mami. salah koo juga tadi menolak tawaran mami, maafin koo ya jadi buat seperti ini."

"sayang, ada apa kok kayaknya serius banget?" pria dengan usia sekitar 42 tahunan itu datang dengan kecupan yang ia berikan di kening sang mami.

"biasalah pi, taejyung."

"aduh bocah itu, bertingkah terus setiap pagi." ucapnya kesal tak habis pikir dengan putranya satu itu. selalu saja ada hal yang diributkan setiap paginya—ralat, bukan hanya setiap pagi, tapi setiap hari alias tak mengenal waktu.

"koo, sarapannya sudah selesai, sayang? kita langsung berangkat, soalnya papi ada meeting pagi."

"sudahhh!" jawabnya dengan semangat membuat kedua orang tuanya tersenyum gemas.

vkook; bpkoo-gskoo. 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang