11

334 38 0
                                    


════ ⋆★⋆ ════

Pensil ditangan Fourth mulai terlepas dan terlihat mata sayu Fourth semakin menjadi-jadi. Ia tak bisa mengerjakan soal essay nya. Ia sudah lelah dengan angka-angka yang ia hadapi di soal ganda berjumlah 15 soal. Apalagi yang mengajarinya adalah Gemini. Jawabannya akan rinci serta sangat jelas.

"Ada 2 soal Essay lagi Fourth." kata Gemini sembari bermain ipadnya dengan earphone di telinga namun tumben anak itu tak menjawabnya.

Gemini melirik dan melihati Fourth yang sudah tertidur pulas, bersandar di Sofa dan menunduk dengan lelah. Yang ada di benak Gemini adalah betapa imutnya Fourth.

Pria tinggi itu menggerakkan kaki Fourth namun anak itu menggerang tak suka.

"Ei Fourth, ayo naik keatas. Sudah saat nya pindah ke kamar ini udah larut,"

Tapi tak ada jawaban dari anak itu. Gemini langsung mengadakan idenya untuk mengambil selimut dan bantal. Lalu setelah itu merapikan sofa agar Fourth bisa tertidur nyenyak di sofa.

"Maaf aku tak bisa mengangkat mu. Kau yakin mau tidur disini? Fourth?" Tanya Gemini namun hanya diberi dehem nyaman dengan Fourth yang memeluk bantal guling dan dibaluti selimut yang hangat sehingga Gemini tak mau menganggu betapa nyaman nya posisi Fourth sekarang.

Besok Minggu, dan seharusnya mereka tidak memiliki agenda. Ibunya juga bilang bahwa ia akan balik disore hari karena masi ada urusan. Jadi kemungkinan Satang selamat dari Ibunya.

"Aku harus telfon dia..." Ujar Gemini cemas dengan kondisi Satang sekarang.

Waktu berlalu menuju pagi. Kemudian, pada jam 8 tepat, Fourth terbangun karena suara pintu didepan yang digedor dari luar.

Tiba-tiba saja Gemini datang kearah ruang tamu dari dapur dengan celemek ditubuhnya.

"Ya tunggu!" Bentak Gemini berlari dan Fourth segera bangun dari sofa sembari meregangkan seluruh badannya di posisi duduknya dengan mata memincing pintu depan dimana Gemini sedang membukakan pintu untuk...

Ya, saudaranya. Siapa lagi?

"ibu sudah balik!?!?" Satang nampak panik dan terlihat wajah was-was nya mengintip kedalam.

Gemini menghela nafas dengan jengkel. "dia balik sore ini. Cepat masuk aku sedang masak." Ujarnya dan kembali masuk kedalam. Satang memegang dadanya dengan begitu lega lalu masuk dengan sepatu yang masih berada di kaki. Segera anak itu naik keatas untuk berganti.

Fourth merasa sangat jengkel tapi ia tak mau melaporkan apapun pada Gemini mengenai hal kecil seperti Satang berjalan dengan sepatu kedalam rumah. Ia tahu dia bakalan kena biang ganggu nya Satang kalau sampai suka mengadu.

"Satang!? Kau mau sarapan!?!?" panggil Gemini.

"Tidak aku mau tidur!"

Kepala Gemini menggeleng keheranan sembari lanjut memotong daging. "Apa dia ga tidur semalaman ini?" Celetuknya.

Setelah merasa segar, Fourth menuju dapur dan mengucek matanya. Ia melihati Gemini dengan tampilan berbeda. Jelas dia senang dan segera menyambut roti untuk di buatkan sandwich.

"Mau kubuatkan sandwich?" Tanya Fourth sembari Gemini melirik.

"Heum, kalau bisa." jawab anak itu.

Senyum manis Fourth dan mulai membuat makanan untuknya dan Gemini. Bahkan ia tak lupa juga ujung-ujungnya menambahkan satu sandwich untuk Satang. Lalu setelah selesai, ia melirik Pekerjaan Gemini yang sudah selesai.

"Boleh kucoba?" Tanya Fourth yang melihati Gemini sedari tadi mencoba kuah sup nya sehingga Fourth ingin membantu.

Gemini menyodorkan sendok kearah Fourth dan Fourth sambut.

Please let me get it! (GeminiFourth)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang