Shen Yang menaruh ponsel di meja dan berkata, "Aku baru saja mengirim pesan pada asistennya kalau kita sudah sampai."
Chen Shuo yang beberapa jam lalu sangat bersemangat, menjadi sedikit tidak percaya diri begitu mereka berada di Beijing.
"Kalau aku gagal, berarti sudah menyia-nyiakan waktu Yang-ge selama ini," ujarnya.
"Kau pasti berhasil." Shen Yang berujar yakin, kemudian berkata lagi, "Biasanya kau percaya diri, tetaplah seperti itu, Shuo Shuo. Aku suka kepercayaan dirimu, di situasi apa pun."
Pemuda itu mengangguk, mencoba menata kembali emosinya. Mungkin karena kondisi fisiknya sedang tidak bagus, jadi pikirannya pun ikut.
Makan siang mereka datang kemudian. Di tengah makan itu, Chen Shuo baru bertanya, "Yang-ge dulu tinggal di mana?"
"Umm...cukup jauh dari sini. Kalau saja kau tidak sakit, kita bisa mampir untuk jalan-jalan ke sana setelah bertemu pelatih."
Chen Shuo menjawab cepat, "Aku masih bisa. Yang-ge, ini hanya demam ringan, bukan penyakit dalam yang serius."
Shen Yang tertawa, "Kalau begitu, nanti kita mampir ke sana."
"Ya!" seru pemuda itu senang.
Masih ada waktu tiga puluh tetapi Shen Yang dan Chen Shuo sudah berada di studio begitu mereka selesai makan. Lebih baik menunggu lama daripada ditunggu meskipun hanya beberapa menit.
Studio dance ada lima lantai, keduanya diarahkan untuk ke lantai lima. Tempat itu terlihat biasa saja dari luar, tetapi begitu masuk, ada berbagai macam orang yang cukup ramai. Studio yang sedang mereka datangi itu punya ruangan di setiap lantai, kecuali lantai lima untuk pemilik sekaligus pelatih utama.
Shen Yang lebih kagum melihat reaksi Chen Shuo saat masuk daripada suasana di dalam. Ada banyak sekali anak muda yang keluar dan masuk ruang latihan. Benar-benar tempat yang berkualitas sehingga banyak dancers datang untuk berlatih dengan beberapa pelatih profesional di sana. Sepertinya mereka yang juga akan berpartisipasi dalam kompetisi yang sama dengan pemuda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshine Becomes You [COMPLETED]
FanficSINOPSIS Shen Yang kembali ke rumah orangtuanya setelah mengundurkan diri dari perusahaan besar di Beijing. Dia memulai studio desain grafisnya di sana. Suatu hari, dia bertemu lagi dengan anak laki-laki pemilik kedai rumahan tempatnya sering makan...