(06)

296 35 1
                                    

Malam semakin larut, dengan permainan truth or dare yang semakin melenceng jauh dari permainan, apalagi req bachira yang diluar nalar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Malam semakin larut, dengan permainan truth or dare yang semakin melenceng jauh dari permainan, apalagi req bachira yang diluar nalar

masih semangat di tengah gempuran malam yang semakin larut, m/n akhirnya terkena juga, berbagai mata lapar menantinya untuk menjawab

'Sial, pasti serbah salah aku' m/n

"Ayo cepat m/n truth or dare" bachira

yang lain menatap penuh penasaran, dan dapat dilihat wajah bachira dengan ide gilanya

"D..dare saja" m/n sedikit gugup

"WOHHHH, AKU TAU, AKU TAU" bachira heboh sendiri

Isagi yang ada di sampingnya reflek memukulnya

"Maksud???" bachira

"Ya gak usah teriak bodoh" isagi

"Apa dia jelmaan to'a dadakan?" reo heran

nagi? ia sudah tertidur pulang di sofa dari tadi karena lelah tantangan dari bachira yang menyuruhnya merayap seperti cacing dengan shidou yang merekam

"Makin gila sudah" chigiri

"Terserah saja" kunigami

M/n, Kaiser dan shidou hanya memperhatikan, m/n menyenggol Kaiser

"Apa sekarang?" m/n menaikan alis

"Entahlah" Kaiser menaikan bahu tidak tau

Masih memperdebatkan masalah suara to'a Bachira, Kaiser tiba-tiba mendekat kearah m/n dengan gerakan aneh, yang m/n sendiri bingung

Kaiser melingkarkan tangannya di leher m/n membuat m/n sedikit memundurkan tubuhnya, dan reflek memegang pinggang Kaiser

"A...apa?" m/n heran

"dare mu adalah mencium ku" Kaiser

belum sempat bereaksi benda manis itu sudah saling menempel mengutarakan dalam ciuman lembut namun candu

ditengah keduanya menikmati ciuman, shidou yang daritadi bengong menyadari, dan segera berteriak

"WOI AJAK GW!" shidou

teriakan itu sontak mengalihkan perhatian bachira, isagi dan reo, mata mereka melebar secara bertahap, melihat Kaiser dan m/n yang tengah berciuman, tangan m/n yang melingkar posesif, dan cara Kaiser begitu menikmati ciuman tidak di pungkiri keempatnya di sengat rasa iri penuh keinginan bagaimana rasanya dicium oleh m/n

Bachira yang terlihat polos taunya tidak bisa mengalihkan pandangannya, isagi? Sudah menutup mulut memarah

Reo apalagi, langsung menatap nagi yang tengah tidur, shidou menjilat bibirnya juga ingin merasakan

Ciuman itu terhenti, dengan Kaiser yang merasa puas dan pembalasan dendamnya akibat di minimarket tadi

"Aku menang" Kaiser menyeringai

M/n tertawa pelan melihat sikap angkuh itu, dan memegang pinggang Kaiser lebih erat

"Benar, kau menang" m/n berbisik membuat Kaiser memerah

"EHEM, tolong liat tempat ya!!!" bachira protes tidak Terima

Kaiser dan m/n menoleh yang ternyata mereka sedang di perhatikan oleh yang lain

"Hump, yang penting aku menang, yahaha" kaiser bangga

Bachira kembali geram, reo menghampiri m/n berbisik

"Bagaimana caranya?" reo penasaran

"Huh? Ya cium bibir dan bibir bertemu" m/n jujur 

"Kalau ku ajak nagi dia mau gak?" reo

M/n semakin heran dengan itu, menaikan alis bingung atas pernyataan reo

"Coba kau tanya besok?" m/n

"Ah iya juga" reo

Reo berdiri dari duduknya dan memutuskan pergi kearah nagi dan tidur karena sudah mengantuk

Chigiri dan kunigami yang sudah tidur berpelukan dari tadi, meski aneh melihatnya m/n hanya menaikan bahu geli, padahal ia baru saja berciuman dengan anak orang

Fiks aneh

Shidou? Ia berjuang tidak jelas, dan malah terkapar begitu saja, bachira masih adu mulut dengan Kaiser, dan tersisa m/n dan isagi yang berdiam diri

"Isagi? Kau tidak tidur?" m/n

yang membuat isaki tersentak kaget dan reflek menatap kearah m/n

"B...belum" isagi gagap

M/n menggeleng melihatnya gagap, dengan wajah memerah seperti itu

"Tidurlah ini sudah malam, besok kita sekolah" m/n senyum 

"Um...t..tapi" isagi

Sekilas ia menatap kiri dan kanan memastikan tidak ada yang memperhatikan mereka, ia akhirnya ngesot dengan perlahan kearah m/n

"B..bisa kau melakukan yang tadi pada ku juga?" isagi

Jelas wajahnya memerah, m/n bingung dengan apa yang ia maksud

"Tadi mana maksud mu?" m/n

"Itu...." isagi

"Apa?" m/n

"C..c..." isagi semakin tidak yakin apa yang akan ia katakan

"C? Ci apa?" m/n

"Ciuman" isagi berbisik di telinga m/n

Terkejut dengan permintaan tiba-tiba, m/n segera menggeleng

"Kau yakin?" m/n

Takutnya pas dicium isagi malah menghajarnya, isagi mengangguk yakin membuat m/n tertawa pelan

"Tutup mata mu" m/n

isagi dengan patuh mematuhi, menutup kedua matanya sebelum bibir m/n bertemu dengan bibirnya

ciuman singkat penuh kenyamanan, membuat isagi meleleh, sebelum ciuman di lepaskan oleh m/n

"Tidur lah" m/n mengacak rambut isagi

Isagi mengangguk dalam perasaan senang dan langsung tidur

bachira dan Kaiser karena terlalu lelah adu bacot berujung tertidur satu sama lain, m/n menggeleng merasa heran bagaimana bisa ia masuk dalam lingkaran pertemanan yang aneh ini

"Takdir yang aneh" m/n

m/n memisahkan diri, untuk tidur bersandar pada sofa, tidak ingin mengganggu temannya yang lain

malam itu, malam aneh yang mendebarkan sekaligus menyenangkan untuk di lewati








TBC

Tadi ada yang nyuruh up yang ini, yasudah ini up

Jangan lupa vote
maaf kalau ada typonya 😁

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Blue Lock X Male readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang