CHAPTER 21

455 48 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










***



Tempat yang bising itu tiba-tiba menjadi sunyi, dan musik megah yang dimainkan oleh orkestra mengalun merdu memenuhi udara.

Mencoba untuk tetap tidak menyadari banyak tatapan yang diarahkan padanya, Renata berjalan di sepanjang jalan yang ditutupi dengan sutra putih.

Setiap kali dia akan tersandung, Jenaro akan menekan tangannya untuk membantunya mendapatkan kembali keseimbangannya.

Di tengah jalan, dia hampir kehilangan keseimbangan dan jatuh, tetapi Jenaro dengan cepat meraih pinggangnya dan menyelamatkannya dari kejatuhan yang memalukan.

Renata tergagap dan bergegas meminta maaf dengan nada pelan.

“Maafkan saya.”

“Santai saja. Apakah seseorang akan datang dan memakan mu?”

Akhirnya, setelah perjalanan yang terlalu lama bagi Renata, mereka berdua berjalan ke ujung lorong.

Orang yang datang untuk menyaksikan pernikahan mereka adalah salah satu dari tiga pendeta di ibukota. Sebuah pola bordir di ujung rompi pendeta, yang melambangkan sebuah kuil, terlihat jelas.

“Rahmat dan Berkat Dewi Hernia ada di tempat ini hari ini…”

Kata-kata pendeta itu sangat singkat.

Terutama karena Jenaro telah mengancam bahwa jika mereka menghabiskan waktu dengan gemuruh yang tidak perlu, kepala mereka tidak akan aman.

Setelah kata-kata berkah singkat, tiba saatnya untuk sumpah pernikahan.

“Saya bersedia.”

Segera setelah jawaban Jenaro, pertanyaan mengikuti Renata.

Namun, dia gagal menjawab tepat waktu.

“Nona Renata Dietrich Park?”

Renata perlahan mengangkat kepalanya. Ada sedikit kecurigaan di wajah High Priest saat dia menatapnya.

Dia mengingat nama yang digunakan oleh High Priest untuk memanggilnya beberapa saat yang lalu.

Renata Dietrich Park.

Ya, dia adalah Renata Park… untuk saat ini.

Tapi begitu dia membuka mulutnya untuk mengucapkan sumpahnya, nama agung keluarganya akan dilucuti darinya.

Dan tidak akan ada jalan untuk kembali… selamanya.

“Renata Clarence Lee. Itulah nama yang akan Anda miliki selama sisa hidup Anda.”

Jenaro telah mengingatkannya.

Keheningan Renata semakin lama.

Setiap tamu tersenyum puas, awalnya mengira pengantin baru mereka gemetar dan tidak bisa menjawab dengan benar karena gugup. Beberapa dari mereka saling berbisik kecil saat mengingat kenangan pernikahan mereka sendiri.

GRAND DUCHESS ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang