Belajar Menerima Keadaan || END

8. Tidak tahan

Dengan hari hari yang berusaha untuk ikhlas , aulia terus menjalani kehidupan dengan sebaik baiknya.

walaupun berusaha menutupi air mata, sakitnya setiap hari, terlalu rapuh hatinya untuk menjalani hidup.

pada bulan juli tahun 2023, Aulia menambah penyakit yang membuat nya sangat ingin berusaha untuk bunuh diri , yaitu pipinya yang besar . tapi aneh nya Aulia jarang makan.

pada saat menjadi panitia pun dia memakai masker karena jadi tidak percaya diri.. karena pipi nya semakin hari semakin bertambah besar.

namun, Aulia berbicara pada dirinya sendiri " masa iya karena obat? ,,, padahal dari tahun kemarin suka makan obat tapi gak kaya gini."

"apa aku harus diet aja kali ya? , tapi kan aku kurus."

pada malam hari penutupan mpls adik kelas,

aulia pergi ke toilet, untuk mencuci piring bekas makan mie.

ketika sesudah mencuci piring nya , Aulia melihat kepada cermin.

"kenapa makin besar pipi kuuu!!! arghhhh" sambil menangis,

"apa aku ga pantes bahagia?,,, aku ingin seperti mereka dengan kehidupan yang tenang!"

sambil menangis di hadapan kaca,
lalu Aulia pun merenung..

keesokannya pulang sekolah,
ketika sudah sampai di rumah,

"ibu aku cape."
sambil menangis dalam kamar..

" cup cup cup, yang sabar yaa nak.. harus kuat.." ibu pun menangis.

" aku ga kuat"

"pesantren aja mau nak?" tanya ibu

"iya mau"

hari Selasa,
temannya datang kerumah. yang bernama Sabilillah, dan Uci

"assalamualaikum"

" waalaikumussallam"

"aul kapan kamu ingin masuk sekolah?" tanya Uci

"ntahlah,, aku tidak tahu...
oh iya btw ntar kita photo studio ber4 yok " jawab Aul, dan mengajak temannya.

" hayu , kapan?" tanya Uci

"gatau sii" jawab Aul , sambil merenung.
mereka berdua melihat au seperti ada yang di sembunyikan.

lalu ibu pun , berbicara

"sebenarnya Aul akan pindah sekolah."

"kenapa?" tanya mereka.

"sebenarnya Aul itu memiliki penyakit aneh yaitu kiriman. di sekolah pun sering menangis sendiri , Di dalam toilet..."